Masyarakat Kahayya Deklarasikan LKBMK sebagai Wadah Cinta pada Lingkungan

oleh -175 kali dilihat
Masyarakat Kahayya Deklarasikan LKBMK sebagai Wadah Cinta pada Lingkungan
Masyarakat Kahayya Deklarasikan LKBMK-foto/Ist

Klikhijau.com – Hujan tumpah di hari Minggu kemarin, 16 Oktober 2022—nyaris tanpa jeda. Tumpahan air dari langit itu serupa tumpahan semangat masyarakat Kahayya yang tidak mengendor.

Sebab dalam suasana hujan menderas, semangat mereka menciptakan satu “lagi” sejarah, yakni deklarasi Lembaga Konservasi dan Budaya Masyarakat Kahayya (LKBMK) sebagai wadah cinta pada lingkungan dan budaya tidak memudar.

Deklarasi itu, mereka namai Momentum Kebangkitan Orang Kahayya. Aksi deklarasi tersebut berlangsung kurang lebih dua jam yang bertempat di Kale Kahayya.

Kale Kahayya adalah sebuah suatu tempat yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tempat pertama kali ditemukannya kopi. Letaknya di Dusun Kahayya, Desa Kahayya, Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba.

KLIK INI:  Mahasiswa KKN Unhas, Programkan Kindang sebagai Sentra Buah

Acara deklarasi dimulai pukul 13.00 WITA, yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. Setelahnya, dilanjutkan dengan dipertunjukkan dua tarian tradisional, i Tari Paduppa dan Tari Pesona Nusantara oleh SMP SATAP 13 Bulukumba dan UPT SPF SDN 350 Kahayya.

Kepala Desa Kahayya, Abdul Rahman menyatakan ada rasa bangga dan bahagia atas lahirnya LKBMK tersebut.

“Perlu diingat bahwasannya desa kami ini memiliki beraneka ragam kekayaan hayati yang berpotensi besar dalam masalah kesejahteraan sosial kemasyarakatan, baik di bidang ekonomi maupun pariwisata.   karena itu, mari kita nyatakan diri kita sebagai masyarakat Desa Kahayya untuk berkata “Kahayya Bisa – Kami Bisa”. Artinya kita mampu untuk menyukseskan program pemerintah jika kita mau dan bangkit dalam kemandirian akan potensi diri kita sendiri,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Rahman juga berharap, kelahiran LKBMK bisa menjadi momentum kebangkitan orang Kahayya seutuhnya dalam segala bidang yang dikembangkan oleh LKBMK itu sendiri melalui bidang-bidang yang mempunyai konsentrasi penuh tentang pemberdayaan sumber daya alam secara baik dan benar yang sesuai dalam batas-batas koridor hukum dan Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KLIK INI:  Ecobrick, Solusi Pengelolaan Limbah Plastik yang Efektif
Wujud kepedulian pada lingkungan

Sementara itu,  Ketua LKBMK, Richal W.Rahman menyatakan bahwa keberadaan lembaga yang dipimpinnya adalah wujud kepedulian pemuda dan tokoh masyarakat Desa Kahayya untuk peduli terhadap alam dan lingkungan hidup di desanya. Kepedulian tersebut mencetuskan berdirinya LKBMK ini. Ia juga merumuskan beberapa langkah penting untuk menjamin keberlangsungan ekosistem dan terciptanya lingkungan hidup yang lestari.

“Desa Kahayya tidak dipungkiri adalah sebuah desa yang dikenal sebagai salah satu desa penghasil kopi terbaik di daerah Bulukumba.  Sebab kopi kahayya menurut berbagai penelitian yang mendalam oleh berbagai ahli dan pemberhati kopi nusantara, telah mengalami pergeseran estetika budaya dan identitasnya seiring perkembangan zaman di era globalisasi dan kapitalisasi ini, sehingga dapat dinyatakan bahwa kopi kahayya diambang kepunahan,” ujarnya.

KLIK INI:  Penangkapan Ikan Tak Ramah Lingkungan, Ancaman Nyata Perikanan Indonesia

Richal juga menambahkan, kopi kahayya mungkin adalah satu-satunya kopi yang memiliki latar belakang sejarah tersendiri sebagai nilai dan identitas masyarakat Desa Kahayya, baik dalam aspek spiritual kebudayaan maupun segi kearifan lokal. Bahkan nama Desa Kahayya mengambil hikmat daripada penyebutan tentang kopi, yakni “kaha.

“Untuk itu LKMBK bertekad satu untuk melestarikan kopi kahayya yang menurut kami adalah bagian daripada budaya kami yang berada diambang kepunahan, untuk itulah, marilah kita pertahankan kopi kahayya sebagai salah satu pohon yang kita lindungi bersama agar generasi muda dan generasi mendatang tahu dan sadar akan identitasnya sebagai “orang kahayya,” harapnya.

Selain itu, menurutnya perlu pula mensinambungkan antara tanaman kopi dengan pohon-pohon pelindung sebagai wujud konservasi alam serta pendayagunaan dalam pencegahan bencana alam sekaligus menanggapi isu global tentang isu krisis iklim yang menghantam dunia. Desa Kahayya harus mampu menyumbangkan sedikit banyaknya solusi sebagai penyedia kebutuhan udara bersih bagi masyarakat Kabupaten Bulukumba. Tidak hanya itu, LKMBK bertekad pula turut serta dalam menjaga kebutuhan air bersih untuk segala aktivitas baik yang primer maupun sekunder di segenap kawasan lingkungan Kabupaten Bulukumba yang termasuk di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Balangtieng,” tegasnya.

KLIK INI:  DLHK Bulukumba Sosialisasikan Rencanakan Pengelolaan Perhutanan Sosial Lebih Terpadu
Suguhan kuliner khas

Selain tumpahan hujan, hal menarik dari deklarasi LKMBK adalah suguhan kuliner tradisional Kahayya, yakni kanre campe’. Perihal kanre campe’ ini, sahabata hijau bisa baca di SINI

Selain suguhan kanre campe’ satu hal lagi yang tak boleh alpa disuguhkan adalah seduhan kopi kahayya yang nikmatnya tiada tara.

“Dalam momentum ini, saya merasa bersyukur atas berdirinya LKBMK ini, artinya Bulukumba dapat melakukan penyelamatan lingkungan hidup beserta ekosistemnya secara mandiri. Jadi, masyarakat Bulukumba telah memiliki wadah yang dapat diharapkan menjadi pelopor penghijauan dan menjamin adanya udara bersih di ruang lingkup Kabupaten Bulukumba, ” ujar Callu salah satu undangan yang hadir dan merupakan Ketua KPA Ma’bulo Sibatang.

Deklarasi LKMBK mendapatkan support  dari berbagai pihak, baik dari organisasi/komunitas yang bergerak dibidang konservasi alam dan lingkungan hidup maupun dari organisasi sosial dan karang taruna yang ada di Kabupaten Bulukumba dan di luar Bulukumba,  di antaranya Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang, Kab. Maros, Green Peace,  Klikhijau.com, Komunitas Pencinta Alam Ma’bulo Sibatang, Karama Literasi, dan Karang Taruna Pammulai, Desa Pantama.

KLIK INI:  Pra WCD, Sebuah Upaya Merawat Tradisi Gotong Royong di Bulukumba