- Air Hilang dalam Hujan - 09/12/2023
- Kisah Pengalaman Pertama Bertamu ke Hutan - 05/12/2023
- Perjalanan Menuju Hutan - 03/12/2023
Klikhijau.com – Aco’ mengamati bosara yang diletakkan di atas meja osin. Bosara adalah sejenis baki berkaki yang digunakan sebagai wadah menyimpan kue. Namun, bosara memiliki ciri khas sendiri, karena dilengkapi penutupnya dan biasa digunakan pada upacara-upacara adat.
Begitu bosara terbuka, mata Aco’ membelakak. Satu di antara isi bosara itu adalah kue andalannya, cucuru bayao.
Ia menelan liurnya, ingin segera melahap kue tersebut. Sayangnya belum dipersilakan. Dan kue itu juga jauh dari jangkauannya.
Aco’ cukup paham adat sopan santun yang diajarkan ibunya–hanya boleh mengambil makanan yang di dekatnya.
Mata lelaki berusia 20 an tahun itu, hanya melirik-lirik kue tersebut. Berharap ada yang menawarkannya—mengangkat ke dekatnya..
Namun, suasana pesta pernikahan yang dihadiri Aco’ teramat riuh. Tidak ada yang mengingat menawarkan kue itu kepadanya.
Simbol harapan
Cucuru bayao adalah kue yang jadi andalan di setiap pesta pernikahan di Sulawesi Selatan. Tanpa cucuru bayao, hidangan kue pernikahan rasanya akan hambar.
Kue ini memang selalu tampil menggoda dengan warna kuning cerah, basah, dan rasanya sangat manis.
Penyajian cucuru bayao, khususnya pada pesta pernikahan seperti yang dihadari Aco’ memiliki kandungan filosofi yang dalam. Cucuru bayao adalah simbolisasi harapan akan manisnya kehidupan yang akan diarungi.
Dalam pesta pernikahan penyajiannya diharapkan akan membuat kedua mempelai merasakan manisnya dalam mengarungi bahtera yang bernama rumah tangga.
Penyajian kue ini tidak hanya dilakukan pada saat gelaran pesta pernikahan saja, tapi pada umumnya akan disajikan dalam pesta adat, termasuk akikah dan khitanan. Bahkan cucuru bayao kerap pula jadi sajian andalan pada acara keagamaan, penjemputan atau penyambutan tamu kehormatan.
Singkatnya, kue khas Makassar ini akan hadir pada momen-momen tertentu untuk membuat suasana lebih manis.
Cucuru bayao memiliki nama lain yang lebih dikenal orang setanah air, yakni kue telur. Ada beberapa hal sehingga dinamai demikian. Cucuru bisa diartikan sebagai kue dan bayou berarti telur.
Bahan yang digunakan untuk membuat kue ini tidak terlalu banyak, hanya telur, gula pasir dan kenari.
Bentuk kue ini cukup khas, bulat pipih dengan warna kuning tua. Memakannya, teksturnya akan terasa sangat lembut, sangat manis, gurih, dan memiliki aroma telur yang kuat.
Selain warnanya yang menggoda, rasa manis yang dikandung kue ini membuat penikmatinya ketagihan.
Bahan untuk membuat cucuru bayao
Seperti halnya kue pada umumnya. Kue cucuro bayao juga memerlukan bahan, yakni tepung terigu protein, kuning telur, kenari, dan pewarna kuning. Bahan-bahan tersebut takarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan cucuru bayao yang akan dibuat.
Selain bahan di atas, dibutuhkan pula air secukupnya, gula pasir, perasan jeruk nipis dan juga vanili. Bahan ini untuk perendaman.
Jika bahan tersebut telah tercampur, maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencampurkan kuning telur dan pewarna kuning—aduk rata.
Setelah itu, tambahkan tepung terigu, juga harus aduk rata. Selanjutnya memasukkan adonan ke dalam cetakan kue. Namun, sebelum memasukkan adonan, cetakannya terlebih dahuli dioleh minyak agar adonan tidak lengket.
Langkah selanjutnya adalah mengukusnya di atas api kecil hingga setengah matang. Kemudian hias dengan kenari lalu kembali kukus lagi hingga matang.
Ketika kue telah matang, angkat lalu lepaskan kue dari cetakannya lalu setelah dingin, kemudian lalu masukkan ke dalam air perendam, yakni air, gula, air jeruk nipis dan vanili. Setelah itu,angkat lalu hidangkan.
***
Aco masih menatap kue cucuru bayao yang jauh dari jangkauannya itu. Kue itu kini hanya tersisa satu biji saja— kue yang hanya tinggal sebiji adalah kue yang melahirkan rasa serba salah. Diambil akan menimbulkan rasa malu atau perasaan tidak enak, tidak diambil keinginan untuk mencicipi meletup-letup dalam diri.
Dan pada akhirnya, sebiji kue cucuru bayao yang tersisa di atas bosara itu dibiarkan saja. Sementara Aco’ harus menelan liurnya sambil menatapnya.