Klikhijau.com – Bunganya yang berkuning. Membuat orok-orok tampak menarik. Tumbuhan yang bernama asing crotalaria atau rattlebox ini memiliki banyak jenis.
Crotalaria sendiri memiliki lebih dari 600 spesies di seluruh dunia. Sebagian besarnya berasal dari Afrika. Ada pula yang berasal dari Amerika Serikat.
Banyak jenis tanaman yang disebut orok-orok, di antaranya Crotalaria juncea, Crotalaria lanceolata, Crotalaria ochraleuca, dan Crotalaria retusa.
Namun, ada beberapa jenis dari tumbuhan ini bersifat racun, misalnya Crotalaria spectabilis L. Jenis ini dianggap gulma beracun karena mengandung alkaloid beracun dalam bijinya dan berbahaya bagi ternak (Pakpahan, 2018).
Khusus jenis orok-orok atau Crotalaria juncea. Menurut catatan Wikipedia, tumbuhan merupakan tumbuhan Asia tropis.
Tumbuhan ini termasuk dalam anggota tanaman polong-polongan atau Fabaceae/Leguminosae). Ia biasa digunakan sebagai tanaman cover crop atau penutup tanah pada tanah-tanah yang belum digarap (bera).
Tidak hanya itu, tumbuhan dari genus Crotalaria ini biasa juga digunakan sebagai pupuk hijau serta hijauan ternak.
Tumbuhan ini, sebagaimana banyak legum lainnya, bersimbiosis dengan bakteri nitrogen dan mampu mengikat nitrogen bebas di udara. Ia mampu merilis kembali ke tanah dalam bentuk hara yang tersedia bagi tumbuhan.
Di habitat aslinya, tumbuhan berbunga kuning ini dapat ditemukan di padang rumput lembab, dataran rendah, dan di sepanjang tepi sungai, rawa, dan lokasi basah lainnya.
Tumbuhan leguminosa yang termasuk ke dalam keluarga perdu dan semak ini. Dapat pula ditemukan di lahan kering, termasuk pinggir jalan, lahan terbuka, dan kebun.
Manfaat orok-orok
Di Desa Kindang, Bulukumba, orok-orok masih dipandang sebagai gulma. Karenanya keberadaannya di kebun akan berusaha dimusnahkan.
Bunganya yang indah, dengan warna kuning cerah tidak mampu menyelamatkannya dari sabetan parang petani.
Padahal, tidak hanya berbunga indah. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan oleh petani.
Dilansir dari umy.ac.id, tumbuhan ini memiliki bintil-bintil, di dalamnya terdapat bakteri endofilik. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen (N2) di udara. Nitrogen tersebut mampu menyuburkan tanah sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan.
Tidak hanya itu saja, tumbuhan ini banyak pula dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Manfaat lainnya adalah sangat efektif mencegah pertumbuhan gulma selama periode bera.
Orok-orok dapat tumbuh dengan cepat dan tegak. Ia memiliki senyawa allelopati sehingga dalam pertumbuhannya sangat dominan sekali.
Kehadirannya sangat bermanfaat untuk mengendalikan spesies gulma yang resisten terhadap penggunaan herbisida.
Hal itu dibuktikan pula oleh penelitian di Kansas yang menemukan bahwa tumbuhan ini dapat menjadi penutup untuk menekan gulma sebanyak 81 hingga 96% pada tanaman gandum, (Claassen, 2009).
Pada penelitian lain, bahwa racun yang dihasilkan tumbuhan berdampak negatif juga pada perkecambahan benih sayuran paprika.
Efek negatif toksin yang dihasilkan ekstrak daunnya dapat diminimalkan dengan memasukkan residu daun tanaman ke dalam tanah, pengolahan strip, menanam bibit pindah tanam, serta menambah kedalaman lubang tanam.
Tumbuhan ini juga telah terbukti dapat mengurangi populasi endoparasitic yang melekat pada nematoda, yang tinggal di suatu tempat dan memakan akar sepanjang siklus hidupnya.
Nematoda memiliki kapasitas menyebabkan kerugian besar dengan menghancurkan sistem akar sayuran.
Seta dkk (2019) mengungkapkan biji orok-orok mengandung minyak nabati. mampu mengikat N secara bebas dari udara.
Tumbuhan ini dapat menghasilkan biomassa dengan cepat, tinggi kandungan air dan N dan memiliki perakaran yang dalam sehingga dapat memompa unsur hara ke permukaan tanah.
Tumbuhan ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel.
Bijinya mengandung 12,6 persen minyak dengan 46,8 persen asam linoleat, 4,6 persen asam linolenat,28,3 persen asam oleat dan 20,3 persen asam jenuh (Asmiyenti,2017).
Biodiesel dari biji orok orok dapat dibuat dengan cara mengekstrak minyak dari bijinya. Menggunakan metode ekstraksi padat-cair dengan memvariasikan suhu, berat, sampel dan waktu ekstraksi.
Untuk menjamin ketersediaan tumbuhan ini sebagai pupuk yang selalu tersedia, perlu dilakukan perbanyakan tumbuhan ini.
Penanaman tumbuhan ini, selain diambil hijauannya untuk pupuk, juga diambil bijinya untuk bahan tanam selanjutnya. Bijinya yang dipanen harus yang sudah tua.