PHI Luncurkan Platform Kebijakan Hijau sebagai Kado Kemerdekaan RI ke-78

Klikhijau.com – Merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Partai Hijau Indonesia (PHI) melangsungkan acara Peluncuran Platform Hijau pada Minggu malam, 27 Agustus 2023 lalu di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat. Acara peluncuran yang didukung oleh Watchdoc tersebut juga diisi dengan Pidato Politik Nur Rosyid Murtadho, Presidium Nasional PHI yang akrab dipanggil Gus Roy.

Selain anggota PHI, terdapat tetamu yang merupakan akademisi, aktivis organisasi masyarakat sipil, dan bahkan partai politik lain. Sekadar menyebut nama, turut hadir pada malam itu: Gerry van Klinken (akademisi), Lexy Rambadeta (filmmaker), Ozzi Amedio (Jurnalis/RMOL), Fira Abdurachman (SIEJ), Echa Waode (Arus Pelangi), Ahmad (Tuk Indonesia), Intan Kartika (Lindungi Hutan), Coory Yohana (Pamflet Generasi), Belinda Amri (Generasi Melek Politik), Effendi (Partai Atjeh Hijau), Ilhamsyah (Partai Buruh), dan Gugun Muhammad (Jaringan Rakyat Miskin Kota/Caleg Partai Buruh).

Platform Hijau adalah rumusan kebijakan politik PHI yang telah disusun oleh anggotanya sejak 2012 dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Politik Hijau (Demokrasi Partisipatoris, Keadilan Sosial, Penghormatan pada Keragaman, Kearifan Ekologis, Nirkekerasan dan Keberlanjutan).

Menurut Achmad Jerry, Koordinator Nasional untuk Kelompok Kerja Kebijakan Publik PHI, untuk memudahkan pembacanya, isi Platform Hijau telah dikelompokkan menjadi tiga pokok arah kebijakan.

Pertama, bersifat internal, sebagai penegasan bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri atau dari dalam parpol sendiri, yang diberi judul “Memuliakan Kembali Partai Politik”.

Kedua, berupa kebijakan untuk mengatasi kerusakan ekologi dan ancaman krisis iklim, dengan judul “Melawan Krisis Iklim, Menyelamatkan Kehidupan di Bumi”. Dan, ketiga, kebijakan untuk memulihkan demokrasi, hak asasi manusia, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dengan judul “Memulihkan Demokrasi, Menuntaskan Keadilan.”

Uniknya, platform kebijakan ini berupa dokumen hidup yang bersifat dinamis dan terbuka publik. “Kami ingin keterlibatan publik yang luas. Kami semakin sempurna jika semakin banyak warga yang berpartisipasi.” ujar Jerry.

Sementara itu, Ade Kusumaningrum, Koordinator Acara Peluncuran Platform Hijau menegaskan pentingnya acara ini.

Menurutnya, “Politik nasional hari ini semakin dangkal. Isinya hanya mencocok-cocokkan kandidat atas dasar perhitungan elektabilitas semata. Nyaris tidak ada yang menawarkan gagasan perubahan. Oleh karena itu, kami menawarkan perubahan kebijakan melalui Platform Hijau. Ini adalah kado kami untuk Indonesia.”

Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan akrab dan rileks. Namun, saat Pidato Politik Gus Roy dilangsungkan, suasana berubah menjadi penuh khidmat. Pidato yang berjudul: Garis Politik Kita: Perjuangan Memenangkan Keadilan Sosial-Ekologi di Indonesia tersebut pada intinya adalah penjelasan mengenai penghancuran sistematis terhadap kondisi sosial dan ekologis di Indonesia dan mengungkapkan sejumlah kebijakan-kebijakan penting PHI dalam mengubah kondisi tersebut.

Sejumlah kebijakan yang disampaikan Gus Roy antara lain adalah: Keadilan Gender, Reforma Agraria yang Sejati, Kepemilikan Sosial untuk Pekerja, Hak Petisi dan UU Referendum untuk penguatan kewargaan, Target Nasional Emisi Karbon Nol (Indonesia sebagai Pahlawan Bumi) dengan memulihkan hutan hujan tropis di Indonesia, Penguatan KPK, Trisolusi untuk Papua, Penolakan terhadap IKN dan Dekriminalisasi Ganja.

Pada bagian penutup pidatonya, Gus Roy mengingatkan pentingnya bergabung ke PHI jika ingin mengoreksi praktik politik usang.

Menurutnya, masyarakat sipil tidak bisa tinggal diam. “Tanpa pembangunan alat politik dan memperhebat pendidikan politik, maka kita sedang memperpanjang daftar kekalahan, membiarkan sejarah penghancuran dan sedang menunda kemenangan,” pungkasnya.