Mengenal 3 Sajian Kopi: Kopi Panas, Es Kopi, dan Kopi Cold Brew, Mana yang Nikmat?

oleh -365 kali dilihat
Mengenal 3 Sajian Kopi : Kopi Panas, Es Kopi, dan Kopi Cold Brew. Mana yang Nikmat?
Sajian kopi-foto/Wahyuddin Junus

Klikhijau.com – Jauh sebelum ditemukan kopi jenis cold brew, penikmat kopi hanya mengenal kopi panas dan es kopi sebagai suguhan. Selera minum kopi yang dinikmati dalam kondisi panas atau dingin telah menjadi tradisi yang berlaku umum.

Sebagai salah satu minuman paling populer di dunia, pilihan kopi sajian ini punya banyak penggemar. Keduanya sama-sama diminati dan favorit banyak orang. Kopi panas umumnya diseruput saat sarapan, sedangkan es kopi diminum saat jelang siang atau sore hari.

Alasan bagi penikmat kopi panas biasanya disukai karena rasanya lebih ‘nendang’. Belum lagi aroma yang dikeluarkan cukup menggugah selera dihidung. Lain halnya dengan pencinta es kopi, karena alasan menyukai sensasi segar dari minuman berkafein ini.

Seiring waktu selera penikmat kopi mulai melirik kopi cold brew. Rasa yang berani dan dinginnya yang menggoda peminumnya. Selain rasa yang berani, kopi cold brew memiliki tekstur berbusa menjadikan cold brew saat ini semakin banyak digemari.

KLIK INI:  Entah Manis atau Tanpa Pemanis, Kopi Dapat Jadi Penyelamat Hidup?

Jika anda penikmat kopi kental, cold brew bisa menjadi pilihan di tengah kondisi cuaca hangat. Rachel Link, dikutip dari laman Eat This, sebagaimana ditulis Republika (1/8/21), kopi cold brew lebih kuat dibanding es kopi biasa.

Berbagai pilihan sajian di atas, tidak saja atas alasan selera, namun mulai melek pada kandungan nutrisi pada kopi.

Perbandingan nutrisi kopi panas, es kopi, dan cold brew

Dari sisi nutrisi yang dikandungnya, mana yang lebih menyehatkan ? Dalam secangkir kopi panas, segelas es kopi, atau kopi cold brew ? Berikut penjelasan ilmiahnya.

Sebagaimana diangkat media detik food dengan mengutip The List (11/1/2022), diketahui nutrisi kopi panas dan es kopi tak lepas dari cara menyiapkannya. Lebih jauh Dr. Maheinthan Yogeswaran menjelaskan, kalau es kopi mengandung lebih sedikit asam (less acidic) dan sifatnya lebih halus bagi sistem pencernaan manusia.

Dari sumber penelitian yang dipublikasikan dalam Scientific Reports, didapati kopi yang diseduh dengan air panas memiliki lebih banyak antioksidan dibanding kopi cold brew. Catatan penelitian ini juga menemukan kalau antioksidan cold brew akan lebih sedikit saat dibuat dengan biji kopi dark roast.

KLIK INI:  Saatnya Merangsang Pencernaan dan Melindungi Diri dari Penyakit dengan Kopi

Link menambahkan, proses pembuatan cold brew mengeluarkan lebih sedikit asam dari kopi daripada memanaskan kopi. Ini menghasilkan rasa yang lebih halus daripada kopi panas atau es kopi, serta berpotensi mengurangi gangguan pencernaan, seperti refluks asam.

Kandungan kafein dalam kopi panas, es kopi, dan cold brew

Senyawa kafein identik dengan kopi, yang bersifat sebagai stimulan alami. Berkat kafein, saat usai minum kopi seseorang bisa merasa lebih fokus, berenergi, bersemangat, dan lebih waspada.

Sebagai perbandingan kafein dalam kopi panas dan es kopi, jumlahnya lebih sedikit pada es kopi. Tiap 100 gram penyajian kafeinnya hanya sekitar 40 mg. Minuman ini bisa jadi pilihan pas untuk pencinta kopi yang lebih sensitif dengan kandungan kafein.

Namun dengan minum kopi cold brew tandanya membuat tubuh mengonsumsi kafein lebih tinggi. Jumlahnya lebih banyak daripada setelah minum es kopi karena diseduh dalam keadaan dingin.

Sebanyak 16 ons kopi cold brew mengandung sekitar 200 miligram kafein, yaitu sekitar 20 persen lebih banyak daripada es kopi. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan kopi panas.

Sebaliknya, pada kopi panas, kandungan kafeinnya bisa mencapai 60 mg per 100 gram penyajian. Hal ini ternyata berkaitan dengan proses penyeduhan yang kemudian mempengaruhi tingkat pH kopi.

