Klikhijau.com – Sukulen adalah nama yang umum digunakan untuk tanaman yang dapat menyimpan air di dalam daunnya. Tanaman sukulen atau Succulent merupakan tanaman yang berorgan tebal, berdaging, dan membengkak. Biasanya untuk menyimpan air di iklim atau kondisi tanah kering.
Tanaman sukulen atau kadang disebut sekulen berasal dari bahasa latin, yaitu succos yang memiliki arti jus. Dalam bahasa Inggris mempunyai arti berair.
Menurut situs Make Me Bloom, tanaman ini pada awalnya ditemukan di sekitar Meksiko, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika Timur, dan Arab Saudi, Madagaskar, India dan Afrika Selatan.
Coyne dan Knutzen, (2014) mengungkapkan bahwa tanaman ini memiliki kemampuan menyimpan air dalam batang atau dagingnya. Sedangkan menurut Suseno dalam Jati (2016), tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki batang berdaging, tetapi memiliki daun yang masih berwujud seperti daun, bukan duri. Sukulen berdaun gemuk dan memiliki cairan.
Fungsi daun yang mengandung banyak air itu adalah cara sukulen beraptasi terhadap iklim yang kering. Karena itu, tidak mengherankan jika tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi kering pada waktu yang lama. Selain itu, juga mampu menahan penguapan.
Namun demikian, tidak semua jenis sukulen yang mampu bertahan dalam kondisi kering maupun dingin, di antaranya adalah yuccas, sedums, sempervivums, dan beberapa kaktus dan agaves.
Minim perawatan
Jika Anda termasuk orang yang memiliki kesibukan, namun menyukai tanaman hias. Tanaman sukulen bisa jadi pilihan tetap. Karena merupakan tanaman yang sangat minimal dalam hal perawatanya, jadi mudah dalam dalam memeliharanya.
Selain itu, sukulen merupakan tanaman yang efektif untuk ditanam. Ia sifatnya sangat kuat. Termasuk kuat pada suhu panas sekalipun.
Tanaman ini juga cocok untuk ditanam indoor atau dalam ruangan karena mempunyai banyak manfaat. Salah satunya membuat sirkulasi udara lancar karena tanaman dapat mengeluarkan oksigen dan menyerap karbondioksida dari dalam ruangan tersebut.
Selain itu juga dengan menanam tanaman dalam ruangan dapat menyerap polusi yang ada dalam ruangan, seperti debu, karbondioksida, asap rokok, pengharun ruangan, dan lain-lain.
Karenanya, tanaman sukulen sebaiknya dikenalkan kepada masyarakat lebih masif, karena tanaman ini kuat dan mudah tanam, dirawat dan dibudidayakan, ditambah dengan manfaatnya yang sangat besar untuk menjadi tanaman indoor.
Cara menanamnya cukup mudah, cukup menaruh daunnya di atas tanah tanpa terkena air sudah dapat memunculkan tunas yang baru sehingga lebih praktis dalam penanamannya.
Bagi masyarakat urban yang dikepung kesibukan tanaman ini dapat menjadi tanaman yang efektif untuk menciptakan “penghijauan” minimal dengan menanam tanaman di dalam ruangannya.
Kita semua tahu, biasanya masyarakat urban adalah masyarakat yang perkembangannya sangat cepat dan juga sibuk.
Selain itu, masyarakat urban juga memiliki tingkat kepadatan yang lebih menumpuk alias banyak, sehingga menjadikan polusi pun semakin meningkat.
Nilai yang dikandung sukulen
Dengan nilai estetis yang dikandung tanaman sukulen, dapat berpengaruh pada perasaan hati seseorang sehingga lebih tenang, nyaman dan tenteram, jika memandanginya sehingga berpotensi mempengaruhi kesehatan jiwa.
Satterfield, (2015) menuturkan bahwa menanam tanaman hias, termasuk sukulen di dalam ruangan (indoor) dapat meningkatkan mood dan konsentrasi seseorang. Hal tersebut dapat dirasakan dengan cara melihat tekstur, bentuk, dan pola dari tanaman sukulen, sehingga dapat membuat lebih rileks dan menjadikan seseorang lebih produktif dan tenang.
Selain itu juga dengan menanam tanaman ini dalam ruangan dapat menjadi stabilisator dalam lingkungan. Artinya dengan memeliharanya dapat menetralisir udara sekitar yang dicemari polusi, karena dengan adanya tanaman hias, geratan suara dapat diredam, menyaring debu, menyerap polusi udara, dan memelihara keadaan lingkungan sehingga akan lebih nyaman untuk dihun atau ditinggali.
Karena itu, tanaman ini dapat diandalkan untuk mencegah kondisi tidak nyaman, khususnya saat berada dalam ruangan (sick building syndrome).
Dua cara memperbanyak sukulen
Memperbanyak tanaman sukulen dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
- Perbanyakan secara generatif
Cara memperbanyak tanaman dengan generatif merupakan proses penanaman yang dilakukan dengan melalui perkawinan. Misalnya dengan cara menanam benih sukulen.
- Memperbanyak secara vegetative
Menurut Riha dan Subik, (1981) cara memperbanyak sukulen bisa dengan cara vegetative dengan cutting, offsets, dan grafting.
Cara vegetative sendiri merupakan cara perbanyakan jumlah tanaman melalui pembelahan dengan menggunakan organ-organ dari tanaman tersebut.