Kegiatan Bijak Plastik Bisa Diterapkan, BSMI Luwu Membuktikannya

oleh -160 kali dilihat
Kegiatan Bijak Plastik Bisa Diterapkan, BSMI Luwu Membuktikannya
Wadah makan peserti pelatihan BSMI Luwu/Foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Hal yang meresahkan dari setiap kegiatan atau acara adalah sampah. Setiap akhir kegiatan, biasanya diakhiri pula dengan sampah yang berserakan.

Sangat jarang ditemukan ada kegiatan yang bebas dari serakan sampah. Apalagi jika kegiatan tersebut melibatkan banyak orang.

Dibutuhkan niat dan usaha yang besar agar kegiatan yang dilaksanakan terhindar dari sampah, khususnya sampah plastik. Sebuah jalan terjal yang tidak mudah.

Jalan terjal ini coba ditempuh oleh Bulan Sabit Merah Indonesia Luwu (BSMI Luwu) pada kegiatan pelatihan Water Rescue yang berlangsung dari tanggal 13 -15 Desember 2019.

KLIK INI:  Melalui Green Environment and Forestry, Gaung Kebangkitan Kehutanan Menggema

Kegiatan mereka mengusung konsep bebas sampah dengan tema bijak plastik. Hal ini sebagai bentuk edukasi lingkungan kepada seluruh peserta kegiatan akan pentingnya bijak plastik dalam kehidupan ini.

Pada kegiatan pelatihan tersebut peserta disediakan botol minum atau tumbler dan piring rotan beralas daun.

Kegiatan yang dilaksanakan di lokasi objek wisata Mangrove Temboe itu mewajibkan seluruh peserta tidak membawa peralatan yang akan menjadi sampah plastik.

Sebagai ganti dari wadah plastik, panitia menjadikan daun sebagai pengganti piring dengan menjadikan rajutan rotan sebagai pengalas.

Hal itu dilakukan dengan tujuan setelah kegiatan selesai diharapkan tidak ada plastik bekas yang tercecer mencemari lingkungan.

Peran mengurangi plastik

Nurul Hidayah, selaku bendahara BSMI Luwu dan penanggung jawab steering comite mengatakn, tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah lingkungan.

KLIK INI:  KKN Unhas Dorong Pertanian Organik di Desak Kindang

“Kita semua tahu bahwa dalam kegiatan kegiatan pelatihan, di mana pun itu tak jarang diakhir kegiatan sampah berserakan, terutama sampah plastik. Untuk itu kegiatan pelatihan dari BSMI Luwu adalah salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik. Karenanya kita menggunakan daun sebagai pengalas makanan,” jelas Nurul.

Sementara itu, Ilham Baharuddin selaku ketua panitia mengaku, meski BSMI adalah organisasi di bidang kemanusian, namun tetap ambil bagian dalam menjaga lingkungan.

“Kami juga mengambil peran dalam pengurangan penggunaan plastik, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Ilham.

Kegiatan tanpa sampah plastik yang dilakukan BSMI Luwu, tentu bisa jadi contoh pada organisasi atau lembaga lain ketika menggelar acara, bisa dengan tanpa sampah berserakan di akhir acara.

KLIK INI:  Karena Alasan Cuaca, Jalur Pendakian Bulusaraung Tutup Sementara Waktu