Tak Surut, Indonesia Terus Tunjukkan Komitmen Hijau di Forum Hutan PBB

oleh -7 kali dilihat
Suasana Forum PBB untuk Hutan-foto/Ist

Klikhijau.com – Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hutan atau United Nations Forum on Forest (UNFF). Tahun ini telah memasuki usia yang ke-19.

UNFF pertama kali digelar pada tahun 2000. Forum PBB untuk Hutan merupakan komisi fungsional Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) dengan keanggotaan yang bersifat universal.

Forum ini telah menghasilkan  sejumlah kesepakatan yang berarti, mulai dari Instrumen Hutan PBB pertama pada tahun 2007, Jaringan Fasilitasi Pendanaan Hutan Global (Global Forest Financing Facilitation Network/GFFFN) pada tahun 2015, dan adopsi Rencana Strategis Hutan PBB pertama untuk tahun 2030 dan enam Tujuan Hutan Global pada tahun 2017.

Tahun ini, penyenggaraan UNFF akan berfokus pada target jangka menengah terhadap Pengaturan Internasional tentang Hutan.

KLIK INI:  Menyoal Perlunya Memperkuat Ketahanan Nasional di Bidang Lingkungan Hidup

Dengan menilai kemajuan yang telah dicapai dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada, para delegasi megara peserta akan memetakan arah menuju tahun 2030 untuk memastikan pencapaian Tujuan Hutan Global selaras dengan target SDGs.

Selanjutnya, langkah maju dari UNFF ke-19 ditandai dengan deklarasi Segmen Tingkat Tinggi dan resolusi omnibus, yang akan mencakup hasil tinjauan jangka menengah serta Program Kerja Empat Tahunan Forum yang baru untuk tahun 2025-2028.

Indonesia terus terlibat

Seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Indonesia kembali terlibat dalam UNFF yang kali ke-19  digelar di Kantor Pusat PBB di kota New York, Amerika Serikat, pada 6-10 Mei 2024.

KLIK INI:  Mitra Hijau Asia Fokuskan Dana CSR untuk Kegiatan Sosial dan Keagamaan

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, Indonesia terlibat langsung dalam berbagai pembahasan strategis mengenai kebijakan hutan di forum utama, juga akan menggelar kegiatan tambahan (side event) di tempat berlangsungnya UNFF.

Kegiatan itu terdiri dari diskusi membahas pengawasan dan peningkatan pemanfaatan hutan bersama para pakar, Indonesia juga secara khusus menggelar pameran (exhibition) selama 5 hari penyelenggaraan UNFF 19.

“Indonesia telah melampaui target nasional dalam menurunkan angka deforestasi di bawah 0,45 juta hektar, dimana saat ini aktivitas deforestasi tercatat pada angka 0,104 juta hektar pada tahun 2022. Selain itu, Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai target alokasi perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektar,” ungkap Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong pada First Plenary Meeting UNFF 19 di New York, Senin (06/05/2024) waktu setempat.

KLIK INI:  SD Negeri Kompleks Sambung Jawa Persiapkan Diri Ikut Lomba Sekolah Sehat

Hal lain yang disampaikan juga oleh Wamen Alue adalah terkait langkah Indonesia dalam membangun ekonomi berbasis hutan.

“Hal ini ditunjukkan melalui berbagai pemberdayaan masyarakat dalam sektor perekonomian publik,” tambah Alue Dohong.

Dalam Forum untuk Hutan ke 19 ini juga, Indonesia menunjukkan sejumlah capaian dalam mengelola hutan dan lahan melalui pameran yang dilakukan sepanjang agenda UNFF.

Capaian itu diperoleh dari agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang merupakan aksi mitigasi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca khususnya dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Tak hanya dari sisi kebijakan, pameran ini juga menyuguhkan aksi hijau dan pemanfaatan  produk hasil hutan bukan kayu Indonesia.

KLIK INI:  Keberlangsungan Ketahanan Pangan dan Energi di Tangan Ketahanan Air