Lahir di Momen Lebaran, Bayi Orangutan di TSI Cisarua Diberi Nama Fitri

oleh -308 kali dilihat
Lahir di Momen Lebaran, Bayi Orangutan di TSI Cisarua Diberi Nama Fitri
Lahir di Momen Lebaran, Bayi Orangutan di TSI Cisarua Diberi Nama Fitri - Foto/KLHK
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Bayi orangutan betina lahir pada momen hari raya Idul Fitri di Taman Safari Indonesia (TSI) Cirarua Bogor. Karena bertepatan dengan momen lebaran idul fitri, bayi mungil itu pun diberi nama terbaik yakni Fitri.

Kelahirannya juga bertepatan dengan momentum Hari Keanekaragaman Hayati Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Mei.

“Alhamdulillah, di hari bahagia Idul Fitri sekaligus prihatin dengan situasi pandemi COVID-19, telah lahir jam 05.00 WIB bayi orangutan betina,” ungkap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya di Jakarta, Senin 25 Mei 2020.

“Bayi orangutan ini merupakan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dari induk Evi dan jantan Ipung. Mengingat kelahirannya masih dalam suasana hari raya Idul Fitri, saya menamakan bayi orangutan ini dengan nama Fitri,” lanjut Menteri Siti.

KLIK INI:  Rasakan, Ini 10 Manfaat yang Tak Terduga Jika Mengonsumsi Jeruk Bali

Kelahiran Fitri melengkapi kebahagiaan, karena pada bulan lalu 28 April 2020, seekor anakan gajah juga lahir di TSI Bogor. Anakan gajah ini diberi nama Covid lantaran lahir pada saat dunia mengalami pandemi COVID-19.

Selama penutupan Lembaga Konservasi (LK) dan berlangsungnya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak satwa yang lahir di LK antara lain Gajah Sumatera di TSI Cisarua dan Gembira Loka Yogyakarta.

Lahir pula komodo (12 ekor), burung Kasturi Raja (1 ekor), orangutan Fitri di TSI Cisarua. Tarsius (1 ekor) di Faunaland Ancol, Kasuari (3 ekor) di R Zoo and Park di Sumatera Utara, serta satwa-satwa eksotik lainnya seperti Jerapah, Zebra dan common marmoset.

Ini menandakan bahwa pengelola LK telah menerapkan kesejahteraan satwa dengan baik, sehingga satwa dapat berkembangbiak secara alami dan telah menjalankan fungsinya sebagai tempat pengembangbiakan di luar habitat dengan tetap mempertahankan kemurnian genetiknya.

KLIK INI:  Agar Kolestrol Lekas Turun Usai Idul Fitri, Imbangi dengan Buah Ini!

“Diharapkan melalui program breeding terkontrol ini, program konservasi ex-situ link to in-situ bisa dijalankan dan pada akhirnya peningkatan populasi in-situ dapat tercapai”, ujar Menteri Siti.

Langkah progresif KLHK

Hal ini juga dibuktikan oleh KLHK dengan telah melakukan pelepasliaran satwa ke habitat alaminya dari pusat rehabilitasi, pusat penyelamatan, dan unit konservasi satwa lainnya sebanyak 214.154 individu periode tahun 2016-2020.

Menteri Siti menjelaskan lebih lanjut tentang upaya KLHK dalam konservasi satwa yang dilindungi. Dirinya menerangkan pentingnya pengelolaan populasi spesies terisolasi. Juga soal konektivitas kantung-kantung habitat satwa, dan penciptaan kantung-kantung baru untuk mendukung peningkatan populasi serta pengelolaan metapopulasi.

“Untuk itu, saya sedang kembangkan kebijakan untuk mendorong adanya konektivitas kantong-kantong baru satwa melalui pengembangan sistem kawasan lindung yang mencakup areal yang bernilai konservasi tinggi di konsesi-konsesi sektor kehutanan dan perkebunan,” jelas Menteri Siti.

KLIK INI:  Banga Batu, Tumbuhan Langka Penghias Puncak-puncak Menara Karst Maros-Pangkep

KLHK juga telah mengidentifikasi ada 1,4 juta hektar area bernilai konservasi tinggi yang dapat masuk ke dalam sistem kawasan yang dilindungi.

Pada tingkat spesies, Indonesia telah menyusun peta jalan untuk memulihkan populasi 25 spesies target yang terancam punah.

Melalui lebih dari 270 lokasi pemantauan, beberapa populasi spesies meningkat, seperti Jalak Bali, Harimau Sumatra, Badak Jawa, Gajah Sumatra, dan Elang Jawa.

Kemudian pada tingkat genetik, Indonesia telah mempromosikan bioprospeksi (bioprospecting) untuk keamanan dan kesehatan pangan, seperti Candidaspongia untuk anti-kanker, dan Gaharu untuk disinfektan, yang produksinya telah ditingkatkan selama pandemi COVID-19 ini.

KLIK INI:  Menghilang Lebih dari Seabad, Burung Hantu Ini Kembali Muncul