Jarak Sosial, Cara Jitu Pohon Tropis Menjaga Keanekaragaman Hayati

oleh -144 kali dilihat
Daftar Lengkap Nama Pohon di Indonesia, Plus Nama Latinnya
Ilustrasi pohon - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Pohon tropis dikenal karena spesiesnya yang beragam dan sangat penting bagi siklus karbon global.

Keberadaannya memainkan peran penting dalam menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Hal ini membuat pohon tropis penting bagi kelangsungan hidup manusia dan memerangi perubahan iklim.

Secara biologis pohon atau hutan tropis merupakan ekosistem berbasis lahan yang paling beragam di planet ini. Keunikan dan kemisteriusan terkandung di dalamnya. Misalnya, bagaimana cara pohon tropis dapat “memelihara” ratusan spesies pohon dalam satu area.

Keunikan yang mengagumkan itu membuat banyak yang penasaran. Terkhusus bagi para ilmuwan. Mereka berupaya memecahkan misteri tersebut.

KLIK INI:  Ini Daftar 115 Tumbuhan Dilindungi di Indonesia dalam Bahasa Indonesia

Untuk mengungkapkan misteris tersebut, maka dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di  Science , para peneliti di  The University of Texas di Austin  telah memberikan wawasan baru perihal  karakteristik kunci dari distribusi spasial pohon dewasa.

Mereka menemukan bahwa pohon tropis  telah  menerapkan bentuk “jarak sosial” botani untuk mempertahankan keragaman spesies yang kaya.

Studi yang dilakukan di hutan Panama tersebut menemukan bahwa pohon dewasa tiga kali lebih jauh dari pohon dewasa lain dari spesies yang sama daripada dari spesies yang berbeda.  Pohon-pohon ini secara efektif menjauhkan diri dari induknya untu berkembang sendiri.

“Sebuah pohon lebih mungkin untuk bertahan hidup ketika dikelilingi oleh spesies pohon yang berbeda dengan kebutuhan sumber daya, penyakit, dan herbivora yang berbeda,” tulis penulis penelitian tersebut.

KLIK INI:  5 Tahun Perjanjian Paris, Indonesia Dinilai Semakin Memperburuk Krisis Iklim
Tumbuh jauh dari induknya

Para peneliti memeriksa data dari plot penelitian berusia seabad di Pulau Barro Colorado di Terusan Panama. Mereka menemukan bahwa jarak pohon dari satu sama lain jauh lebih jauh daripada jarak benih yang biasanya terjadi selama penyebaran.

Annette Ostling yang merupakan  profesor madya di Institut Oden Universitas untuk Teknik Komputasi dan Ilmu Pengetahuan dan Departemen Biologi Integratif. Bekerja sama dengan peneliti postdoctoral Michael Kalyuzhny, mereka memfokuskan studi mereka pada plot penelitian hutan yang ukurannya setara dengan 100 lapangan sepak bola.

“Ini adalah batu loncatan untuk memahami dinamika hal-hal seperti penyimpanan karbon yang berkaitan dengan perubahan iklim,” kata Ostling. “ Hal ini adalah pertanyaan mendasar yang, meskipun aplikasinya belum diketahui, masih banyak yang harus dipelajari, dan ini adalah salah satu bahan untuk memahami.”

Kecenderungan yang kuat dari pohon remaja untuk membangun diri jauh dari pohon induknya memang  membingungkan para peneliti.

KLIK INI:  Perihal Hutan Boreal dan Sederet Fakta Menakjubkan yang Mengiringinya

Karena itu peneliti mengusulkan bahwa satu-satunya penjelasan teoretis untuk perilaku seperti itu adalah adanya faktor yang membuat mereka enggan menetap di dekat pohon induknya.

Dengan menggunakan model komputasi, peneliti menemukan setiap spesies pohon jauh lebih terpengaruh secara negatif oleh jenisnya sendiri daripada spesies lain.

Mungkin karena spesies menderita musuh spesifik spesies, misalnya patogen seperti jamur atau herbivora seperti serangga.

Musuh-musuh ini akan memberi ruang bagi spesies lain untuk tumbuh di sekitar setiap pohon, yang mengarah ke hutan yang lebih beragam dan menjaga agar satu spesies tidak mendominasi.

“Karena banyaknya data yang tersedia di hutan khusus ini. Kami mengetahui lokasi pasti dari setiap pohon dan juga seberapa jauh perjalanan benih,” kata Kalyuzhny. “Kami dapat bertanya: Bagaimana seharusnya hutan terlihat jika pohon baru tumbuh di tempat benih jatuh? Dengan model komputasi kami, ternyata hutan yang sebenarnya tidak terlihat seperti ini sama sekali. Pohon yang sebenarnya jauh lebih berjauhan.”

Para peneliti mengatakan studi ini membantu menjembatani kesenjangan antara teori-teori kontras tentang bagaimana hutan dibentuk.

KLIK INI:  Asam Jawa, Manfaat, dan Kenangan Menggemaskan Tentangnya

Selain itu penelitian tersebut juga menyediakan alat penting untuk mempelajari bagaimana hutan tropis khususnya dan penghuninya berubah seiring waktu.

“Pohon adalah insinyur yang menyediakan sumber daya untuk seluruh ekosistem, dan karena sebagian besar spesies di dunia hidup di daerah tropis. Kita harus lebih memahami apa yang menjaga keanekaragaman hayati planet Bumi,” kata Kalyuzhny. “Banyak obat yang bersumber dari daerah tropis, termasuk ribuan zat dengan aktivitas antikanker. Penelitian ini menggali pertanyaan mendasar tentang alam ini.”

Terancam punah

Sayangnya, pohon-pohon tropis saat ini terancam karena penggundulan hutan. Pendorong utamanya adalah aktivitas manusia, misalnya pertanian, penebangan, dan pertambangan.

Deforestasi ini tidak hanya membahayakan pohon itu sendiri. Namun, juga spesies yang tak terhitung jumlahnya yang bergantung padanya untuk bertahan hidup.

Melindungi pohon tropis dan hutan hujan yang mereka tinggali adalah tugas penting untuk menjaga keanekaragaman hayati global dan keseimbangan iklim.

Apalagi pohon tropis merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati dunia. Mereka ditemukan di daerah tropis, wilayah Bumi di dekat garis khatulistiwa yang mengalami suhu hangat sepanjang tahun.

KLIK INI:  6 Sektor Kunci Atasi Perubahan Iklim