Ecobrick, Solusi Pengelolaan Limbah Plastik yang Efektif

oleh -312 kali dilihat
Ecobrick, Solusi Pengelolaan Limbah Plastik yang Efektif
Pembuatan ecobrick di Kebun Bersama-foto/Anjar
Anjar S Masiga

Klikhijau.com –  Kolaborasi Biru bekerjasama dengan Kebun Bersama menggelar kolaborasi untuk lingkungan yang diberi nama “Bikin Ecobrick” kegiatan ini akan menjadi agenda bulanan.  Series pertama berlangsung, Senin, 14 November 2022 di Desa Bontosunggu, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

Dari Kolaborasi Biru (Kolabi), Nadir menjelaskan, kegiatan ini menjadi challenge bagi teman-teman di komunitas dalam hal pemilahan sampah. Pengharapannya dari rumah masing-masing kita sudah bisa memisahkan sampah organik, sampah non organik, dan limbah b3 atau sampah beracun. Selanjutnya, sampah anorganik jenis plastik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenisnya.

“Untuk plastik kita pisahkan lagi, dicuci bersih kemudian dipersiapkan untuk membuat ecobrick. Untuk sampah hari ini merupakan hasil pengumpulan dalam sepekan, dan karena memang kita menekankan untuk mengurangi penggunaan plastik jadi hasilnya tidak begitu banyak,” jelasnya.

Menurutnya, upaya ini sebagai bentuk mengakomodasi pengelolaan limbah plastik sehingga gerakan lingkungan yang dilakukan dapat berkontribusi terhadap pengurangan volume sampah. Melalui ecobrick, kita juga berharap dapat mengudukasi masyarakat untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

KLIK INI:  Indonesia-Ceko Tingkatkan Kerjasama di Bidang Lingkungan

Anggota Kolabi, Mahenra menambahkan, plastik jika dibiarkan terbuang begitu saja dapat mencemari lingkungan. Plastik jika dibakar ataupun ditimbun juga sama saja, memberikan dampak buruk. Partikel plastik mencemari tanah, air dan bahkan udara.

Karena itu harus dikelola dengan bijak, seperti membuat ecobrick sebagai solusi alternatif. Ecobrick merupakan teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas, di dalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras.

“Sampah plastik ini kan tergolong mengancam untuk kelangsungan hidup, makanya harus diolah. Selama ini kebanyakan dari kita hanya terfokus pada aksi bersih yang sebenarnya tidak berbeda dengan kita hanya memindahkan sampah saja, tidak berperan pada pengurangan volume sampah,” katanya.

KLIK INI:  Sampah Elektronik, Ancaman Baru yang Memerlukan Perhatian Serius
Solusi efektif

Lebih lanjut mengenai ecobrick dijelaskan Harisah, pengelola Kebun Bersama. Menurutnya, ecobrick adalah  solusi pengelolaan limbah plastik yang efektif. Sebuah inovasi visioner yang dikembangkan dan kemudian menjadi tren di kalangan teman-teman pecinta lingkungan. Ecobrick didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan.

Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick bisa menjadi material dasar dalam memproduksi sebuah barang, misalnya pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang. Dikarenakan dikembangkan dari material plastik, ecobrick ini tentunya kuat, anti air dan awet.

“Kita ke depan akan mengembangkan fasilitas ramah lingkungan dengan ecobrick ini. Mau jadi apa, kita lihat ke depan karena kan ini butuh banyak untuk kita buat produk,” jelasnya .

KLIK INI:  Sambangi Banyuwangi, Erick Thohir Bersama Bank Mandiri Dukung EcoRanger

Untuk bikin ecobrick ini, bahan yang dibutuhkan untuk wadah berupa botol plastik dengan merek dan ukuran yang sama sehingga mudah untuk diolah nantinya. Untuk isi botol bisa kantong plastik, plastik kemasan, cellophane, styrofoam, dan pipit plastik. Keperluan lainnya adalah gunting, spidol, kayu atau stik sebagai tongkat pemadat nantinya, timbangan, dan lap.

“Jadi semua bahan utama semuanya teman-teman bersihkan dengan sabun agar steril, kemudian dikeringkan atau dilap, plastik untuk isian botol lalu digunting kecil. Selanjutnya, botol diisi dengan plastik dan dipadatkan dengan tongkat, diisi sampai tidak berbunyi saat ditekan,” jelasnya.

Tergabung dalam kegiatan tersebut 10 orang, selain dari dua komunitas juga turut serta relawan dari GenPi Bulukumba. Kegiatan ini merupakan kegiatan inisiasi yang didanai melalui swadaya relawan yang terlibat.

KLIK INI:  Genre Bertema Lingkungan Dapat Perhatian di Festival Film Cannes