KLIK INI:  7 Faktor yang Memengaruhi Cita Rasa Kopi
Tergantung cara penyajiannya

Ada banyak cara membuat kreasi minuman kopi, baik panas atau dingin maupun cold brew. Saat membuat kopi panas yang diseduh dengan filter kertas, kabarnya kopi panas bakal lebih sehat.

Filter kertas tersebut dikabarkan bersifat menghambat kolesterol jahat yang ada di dalam kopi. Metode seduh kopi dengan filter kertas ada pada teknik V-60 dan Pour Over Coffee yang digemari banyak pencinta kopi panas.

Lalu pada es kopi, nutrisinya juga tergantung cara menyiapkannya. Jika kamu minum es kopi hitam saja, tentu manfaat sehatnya bakal maksimal.

Lantas kopi cold brew bagaimana ? Segelas kopi cold brew disebut pakar bisa mengurangi risiko penyakit jantung karena kandungan nutrisinya. Mulai dari kafein, senyawa fenolik, sampai magnesium. Dengan meminum kopi cold brew juga dapat menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.

Sebaliknya, jika es kopi yang kamu pilih adalah yang ditambahkan banyak sirup dan gula, maka es kopi jadi tergolong minuman tidak sehat. Menurut penelitian Public Health, bahan tambahan pada es kopi ini bisa menambah asupan 69 kalori per hari!

Es kopi sering kali disamakan dengan cold brew, padahal metode penyeduhannya berbeda. Cara yang berbeda ini turut andil mempengaruhi kandungan nutrisinya.

KLIK INI:  Minum Kopi Bisa Mengurangi Tingkat Kematian, Benarkah?

Sajian kopi tehnik Cold brew sebenarnya dibuat berbeda dari es kopi pada umumnya, yang hanya diseduh panas dan kemudian biasanya didinginkan, terkadang diencerkan dengan es saat disajikan. Rasa cold brew berbeda karena dibuat dari kopi yang diseduh langsung dalam kondisi air dingin selama delapan hingga 24 jam.

Sama-sama bisa redakan stress

Minum kopi panas maupun es kopi sama-sama bisa meredakan stres. Hal ini lantaran aroma kopi yang muncul saat proses penyeduhan hingga ketika minuman kopi disajikan.

Sebuah penelitian tahun 2018 mengungkap aroma kopi bisa meningkatkan aktivitas gen tertentu di dalam otak. Dengan mencium aroma menenangkan seperti kopi, otak kabarnya akan memproduksi hormon endorfin yang memicu rasa bahagia.

Namun aroma yang tajam dari kopi panas punya dampak tersendiri. Sebuah studi menunjukkan dengan minum kopi panas setiap hari dapat meningkatkan resiko kanker kerongkongan. Hasil studi tersebut ikut memberi saran untuk menghindarinya dengan memilih minuman yang lebih dingin, dan cold brew bisa menjadi pilihan.

Pilihan dengan minum es kopi bukan juga tanpa resiko. Minum terlalu banyak es kopi dapat membuat perasaan gelisah, gugup, dan kecemasan yang intens. Dampak lain dengan banyak minum es kopi dapat menyebabkan dehidrasi.

KLIK INI:  Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson dengan Dua Gelas Kopi Perhari

Berbagai studi dan penelitian dapat menjadi referensi. Setiap orang juga punya preferensi berbeda saat menyeruput kopi. Jika selera minum kopi anda terhalang atas dampaknya, penulis menyarankan saat memilih untuk minum kopi dengan pilihan sajian dengan berkaca pada keadaan fisik dan kondisi cuaca.

Kopi panas yang disuguhkan dapat diminum untuk memberi efek kesegaran di pagi hari. Nikmatilah secangkir kopi secara bertahap dan rasakan setiap kali menyeruput. Kopi jenis ini cenderung tidak segera dihabiskan. Kualitas rasa dan aroma dari kopi panas menjadi daya tarik. Dan menjadi alasan bagi penikmatnya untuk berlama-lama menuntaskan. Hingga kopi yang tadinya panas perlahan mulai mendingin. Tapi itu tidak  mengurangi sensasi yang ditimbulkan.

Untuk es kopi pilihan bagi peminumnya, sebaiknya tidak dalam kondisi aktivitas fisik yang padat. Karena efek minum es kopi dan cold brew dapat merangsang fisik untuk tetap segar. Setelah minum kopi dalam kondisi dingin, biasanya mata sulit terpejam, walaupun telah menghujani pekatnya malam.

Mengenal ketiga pilihan sajian kopi kali ini dengan dampak yang ditimbulkan, tidak membuat gamang para penikmat kopi di luar sana. Ada inspirasi yang terserap dari setiap tetesan kopi saat di seduh. Dan berlakunya tarikan dalam rongga mulut, membiaskan rasa di tengah lidah.

KLIK INI:  Melihat Pentingnya Peran Penyerbuk bagi Tanaman dan Ekosistem