Alpukat, Super Fruit yang Kaya Manfaat dan Cara Membudidayakannya

oleh -450 kali dilihat
Biofase, Ubah Biji Alpukat Jadi Peralatan Makan Bioplastik
Biji alpukat, bisa digunakan jadi peralatan makan bioplastik/foto-ist

Klikhijau.com – Perihal buah populer yang banyak dikonsumsi masyarakat. Buah alpukat atau avokad tidak bisa dikeluarkan dari daftar.

Buah berwarna hijau ini memiliki rasa yang enak dan juga mengandung gizi dan asam lemak yang tinggi.

Dari seluruh asam lemak yang dikandungnya, sebanyak 71 persen merupakan mono unsaturated fatty acid atau asam lemak tidak jenuh tunggal.

Sedangkan 13 persen adalah poly unsaturated fatty acid atau asam lemak tidak jenuh ganda dan 16 persennya merupakan saturated fatty acid atau asam lemak jenuh.

KLIK INI:  Konsumsi Alpukat Setiap Hari, Meningkatkan Kualitas Pola Makan?

Melihat kandungan asam lemaknya yang tinggi dan sebagai asam lemak sehat. Buah dari tanaman bernama latin Persea americana ini dinobatkan sebagai super fruit.

Buah avokad  dapat bermanfaat untuk  menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein/LDL. Selain itu, buah ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik  atau high-density lipoprotein/HDL.

Kandungan asam lemak  yang tinggi dari buah ini diungkapkan oleh Dr Darda Efendi, seorang peneliti dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tergantung lokasi tumbuh

Bukan hanya kaya kandungan asam lemak, tapi avokad juga juga memiliki kandungan mineral yang baik seperti magnesium dan kalium.

Buah yang bisa dijadikan jus ini juga memiliki berbagai kandungan vitamin, di antaranya  vitamin C, vitamin B6, vitamin E, dan vitamin K1 (phylloquinone).

Kandungan lain dari buah yang kini banyak dimanfaatkan untuk kecantikan ini, yakni  senyawa carotenoid, phenolics, dan phytosterol.

“Dari berbagai kandungan asam lemak yang baik, berbagai ion dan senyawa tersebut. Menyebabkan avokad atau alpukat sangat baik untuk kesehatan jantung,” tegas Dr Darda seperti dikutip dari laman IPB.

Darda juga menjelaskan jika dilihat dari berbagai hasil penelitian di berbagai negara, buah dari genus Persea tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, tapi juga  bisa membantu pengaturan berat badan, mencegah penuaan dini, dan mencegah kanker.

“Tentu kandungan nutrisi antar jenis alpukat berbeda, tergantung juga pada lokasi tumbuhnya,” tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini sudah banyak sekali variasi buah avokad, baik dari segi ukuran, bentuk, rasa, warna, dan kandungan gizinya.

“Sebenarnya sudah ada beberapa avokad unggul yang baik yang sudah dilepas sebagai varietas baru maupun yang masih calon varietas,” ujarnya Dr Darda.

KLIK INI:  Bukan Hanya Kayu Kuku, Kayu Unggulan Sulawesi Ini Juga Terancam Punah
 Cara budidaya avokad

Mengenai cara budidaya tanaman dari famili Lauraceae, Dr Darda menyarankan bahwa hal  pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat).

Khusus untuk kondisi negara Indonesia yang berada di area iklim tropis, avokad tropis (west Indian atau lowland avocado). Avokad jenis ini hampir sesuai dengan berbagai kondisi iklim wilayah Indonesia.

“Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan saat menanam tanaman ini adalah jenis atau varietas avokad yang akan ditanam, haruslah dicari yang unggul dan disukai pasar,” sarannya.

Darda juga menyarakankan agar membuat lubang tanam dengan  ukuran 40 x 40 centimeter atau juga bisa lebih besar lagi.

Sementara untuk jarak tanamnya, sebaiknya menggunakan jara 3 meter x 3 meter hingga 8 meter x 8 meter.

Semakin rapat jarak tanam, maka pemeliharaannya juga akan semakin mudah. Pohon avokad yang baru ditanam harus  dipelihara secara intensif.  Untuk waktu penanamannya sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan agar tidak terlalu repot menyiramnya.

Namun, sebenarnya tanaman alpukat bisa tumbuh liar dan juga bisa berdamai dengan tumbuhan lainnya. Tanaman ini tumbuh melalui bijinya.

KLIK INI:  Daun Katuk, Sahabat Baik bagi Ibu Menyusui