Kolaborasi Dukung Pengembangan Desa Wisata di Manyampa 

oleh -220 kali dilihat
Kolaborasi Dukung Pengembangan Desa Wisata di Manyampa 
Webinar Kompak, Desa Manyampa, Unifa dan Unej tentang pengelolaan Desa Wisata
arfan maulana palippui

Klikhijau.com – “Ngopi Selasa”, sebuah diskusi virtual pagi bertajuk kolaborasi strategi pengembangan objek desa wisata.

Kegiatan ini diinisiasi oleh kerjasama antara (KOMPAK) Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Kesejahteraan dengan Pemerintah Desa Manyampa dan dua perguruan tinggi  yakni Univeritas Jember (UNEJ)  dan Universitas Fajar (UNIFA) serta Berbangsa Foundation.

Kegiatan  yang berlangsung pada Selasa 6 Juli 2021 ini mempertemukan  ide-ide, gagasan dan strategi pengembangan potensi desa wisata khususnya di Desa Manyampa berbasis teknologi digital.

Kerjasama kegiatan Bincang pagi ini juga merupakan  output dari pelaksaaan KKN Entrepreneur pulang kampung dari Universitas Fajar (UNIFA) untuk mendorong program pendampingan di bidang pariwisata.

Rektor Unifa, Dr Muliyadi Hamid, SE., M.Si., menuturkan komitmennya dalam mendorong Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sebagai superpisor untuk mendampingi mahasiswa turun ke desa.

Salah satu desa yang menjadi fokus utama adalah desa Manyampa. Alasannya, desa ini memiliki objek pariwisata yaitu Mangrove Luppung yang diresmikan langsung oleh Bupati Bulukumba Andi Sukri Sappewali pada 31 Desember 2018 lalu.

KLIK INI:  Eco Camp: Bakti Merdeka, Kolaborasi Jaga Mangrove di Luppung Bulukumba

Desa Manyampa bahkan akan ikut berpastisipasi dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Webinar ini juga dihadiri oleh Prof Dr Yuli Witono, MP selaku ketua LP2M Universitas Jember, Deputi Rektor 1 Unifa  Dr Ir Nur Khaerat Nur ,ST.,MTIPM.,ASEAN ENG, dan Founder Berbangsa Foundation Dr Vitria Ariani A. PAR,PG.DIP,M.SC.,  dan kepala desa Manyampa Abbas Madda.

Moderator dalam Webinar ini adalah Dr Agustina Dewi S,.SS,.M.Hum., dari UNEJ. Antusias tinggi mengikuti seri diskusi ditandai dengan partisipasi sekitar 250 orang.

CEO Berbangsa Foundation Vitria Ariani, memperkenalkan pedoman desa wisata. Vitria menyebut kreteria desa wisata antara lain memiliki potensi daya tarik wisata alam, memiliki komunitas, dan  memiliki sumber daya manusia lokal yang dapat terlibat dalam aktivitas pengembangan desa wisata.

“Juga memiliki kelembagaan pengolahan, dukungan dan ketersedianan fasilitas dan sarana prasarana kegiatan wisata menuju pengembangan pariwisata yang cerdas dan beriorentasi masa depan,” jelasnya.

Konsep desa wisata, kata Vitria harus menimbang tiga aspek penting antara lain infrastruktur, kebersihan dan kesehatan serta kesiapan informasi teknologi.

KLIK INI:  Saat Jokowi Menanam Mangrove, Herianto Terkantuk-kantuk di Luppung

Sementara itu, Deputi Rektor 1 Unifa, Nur Khaerat Nur, lebih menikberatkan pada peranan perguruan tinggi terkait  dalam pengembangan pariwitasa.

Menurutnya, kampus dapat berperan dalam pengembangan desa wisata khususnya pada aspek regulasi, sumber daya manusia, aspek teknologi seperti pengembangan website yang menghimpun informasi desa.

Desa Manyampa sangat potensial

Kepala desa Manyampa, Abbas Madda, mengatakan desa Manyampa memiliki potensi sebagai dewa wisata. Selain itu juga Manyampa memiliki kawasan mangrove, pegunungan dan situs sejarah Saukan (pertemuan para raja).

“Potensi lainnya adalah di bidang perikanan, khususnya pada 5 dusun jumlah yang berdekatan dengan kawasan mangrove dan lahan pegunungan yang miliki panorama alam yang indah,” katanya.

Abbas Madda juga menjelaskan tentang situs sejarah, Saukan. Sebuah situs tempat pertemuan para raja ketika dalam keadaan genting, juga hamparan empang yang potensial dimanfaatkan sebagai wisata mancing mania.

Arman Bastra salah satu alumni Unifa menyatakan dalam masa pandemi ini di kawasan wisata di desa adalah terkait psikologi manyarakat terhadap mahasiwa dari luar daerah.

Setelah Webinar ini, Universitas Fajar akan menerima kunjungan kepala desa Manyampa bersama jajaran pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kedua pihak akan melakukan penandandatangan kerjasama lanjutan.

KLIK INI:  4 Langkah Percepat Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Menurut Prof Rachmat Witoelar