East Ventures Mendorong Konservasi Hutan dan Wisata Alam di TN Komodo

oleh -99 kali dilihat

Klikhijau.con – East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic) di Indonesia, memberikan dukungan terhadap pengelolaan konservasi dan wisata alam di Labuan Bajo, utamanya Taman Nasional (TN) Komodo.

Bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Komodo, pemerintah dan masyarakat setempat, dukungan ini terdiri dari tiga kegiatan utama, yakni penanaman 5,000 bibit bakau atau mangrove, revitalisasi fasilitas wisata, serta pembersihan sampah di kawasan Taman Nasional Komodo.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen East Ventures untuk mendorong konservasi hutan dan wisata alam yang berkelanjutan di Taman Nasional Komodo, salah satu ikon pariwisata Indonesia. Kami senang bisa berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Komodo dan masyarakat setempat dalam melakukan kegiatan ini. Kami berharap agar East Ventures bisa membuka tradisi baru wisata korporasi di mana setiap kunjungan wisata dari perusahaan, para pengunjung tidak meninggalkan jejak wisata yang bisa merusak alam dan juga setiap kunjungan memberikan dampak langsung pada masyarakat lokal,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Penanaman mangrove ditujukan untuk meningkatkan ekosistem karbon biru di kawasan Taman Nasional Komodo, di mana kegiatan ini juga sejalan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli setiap tahunnya.

Penanaman bibit mangrove pertama berlangsung pada 24 Juli 2023 di Pulau Papagarang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Lukman Hidayat, Kepala SPTN Wilayah II Balai Taman Nasional Komodo, H Abdullah, Kepala Desa Papagarang Kabupaten Manggarai Barat, mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, siswa dari sekolah SD Negeri 1 Papagarang, dan masyarakat setempat. 5,000 bibit mangrove akan ditanam pada Pulau Papagarang dan beberapa pesisir pantai lainnya, yaitu daerah Loh Sebita dan Keronton.

KLIK INI:  UE Putuskan Pengurangan Penggunaan Pestisida Tahun 2030

East Ventures turut melakukan pembersihan sampah di kawasan Taman Nasional Komodo, di mana East Ventures bekerja sama dengan Rekosistem, climate tech startup pengelolaan sampah di Indonesia. Mengangkat tema “Bersih Bersih Bajo”, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 899,8 kg sampah, yang selanjutnya akan dipilah dan didaur ulang di beberapa fasilitas daur ulang yang berlokasi di Surabaya dan Bali.

East Ventures turut melakukan revitalisasi dari beberapa fasilitas destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Komodo, antara lain Pulau Padar (Padar Selatan dan Padar Utara), Pulau Rinca (Loh Buaya), Pulau Komodo (Loh Liang), dan Pulau Gili Lawa.

Dukungan senilai IDR 333.168.883,- ini mencakup pemasangan dua panel surya dan satu charging station oleh Xurya, salah satu perusahaan portfolio East Ventures yang bergerak di bidang energi terbarukan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di loket tiket pulau Padar Selatan. Selain itu, dukungan juga mencakup revitalisasi fasilitas toilet, papan informasi, tali, dan peralatan operasional berupa seragam dan topi untuk para rangers dan naturalist guide, alat pengeras suara, dan protofon (HT).

Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kegiatan operasional di beberapa tempat wisata di Taman Nasional Komodo tersebut.

Balai Taman Nasional Komodo mengapresiasi East Ventures sebagai salah satu perusahaan yang memiliki kesadaran tinggi terhadap upaya pelestarian hutan dan lingkungan di kawasan Taman Nasional Komodo.

“Banyak perusahaan yang memperoleh keuntungan dari ekowisata di Taman Nasional Komodo, namun belum banyak yang tergerak hatinya untuk turut berkontribusi balik terhadap upaya pelestarian alam maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. East Ventures merupakan salah satu contoh perusahaan yang baik dan bisa menjadi teladan bagi perusahaan lainnya kedepannya. Kegiatan di Resort Papagarang kemarin pun melibatkan banyak pemangku kepentingan di Labuan Bajo sehingga membentuk sebuah kolaborasi nyata dalam melindungi keindahan alam di Taman Nasional Komodo. Kami percaya bahwa dukungan ini dapat menghadirkan dampak positif bagi pengelolaan pariwisata alam berkelanjutan di Taman Nasional Komodo,” kata Hendrikus Rani Siga, Kepala Balai Taman Nasional Komodo.

KLIK INI:  Mahasiswa Jepang Belajar Mangrove di Sinjai, Begini Agendanya!