- Dari Pohon Enau Itu - 01/04/2023
- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
Sebagai Hujan di Tubuhmu
aku ingin tiba di tubuhmu sebagai hujan
hujan tiba pada saat tak terduga, seperti kemarin itu
saat ibu sedang mengaduk cendol di dapur kayu
hujan tumpah
jemuran cengkeh di halaman pun kuyup
ibu meninggalkan adukan cendolnya
berlari ke halaman
mengangkat cengkeh ke dalam rumah
napasnya ngos-ngosan
dua orang semalam datang ke rumah
magrib baru saja pamit
mereka datang mempertanyakan hujan
kenapa datang saat kemarau?
tak ada jawaban
dari ibu atau ayah
ingin kujawab
sebab perubahan iklim
tapi, tak keluar
suara tertekan
kopi, rasanya semakin pahit saja
Oktober 2022
Salep Gatal
guru pensiunan itu
kini membangun
pabrik penyulingan daun cengkeh
tepat di pinggir kali
yang mengalir ke sawah
air mulai menghitam
berbusa salju
anak-anak riang
di kampungnya, salju lahir di kali
petani memakai masker
dan kaos tangan membajak sawah
salep anti gatal diselipkan di kantong celana
seusai panen minyak daun cengkeh
pensiunan guru itu
akan berkeliling kampung
memakai mobil bututnya
yang berkabung kabut
pada knalpotnya
senja pada suatu hari di hari kamis
hujan tiba dengan manja
meluapkan kali
air hitam mengalir
ke halaman rumah pensiunan guru itu
besoknya pensiunan guru itu
alpa salat jumat
ia sibuk mengolesi salep anti gatal
ke seluruh badan cucunya
Oktober 2022
Di Mata Air Mana Kita Minum Kelak?
sungai balantieng akan dibendung
sawah akan memaut
menggantung dirinya pada hujan
hujan datang sekali-kali saja
seperti pejabat
datang lima tahun sekali
kemarin saat senja pamit
dua lelaki mengetuk pintu
mereka meminta mata air kepada ayah
“sudah sebulan air tak mengalir ke rumah,” keluhnya
mata air itu ada di sawah ayah
dilema tumbuh di mata tuanya
memberikannya, sawah bakal pensiun dini
tak memberinya, nurani tak tega
“aturlah bagaimana bagusnya,” kata ayah
dua lelaki itu menyeruput kopinya
pelan, pelan sekali
air sungai balantieng akan mengalir ke jauh
dalam pipa di bawah tanah
melewati rumah dua orang lelaki itu
melewati sawah-sawah yang mulai berencana pensiun dini.
pelan sekali kedua lelaki itu menyeruput kopinya
tampaknya sangat pahit
“sisakan air untuk sawahku, burung-burung, cacing tanah, dan semua yang butuh air,” kata ayah
kedua lelaki itu lalu pamit
tenggorokannya tampak pahit
mengucapkan terima kasih
Oktober 2022
Pepohonan di Depan Rumahmu
ada ranting pohon di tenggorokanku
berduri-duri
aku ingin memotongnya
ranting itu telah mengakar
ia merampas lidahku
mulutku, seluruhku
aku mematung saja
ranting pohon itu
paluti seluruh adaku
hilang aku
menjelma aku
pepohonan
di depan rumahmu
Kindang, 1 Oktober 2022