Klikhijau.com – Pohon mimba (Azadirachta indica A, Juss.) memiliki keunikan tersendiri. Ia akan menggugurkan daunnya di musim panas.
Pohon yang pernah diadopsi oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2020,Putu Ayu Saraswati ini termasuk tanaman tahunan. Ia bisa tumbuh baik di daerah panas, yang memiliki ketinggian 1 hingga 700 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Pohon yang tergolong kelas Magnoliopsida ini pun tahan dengan cekaman air. Ketinggian pohonnya yang sudah dewasa bisa mencapai 8 hingga 15 meter.
Pohon mimba adalah tanaman berbatang lurus pendek. Sebagian besar batangnya ditumbuhi dengan dahan. Tajuknya tumbuh rapat berbentuk oval dan besar.
Kulit batangnya yang telah tua berwarna abu-abu tua tebal dan beralur (Joker, 2001). Sementara daunnya majemuk 7 hingga 17 pasang pertangkai.
Bentuk daunnya lonjong dan bergerigi. Memiliki panjang 6 hingga 8 cm dengan lebar 1 hingga 3 cm. Pangkalnya runcing tidak simetri. Warna daunnya hijau muda. Dan ketika diremas berasa pahit.
Manfaat pohon mimba
Pohon dari ordo Rutales ini merupakan bahan nabati. Ia memiliki kemampuan anti bakterial dan insektisidal.
Karenanya, pohon ini dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman, khususnya dalam dunia budidaya pertanian.
Daun mimba memiliki kandungan empat senyawa kimia alami. keempatnya aktif sebagai pestisida, yakni azadirachtin, salanin, meliatriol dan nimbin (Debashari dan Tamal, 2012).
Sedangkan menurut Rukmana dan Oesman (2002) senyawa yang dimiliki pohon ini dapat menghambat pertumbuhan serangga hama.
Tidak hanya itu, juga dapat mengurangi nafsu makan, mengurangi produksi, meningkatkan mortalitas, dan penetasan telur.
Pohon mimba juga termasuk tanaman dengan sifat antimikroba yang mengesankan. Ekstrak kulit kayunya telah digunakan untuk mengobati malaria, borok internal, kulit dan penyakit lainnya.
Bahkan hal yang mengejutkan, kulit pohon mimba diyakini dapat digunakan untuk mengobati dan mengurangi penyebaran Covid-19.
Sebagaimana dilansir dari Earth, ada sebuah penelitian yang menemukan manfaat tersebut. Tujuan dari penelitian itu adalah untuk mengembangkan obat berbasis neem yang dapat mengurangi risiko penyakit serius ketika seseorang terinfeksi virus corona.
“Kami berharap para ilmuwan tidak harus terus mengembangkan terapi baru setiap kali varian baru SARS-CoV-2 muncul. Sama seperti bagaimana kami menggunakan penisilin untuk radang tenggorokan. Kami membayangkan menggunakan obat berbasis neem untuk Covid. Memungkinkan kami untuk melanjutkan kehidupan normal kami tanpa takut dirawat di rumah sakit dan kematian,” ungkap Dr. Maria Nagel
Nagel merupakan rekan penulis studi dan juga seorang profesor riset di Departemen Neurologi dan Oftalmologi di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado.
Keajaiban kulit mimba
Ekstrak kulit pohon mimba diuji pada model hewan di laboratorium di India. Di mana tampaknya efektif melawan Covid-19
Pemodelan komputer menunjukkan bahwa ekstrak kulitnya mengikat Covid. Membuatnya tidak dapat masuk ke dalam sel manusia atau hewan.
Di laboratorium di CU, ekstrak kulit mimba diuji pada paru-paru manusia sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid. Ekstrak tidak hanya melindungi dari virus, tetapi juga mencegah virus berkembang biak dan menyebar.
“Langkah selanjutnya dalam penelitian kami adalah mengidentifikasi komponen spesifik dalam ekstrak kulit mimba yang bersifat antivirus. Karena komponen ini mengikat ke berbagai wilayah SARS-CoV-2, kami percaya itu akan efektif pada varian yang muncul dengan mutasi lonjakan, ”kata Dr. Nagel.
Ia juga menambahkan,“Kami kemudian akan menentukan formulasi dosis obat antivirus untuk mengobati infeksi virus corona.”
Para peneliti berharap ini adalah langkah pertama menuju pengembangan antivirus penting dalam perang melawan virus corona.
Penyebaran dan klasifikasi ilmiah
Menurut Sukrasno (2003) pohon mimba adalah tanaman asli dari India. Pohon ini juga tersebar di hutan-hutan yang berada di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Sri Lanka, Thailan, Pakistan, dan Indonesia.
Pohon ini juga tersebar di Fiji, Mauritius, Karibia, dan negara lain di Amerika. Di Indonesia pohon ini tumbuh di Bali, Lombok, Bali, Subang dan di daerah pantai utara Jawa Timur.
Pohon yang erat kaitannya dengan budaya India ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
- Kerajaan: Plantae
- (tanpa takson): Angiospermae
- Divisi: Spermatophyta
- Subdivisi: Magnoliophyta
- (tanpa takson): Dialypetaleae
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Rutales
- Famili: Meliaceae
- Genus: Azadirachta
- Spesies: A. indica A. Juss.
Sahabat hijau, itulah sekilas tentang pohon mimba, semoga memberi manfaat!
