Mahasiswa KKN Unhas, Programkan Kindang sebagai Sentra Buah

oleh -180 kali dilihat
Mahasiswa KKN Unhas gelombang 109
Mahasiswa KKN Unhas gelombang 109-foto/Ist

Klikhijau.com – Kondisi tanah yang subur, membuka peluang Desa Kindang sebagai sentra buah. Desa yang terletak di sebelah barat Kota Bulukumba itu memiliki ketinggian kurang lebih 700 – 800 Mdpl.

Dengan ketinggian tersebut, Desa Kindang memiliki potensi yang cukup besar, khususnya dalam membudidayakan tanaman buah. Ada tiga buah tropis yang bisa dibudidayakan, yaitu durian, alpukat, dan manggis.

Jika ketiga jenis buah tersebut dapat dikembangkan, maka Kindang menjadi dapat sentra buah ke depannya. Hal itu tentu membuka peluang pula menjadi salah satu objek wisata buah yang cukup besar di masa mendatang. Apalagi jika dikembangkan secara berkelanjutan dengan pelaku produksi dan penjual dari masyarakat Desa Kindang itu sendiri.

“Peluang Kindang jadi sentra wisata buah cukup besar. Itu berdasarkan sejumlah penelitian yang sudah dirangkum sedemikian rupa dan berdasarkan Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT) serta Partisipasi dari Segi Pemberdayaan Masyarakat (Community Development),” ungkap Yehezkiel Hutubbesy.

KLIK INI:  Mengenal Tunjuk Langit, Tumbuhan yang Multi Manfaat

Lelaki berkacamata yang tergabung dalam program mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 109 itu juga menambahkan, setiap dusun di Desa Kindang memiliki potensi buah yang bagus.

“Ada tiga karakter dari Partisipasi dari Segi Pemberdayaan Masyarakat (Community Development), yakni
Berbasis masyarakat (community base), berbasis masyarakat setempat (local resources-base), dan berkelanjutan (sustainable).

Peta pertumbuhan pohon buah

Untuk sentra buah durian, mahasiswa KKN Unhas mempetakan di Dusun Cibollo, Bungayya, dan Mattirodeceng. Jenis tanah ketiga dusun ini adalah lempung berpasir yang subur. Durian jika ditanam di tanah berpasir, maka buah yang dihasilkan kurang bagus karena rasanya bisa menjadi tawar.

Durian dapat tumbuh baik pada derajat keasaman tanah (pH) tanah: 5-7, dengan pH optimum 6-6,5 dan terdapat pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan suhu: 20-30 oC.

KLIK INI:  Sebab Sampah Plastik di Laut, Komunitas Laut Biru Kembali Gelar MDC

Hanya saja ketiga dusun ini memiliki banyak lereng, namun durian  dapat ditanam di dataran rendah dengan curah hujan merata sepanjang tahun serta di dataran agak miring, tetapi tidak melebihi 35°. Untuk lahan yang miring perlu membuat terasering untuk mencegah erosi.

Potensi buah selanjutnya adalah alpukat, buah ini dapat dibudidayakan di Dusun Sapaya, Cibollo, dan Bungayya.

Alpukat dapat tumbuh pada curah hujan minimum 750-1000 mm/tahun. Kebutuhan cahaya matahari berkisar 40-80% dengan suhu optimal berkisar antara 12,8-28,3oC.

Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, subur dan banyak mengandung bahan organik.

Keasaman tanah (pH) berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 mdpl. Namun, tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 mdpl.

KLIK INI:  Kolaborasi dengan MP2Q, Klikhijau Berbagi Tumbler di Desa Kindang

Selanjutnya adalah buah manggis, buah ini cocok Dusun Cibollo dan Bungayya. Untuk tumbuh maksimal, manggis membutuhkan curah hujan 1.500 – 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun dengan suhu di kisaran 22 – 32ºC.

Manggis cocok tumbuh di tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organic. Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50 – 200 m dengan keasaman tanah: (pH): 5–7.

Tanaman ini menyukai tumbuh di bawah 1.000 mdpl. Pertumbuhannya akan optimal dicapai pada daerah dengan ketinggian antara 500-600 mdpl.

KLIK INI:  BW KEHATI Edukasi Masyarakat Melalui Sensus Burung
Pengembangan UMKM

Untuk mendukung Kindang sebagai sentra buah, maka Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu pula digiatkan.

“Pengembangan UMKM di Desa Kindang dilakukan guna membantu menumbuhkan dan meningkatkan daya saing UMKM serta perekonomian warga sekitar,” ungkap Muhammad Ihsan.

Saat ini ada beberapa usaha masyarakat yang mulai berkembang, di antaranya keripik pisang, kerupuk halma, kacang sebiji, tali-tali, dan gula merah cair

“Kami menyarankan akan ada produksi  minyak cengkeh dan cengkeh kering ke depannya,” tambah Ihsan.

KLIK INI:  Melihat Inovasi Mahasiswa KKNT Unhas Tingkatkan Pertanian Organik Desa Kindang

Sementara itu, Muh.Arsidiq Maulana.B mengatakan, untuk membuat UMKM berkembang, perlu ada Nomor Induk Berusaha (NIB).

NIB  adalah identitas untuk menjalankan usaha sesuai bidangnya yang perlu dimiliki oleh setiap usaha

“Perlu membuat bisnis memiliki identitas usaha resmi. Hal itu  memudahkan pelaku usaha mendapatkan perizinan operasional maupun mendapatkan dokumen legalitas lainnya. Saat ini NIB bisa dibuat secara online,” ujar Arsidik.

Perkembangan UMKM akan membuat para pengunjung memiliki banyak tawaran yang bisa dinikmati dan dibawa pulang sebagai buah tangan, bukan hanya buah.

KLIK INI:  Kongres Pecinta Alam 2023 di Makassar, Sebuah Ruang Edukasi Sosial