Mikroplastik Mulai Mengancam Kesehatan Usus

oleh -20 kali dilihat
Studi Terbaru, Mikroplastik Bisa Persulit Penyembuhan Pasien Covid-19
Ilustrasi mikroplastik/foto-nizava.com

Klikhijau.com – Dampak buruk mikropkastik bagi kesehatan, memang masih simpang siur. Padahal benda berukuran mini ini telah ditemukan dalam tubuh manusia.

Saking kecilnya, mikroplastik bahkan telah menyusup ke dalam darah manusia. Jika manusia saja bisa dirasuki oleh mikropastik, bagaimana dengan hewan, khususnya yang ada di laut.

Kekhawatiran akan potensi bahaya mikroplastik ini, telah disuarakan oleh para ilmuwan. Mereka telah khawatir selama bertahun-tahun lamanya.

Mikroplastik memiliki panjang kurang dari 5 mm ini telah ditemukan di mana-mana. Itu tidak mengherankan karena polusi plastik kini ditemukan mulai dari lautan dalam hingga daerah terpencil di Antartika, dan bahkan makanan laut yang kita makan.

KLIK INI:  Kabar Buruk, Benda Ukuran 5 mm Ini Jadi Ancaman Nyata Bagi Mamalia Laut

Tapi, apakah mikroplastik benar-benar berbahaya? Itu yang masih jadi perbincangan. Namun, perbincangan itu sepertinya akan berakhir di tangan Tim ilmuwan internasional, termasuk peneliti dari McGill University.

Mereka ini telah menemukan bukti bahwa mikroplastik dalam saluran pencernaan burung laut mengubah mikrobioma usus, meningkatkan keberadaan patogen dan mikroba yang kebal antibiotik, sekaligus mengurangi bakteri menguntungkan yang ditemukan di usus. .

“Temuan kami mencerminkan keadaan hewan di alam liar. Karena manusia juga menyerap mikroplastik dari lingkungan dan melalui makanan, penelitian ini harus menjadi peringatan bagi kita,” kata para penulis.

Julia Baak, rekan penulis studi dan Kandidat PhD di Departemen Ilmu Sumber Daya Alam di McGill University mengungkapkan bahwa mikrobioma usus mencakup semua mikroba di saluran pencernaan, yang membantu mengontrol pencernaan makanan, sistem kekebalan, sistem saraf pusat, dan proses tubuh lainnya.

“Ini adalah indikator utama kesehatan dan kesejahteraan,” katanya.

KLIK INI:  Memahami Pemanis Nutritif, Jenis, Manfaat dan Sumber-sumbernya
Mempertahankan inang dari patogen

Sementara itu, Gloria Fackelmann yang melakukan penelitian tersebut sebagai bagian dari tesis doktoralnya di Institute of Ekologi Evolusioner dan Genomik Konservasi di Universitas Ulm di Jerman mengatakan bahwa, “Sampai sekarang hanya ada sedikit penelitian tentang apakah jumlah mikroplastik yang ada di lingkungan alami berdampak negatif pada kesehatan mikroba usus spesies yang terkena dampak.

“Semakin banyak mikroplastik yang ditemukan di usus, semakin sedikit bakteri komensal yang dapat dideteksi. Bakteri komensal memasok inangnya dengan nutrisi penting dan membantu mempertahankan inang dari patogen oportunistik. Gangguan dapat mengganggu banyak proses yang berhubungan dengan kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit pada inangnya,” kata Fackelmann.

Dalam mempelajari burung laut, para peneliti menemukan bahwa konsumsi mikroplastik mengubah komunitas mikroba di seluruh saluran pencernaan kedua spesies burung laut tersebut.

Menurut para peneliti, sebagian besar studi yang mengeksplorasi dampak mikroplastik pada mikrobioma dilakukan di laboratorium menggunakan mikroplastik dengan konsentrasi sangat tinggi.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana spesies dipengaruhi oleh pola makan yang secara kronis terkontaminasi dengan mikroplastik, para ilmuwan memeriksa mikrobioma usus dari dua spesies burung laut, fulmar utara (Fulmarus glacialis) dan burung penciduk Cory ( Calonectris borealis ) yang hidup terutama di laut lepas memakan moluska laut, krustasea, dan ikan.

“Dengan mempelajari hewan di alam liar, penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan mikrobioma dapat terjadi pada konsentrasi yang lebih rendah yang sudah ada di lingkungan alami,” kata Fackelmann.

Jadi, sahabat hijau, tetaplah waspada dengan mikroplastik, dan mari mengurangi penggunaan plastik, khususnya yang sekali pakai.

KLIK INI:  Kenali Ciri Spesies Invasif dan Dampak Negatifnya bagi Manusia dan Lingkungan

Sumber: Newswise.com