Ngeri, Studi Temukan Hampir Semua Burung Laut Telah Menelan Mikroplastik

oleh -24 kali dilihat
Pudarnya Kesetiaan Burung Laut Albatros di Tangan Perubahan Iklim
Burung laut albatros-foto/Pixabay

Klikhijau.com – Burung laut mendapat ancaman serius dari mikroplastik. Pecahan plastik ukuran mini itu, memang telah ditemukan dihampir semua belahan dunia.

Sebenarnya tidak hanya burung laut yang terancam. Tapi, hampir semua makhluk hidup. Termasuk manusia.

Namun, khusus burung laut, dalam tinjauan komprehensif yang dipimpin oleh Universitas Roma Tre di Italia. Para ilmuwan telah menyatukan penelitian selama empat dekade. Mulai dari tahun 1983 hingga sekarang, mengenai konsumsi mikroplastik oleh burung laut.

Dalam tinjauan komprehensif yang dipimpin oleh Universitas Roma Tre di Italia, para ilmuwan telah menyatukan penelitian selama empat dekade, dari tahun 1983 hingga sekarang, mengenai konsumsi mikroplastik oleh burung laut yang tinggal di wilayah tersebut.

KLIK INI:  Sapardi Djoko Damono, Hujan, dan Mikroplastik

Para penulis penelitian yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Marine Science itu mengatakan, Arktik dan Antartika mewakili dua bioma yang paling tidak ramah dan kurang diteliti di dunia.

Meskipun kawasan kutub masih dianggap sebagai salah satu tempat paling asri yang masih ada, kawasan terpencil ini tidak lagi kebal terhadap polusi antropogenik, khususnya mikro dan nanoplastik.

“Burung laut, spesies burung yang sebagian besar mencari makan di laut, merupakan indikator perubahan lingkungan dan mewakili kelompok studi awal mengenai indikator ekologi polusi plastik,” ungkap peneliti dinukil dari Earth.

Lebih dari 1.100 sampel dianalisis dalam penelitian ini.  Tim peneliti meneliti keberadaan mikroplastik pada berbagai komponen, antara lain isi lambung, kantung tumbuhan, guano atau campuran makanan dan sisa metabolisme, serta pelet yang dimuntahkan berisi makanan yang tidak tercerna dan partikel lainnya.

KLIK INI:  Mikroplastik Mulai Mengancam Kesehatan Usus

Sebagian besar penelitian berfokus pada pelet, paling sering pada isi perut dan guano, dengan data minimal pada isi kantong.

Mengidentifikasi 13 spesies burung laut

Dalam penelitiannya, para peneliti mengidentifikasi 13 spesies burung laut  kutub yang dilaporkan  menelan mikroplastik.

Spesies ini termasuk murres, fulmar, burung camar paruh perak, burung camar paruh panjang, burung pencicit berkaki putih, burung penciduk besar, burung penciduk jelaga, penguin raja, penguin Adélie, penguin tali dagu, penguin gentoo, skuas, dan burung camar Arktik selatan.

Sebanyak 3.526 partikel mikroplastik diekstraksi dari burung-burung ini, dengan hasil yang mengejutkan: 90% sampel Arktik dan 97% sampel Antartika mengandung setidaknya satu partikel mikroplastik.

KLIK INI:  Sambut HUT Ke-51, Basarnas Maumere NTT Tanam Mangrove di Pantai Kolisia

Studi ini mencatat rata-rata 31,5 dan 35 partikel mikroplastik per sampel di Arktik dan Antartika, dengan seekor burung menyimpan hingga 36 partikel.

Komposisi plastik yang tertelan ini mencakup 14 jenis polimer, dengan polietilen, polipropilen, dan polistiren sebagai jenis yang paling umum, sering digunakan dalam plastik yang lebih besar seperti tas, wadah makanan, dan kemasan busa.

Tampaknya sebagai serpihan dari penguraian plastik produk plastik.  Penelanan mikroplastik ini menimbulkan risiko signifikan terhadap burung laut, termasuk gangguan pencernaan, toksisitas, stres oksidatif, dan respons imun.

Selain itu, keberadaan mikroplastik pada krill, sumber makanan utama spesies penguin tertentu, menyoroti dampak ekologis yang lebih luas dan potensi terganggunya jaringan trofik.

KLIK INI:  Mengungkap Perdagangan Ilegal Tumbuhan Dilindungi ke Luar Negeri
 Perlunya tindakan konservasi

Dengan  64 spesies burung laut di Arktik dan 43 spesies di Antartika  mengalami penurunan populasi, terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan tindakan konservasi.

Arktik, yang mencakup sekitar 6% luas permukaan bumi, berada di bawah tekanan antropogenik tambahan dari meningkatnya pariwisata, penangkapan ikan komersial,  aktivitas kelautan, dan  pencairan es serta perubahan lingkungan terkait akibat pemanasan global.

Tinjauan ini berfokus pada jangkauan global aktivitas manusia yang berdampak bahkan pada wilayah alami paling terpencil  di planet ini.

Hal ini menyoroti perlunya dialog dan tindakan berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan dan melindungi keanekaragaman hayati  Arktik dan Antartika dari ancaman polusi plastik.

KLIK INI:  Memerangi Mikroplastik dari Rumah, Ini 9 Cara yang Bisa Diterapkan