Daun Mangkokan, Tanaman Hias Unik yang Berpotensi Jadi Obat

oleh -391 kali dilihat
Daun Mangkokan, Tanaman Hias Unik yang Berpotensi Jadi Obat
Daun mangkokan-foto/Ist

Klikhijau.com – Daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) merupakan salah satu jenis tanaman hias pekarangan. Tanaman ini  berasal dari golongan Magnoliophyta (tanaman berbunga).

Meski berasal dari golongan Magnoliophyta, namun daun mangkokan tidak memiliki bunga. Tanaman dari ordo Apiales ini menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindungi.

Tidak hanya dijadikan sebagai tanaman hias yang dirawat di depan rumah. Namun, tanaman ini  juga dapat ditemukan tumbuh liar di ladang atau tepi sungai.

Daun mangkokan dapat tumbuh pada ketinggian 1 sampai 200 meter. Tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi 1 hingga 3 meter. Ia memiliki batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus.

KLIK INI:  Jeff, Iwan dan Kisah Janda Bolong yang Terjual Selangit Pekan Ini

Tanaman berdaun hijau tua ini memiliki  daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok. Sementara pangkalnya berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6 hingga 12 cm, dan pertulangan menyirip.

Daun mangkokan tidak hanya dijadikan tanaman hias, tetapi juga sebagai tanaman obat. Sebagai tanaman obat daun mangkokak relatif populer di Indonesia atau nusantara.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa namanya mangkokan? Itu karena bentuk daun dari tanaman ini menyerupai mangkok. Jadi, namanya mengacu pada bentuk daunnya yang melengkung serupa mangkok.

Tanaman ini sering dimanfaatkan untuk mengobati luka, rambut rontok, dan bau badan. Tidak hanya itu, tetapi juga dapat dijadikan obat untuk mengobati radang payudara dan pembengkakan disertai bendungan ASI.

KLIK INI:  7 Tanaman Hias dengan Fungsi Herbal dan Cara Meramunya!
Kandungan daun mangkokan

Daun mangkokan sendiri memang mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan.

Alkandahri et al., (2018) mengungkapkan tanaman ini mengandung beberapa bahan kimia  di antaranya alkaloid, lemak, kalsium, fosfor, saponin, flavonoid, polifenol,  besi, serta vitamin A, B1 dan C.

Sedangkan efek farmakologisnya antara lain sebagai antiinflamasi peluruh air seni (diuretik), antiaging dan anti rambut rontok.

Sebagai anti rambut rontok, menurut Sa’diah (2015), formula dengan konsentrasi ekstrak daun mangkokan 7,5 persen merupakan formula paling efektif dan sama pengaruhnya dengan kontrol positif terhadap pertumbuhan rambut.

Formula sediaan losio dari ekstrak metanol daun mangkokan memiliki aktivitas tabir surya dengan proteksi maksimal pada konsentrasi ekstrak metanol daun mangkokan 10 persen.

KLIK INI:  Parijoto, Tanaman Liar yang Menjelma Jadi Tanaman Hias Sekaligus Obat

Primadiamanti dkk (2020) mengatakan bahwa uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari tanaman ini terhadap bakteri penyebab bau badan dengan metode difusi.

Tujuannya agar didapatkan konsentrasi optimum ekstrak etanol daun mangkokan yang memberikan aktivitas antibakteri adalah konsentrasi 16 persen pada bakteri Staphylococcus epidermis dan Pseudomonas aeruginosa.

Jika tanaman ini dijadikan sabun, maka mutu sabun ekstrak mangkokan didapatkan konsentrasi 0,656 dan memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang lemah.

Daun dari tanaman ini juga ampuh mengusir nyamuk, khususnya genus Culex dikenal sebagai vektor penular arbovirus, demam kaki gajah dan malaria pada unggas.

Hasil dari penelitian dari Ahdiyah dan Purwani, (2015) menemukan bahwa ekstrak daun mangkokan memberikan pengaruh terhadap mortalitas nyamuk Culex sp. Nyamuk genus ini merupakan nyamuk yang banyak terdapat di sekitar kita dan dapat mengancam kesehatan.

Jadi, bagaimana sahabat hijau, tertarik menanam tanaman unik ini di pekerangan ruman Anda?

KLIK INI:  Menilik 8 Cara Merawat Tanaman Sukulen agar Tetap Memesona