- Makna di Balik Nama Kupu-Kupu Sayap-Renda Ungu - 23/03/2025
- Tahapan Menuju Sempurna bagi Seekor Kupu-Kupu - 21/03/2025
- Serunya Pelesiran dan Bersua dengan Katak Pohon Endemik - 07/03/2025
Klikhijau – Jalur pendakian Gunung Bulusaraung tutup untuk sementara waktu hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Begitulah salah satu penggalan pengumuman yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sebagai pengelola.
Bersama Kelompok Pengelola Ekowisata (KPE) Dentong, taman nasional berkolaborasi mengelola pendakian Gunung Bulusaraung. KPE Dentong adalah kumpulan pemuda masyarakat Desa Tompobulu. Desa terakhir sebelum memuncak.
Beberapa hari sejak memasuki tahun 2020 hujan terus mendera. Informasi terkini dari BMKG memprediksi cuaca buruk akan melanda wilayah Makassar dan sekitar hingga beberapa pekan ke depan.
“Hujan dengan intensistas tinggi berpotensi menyebabkan longsor di beberapa titik jalur pendakian Bulusaraung. Pos 3, 4, dan 5 adalah jalur yang rawan longsor,” pungkas Iqbal Abdai Rasyid, Kepala SPTN Wilayah I Balocci.
Begini alasannya
Penutupan ini cukup beralasan. Tak hanya longsor yang mengintai pendaki. Bahaya pohon tumbang juga berpotensi besar. Angin juga bertiup cukup dahsyat beberapa hari terakhir ini di wilayah Sulawesi Selatan secara umum.
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung hingga kemudian melayangkan surat resmi penutupan pendakian Bulusaraung pada Senin, 6 Januari 2020. Melalui akun Instagramnya: @tnbabul, menginformasikan penutupan ini dengan mengunggah pengumuman penutupan tersebut.
Penutupan ini berlaku sejak Minggu (5/1/2020). Saat dikonfirmasi kepala balai taman nasional membenarkan informasi ini. “Saya minta teman-teman taman nasional menyampaikan pengumuman ini ke khalayak. Saya minta juga KPE Dentong membantu menyebarkan informasi penting ini,” pungkas Yusak Mangetan, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Pendakian Bulusaraung hanya memiliki satu jalur pintu resmi yakni melalui Desa Tompobulu, Balocci, Pangkep. Pembelian karcis masuk hanya tersedia di loket yang berada di Pusat Informasi Bulusaraung di desa yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (m dpl) itu. Untuk sekali bertandang pendaki cukup merogoh kocek: Rp. 8.000 per orang.
Pengelola berharap agar peminat Bulusaraung menahan diri dan mematuhi pengumuman penutupan. “Ini adalah wujud kepedulian kami kepada pendaki. Saya minta teman-teman pendaki bersabar hingga cuaca memungkin untuk kembali mendaki,” pesan Yusak. Penutupan jalur pendakian ini juga menjadi harapan pengelola agar alam memulihkan diri untuk sementara waktu.