Klikhijau.com – Insektisida alami akan jadi pilihan bijak di antara insektisada berbahan kimia. Penggunaan insektisida kimia untuk mencegah, menghancurkan, mengusir, atau mengurangi hama, sangat berpotensi membahayakan manusia, hewan, dan lingkungan.
Hama memang menjadi ancaman serius bagi petani. jika tidak diatasi maka kegagalan panen akan mengintai. Bukan hanya itu, tanaman juga akan terancam mati.
Pilihan untuk mengatasi hama atau serangga biasanya jatuh pada insektisida kamia, karena dianggap lebih simple dan efektif. Tidak perlu repot-repot membuatnya. Cukup beli saja.
Namun, dampak yang dibawa tidaklah sedikit, sebab bisa menyerang kesehatan kita, hewan, tanah, dan lingkungan sekitar.
Karena itu, diperlukan alternatif lain yang tidak membahayakan, maka insektisida alami meski dijadikan prioritas. Selain karena lebih ramah lingkungan, juga bahannya mudah didapatkan dan cara pembuatannya pun tidak rumit.
Berikut ini beberapa insektisida alami yang bisa dibuat sendiri di rumah sebagaimana dikutip dari Treehugger:
-
Minyak mimba
Minyak yang diekstraksi dari biji pohon mimba adalah insektisida alami yang kuat. Ia mampu mengganggu siklus hidup serangga di semua tahap, mulai dari telur, larva hingga dewasa.
Peran minyak mimba bertindak sebagai pengganggu hormon dan sebagai antifeedant untuk serangga yang memakan daun dan bagian tanaman lainnya.
Minyak mimba dapat terurai secara hayati dan tidak beracun bagi hewan peliharaan, burung, ikan, dan satwa liar lainnya, dan efektif melawan berbagai hama serangga taman umum, serta menjadi fungisida alami yang dapat memerangi jamur tepung dan infeksi jamur lainnya pada tanaman.
Kegunaan lain dari minyak mimba, dapat digunakan untuk pencegahan dengan cara menyemprot daun tanaman yang sering dirusak hama, sebelum benar-benar dihinggapi.
-
Bawang putih
Tidak hanya jadi bumbu dapur. Bawang putih terkenal dengan aromanya yang menyengat, dapat berperan saat digunakan sebagai insektisida alami.
Bumbu dapur ini dapat digunakan untuk merobohkan, atau bahkan melumpuhkan, infestasi serangga di kebun.
Untuk membuat insektisida dari bawang putih, cukup ambil dua umbi utuh, bukan hanya dua siung dan haluskan dalam blender dengan sedikit air. Diamkan campuran semalaman, lalu saring ke dalam toples, tambahkan setengah cangkir minyak sayur, satu sendok teh sabun cair ringan, dan air secukupnya untuk mengisi toples.
-
Insektisida dari sabun
Sabun juga efektif untuk mengendalikan tungau laba-laba, kutu daun, perayap skala, kutu putih, lalat putih, kumbang, dan serangga lapar lainnya.
Untuk membuat insektisida semprotan sabun dasar, campurkan satu setengah sendok teh sabun cair ringan dengan satu liter air, dan semprotkan campuran tersebut langsung pada yang terinfeksi. permukaan tanaman.
Sebaiknya jangan semprotkan pada saat siang hari, ketika sedang cerah, sebaiknya lakukan di malam hari atau dini hari.
-
Tanah diatom
Zat alami ini terbuat dari batuan sedimen yang dibuat oleh fosil ganggang dan merupakan sumber daya yang cukup melimpah.
Tanah diatom memiliki sejumlah kegunaan di dalam dan di sekitar rumah. Zat ini bertindak sebagai insektisida alami secara tunggal. Bahan ini bekerja bukan dengan meracuni atau mencekik serangga, melainkan berdasarkan sifat abrasifnya dan kemampuannya untuk menyerap lipid (zat lilin) dari kerangka luar serangga, yang kemudian mengeringkannya.
Untuk mengaplikasikannya, cukup bersihkan tanah di sekitar tanaman atau bahkan taburkan di dedaunan, yang akan membantu mengendalikan siput dan siput serta serangga merayap lainnya. Karena sifatnya yang kering, agar menjadi pestisida alami yang efektif, tanah diatom perlu diaplikasikan kembali setiap habis hujan.
-
Insektisida dari cabai
Semprotan cabai adalah obat nyamuk alami buatan rumah yang bagus yang dapat digunakan untuk berbagai hama yang berbeda. Insektisida alami ini dapat dibuat dari cabai segar atau bubuk cabai.
Untuk membuatnya semprotan cabai dasar dari bubuk merica, campurkan satu sendok makan bubuk cabai dengan satu liter air dan beberapa tetes sabun cair lembut. Campuran ini dapat digunakan dengan kekuatan penuh pada daun tanaman yang terserang.
Dan untuk membuat semprotan cabai dari cabai segar, campurkan atau haluskan setengah cangkir paprika dengan satu cangkir air, lalu tambahkan satu liter air dan didihkan. Diamkan hingga dingin, lalu saring bahan cabai, tambahkan beberapa tetes sabun cair ke dalamnya dan semprotkan sesuai keinginan.
-
Semprotan minyak nabati
Insektisida buatan sendiri yang terbuat dari minyak nabati yang dicampur dengan sabun ringan. Ini Dapat berdampak buruk pada serangga tertentu yang merepotkan, seperti kutu daun, tungau, thrips, dll.
Untuk membuatnya campurkan satu cangkir minyak sayur dengan satu sendok makan, lalu ketika siap digunakan, tambahkan dua sendok teh semprotan minyak, campur dengan satu liter air, kocok hingga rata, dan semprotkan langsung pada permukaan tanaman yang terserang hama.
Minyak melapisi tubuh serangga, mencekik mereka secara efektif, 1 karena menyumbat pori-pori tempat mereka bernapas.
-
Semprotan daun tomat
Tanaman tomat adalah bagian dari keluarga nightshade, dan dengan demikian, mengandung alkaloid seperti tepat bernama tomatine, yang secara efektif dapat mengendalikan kutu daun dan serangga lainnya.
Untuk membuat semprotan daun tomat sebagai insektisida alami, potong dua cangkir daun tomat segar yang dapat diambil dari bagian bawah tanaman ke dalam satu liter air, dan biarkan meresap semalaman. Saring bahan tanaman dan semprotkan ke dedaunan tanaman.
-
Semprotan rumahan all ini one
Untuk membuatnya, haluskan satu umbi bawang putih dan satu bawang merah kecil, tambahkan satu sendok teh bubuk cabai rawit dan diamkan selama satu jam. Saring campuran tersebut dan tambahkan satu sendok makan sabun cair dan aduk rata. Untuk menggunakan insektisida buatan sendiri ini, semprotkan dengan kekuatan penuh ke permukaan atas daun, serta bagian bawah, dan simpan sisanya di lemari es hingga seminggu jika diinginkan.
Namun, demikian perlu diingat bahwa membunuh semua serangga bukanlah hal baik. Sebab setiap ekosistem yang sehat membutuhkan banyak serangga, mikroba, dan jamur yang bermanfaat. Baik itu di tanah maupun di tanaman itu sendiri. Hal itu dapat mendorong serangga pemangsa lainnya dan menciptakan habitat yang baik bagi mereka, serta membangun kesuburan tanah.
