Aufa, Buah Rotan dan Manfaat Menarik yang Dikandungnya

oleh -63 kali dilihat
Buah rotan-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Setiap kali buah rotan yang telah dikupas itu menyentuh bibir Aufa. Ekspresi wajahnya terlihat lucu dan menggemaskan. Saya tak tahan menahan tawa—menertawai ekspresi lucu gadis kecil yang baru menginjak usia tiga tahun itu.

Buah rotan itu saya bawah dari hutan. Saat berkunjung untuk pertama kalinya di akhir November lalu. Itu pertama kalinya pula saya melihat buah tanaman yang kerap dijadikan kerajinan tangan tersebut. Buahnya kecil dan menawan. Berwarna putih. Bersisik seperti buah salak.

Saat belum matang, seperti yang saya petik dan bawa pulang di kantong celana itu. Rasa daging buahnya asam atau kecut.

Rasa asamnya itulah yang membuat ekspresi Aufa tampak lucu setiap ia mencicipinya. Bagi sahabat hijau yang menyukai buah dengan rasa asam, maka buah rotan bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.

KLIK INI:  Menakjubkan, Ular Bermata Tiga Ditemukan di Australia

Hanya saja, tidak mudah menemukan rotan yang berbuah. Tidak semua jenis rotan menghasilkan buah.

“Hanya rotan tertentu saja yang berbuah,” terang Fikar, yang memiliki ide awal untuk mencicipi buah rotan saat kami berkunjung ke hutan di sekitaran lereng gunung Lompobattang dan Bawakaraeng.

“Saat buahnya matang akan terlihat kehitaman. Rasanya manis.”

Sayangnya, buah rotan yang kami temukan belum matang. Jadi rasanya asam.

“Ngalleki deh, pappatturung iloro!” Ajak Fikar. Saya pun memetiknya lalu memasukkannya ke kantong celana.

Buah rotang yang masih mentah memang ampuh “menghadirkan” kembali liur yang terampas oleh lelahnya perjalanan.

Apa yang dikatakan Fikar memang terbukti, buah rotan memang ampuh pappaturung iloro. Paturung dapat diartikan menurunkan atau menghadirkan, sedangkan iloro artinya liur.

KLIK INI:  Mengenal Capung, Sang Pendekar Ulung Pembasmi Nyamuk dan Indikator Pencemaran
Buah rotan-foto/Ist
Manfaat buah rotan

Rotan merupakan sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae. Tanaman ini memiliki habitus memanjat. Rotan tertentu dapat tumbuh hingga puluhan meter.

Di dunia ini, khususnya di Indonesia bukan hanya satu jenis.  Hermansjah pada tahun 1982 pernah memperkirakan bahwa ada 50 jenis rotan yang tumbuh di Indonesia.Sejak dulu, rotan memiliki nilai yang penting dalam dunia perdagangan.

Fendri dkk (2022) mengungkapkan bahwa buah rotan kaya akan manfaat. Ekstrak  buahnya mengandung     senyawa flavanoid dan fenolik.

Flavonoid sendiri diduga kuat memiliki aktivitas antibakteri. Jadi, rotan tidak hanya memberi manfaat sebagai produk multifungsi. Tanaman berduri ini memiliki banyak manfaat yang lain.

KLIK INI:  Kenalkan 10 Hewan yang Bisa Ditemukan di Hutan Mangrove

Bagian rotan yang paling populer adalah batangnya. Batangnya, khususnya yang sudah tua banyak dimanfaatkan  dalam  pembuatan  kerajinan tangan dan perabotan rumah tangga.

Namun, dalam perkembangannya,  tanaman ini tidak hanya digunakan   sebagai   bahan   baku   dalam industri  aneka  kerajinan saja,  tetapi  rotan juga    memberikan    sumbangan    di bidang pengobatan  tradisional

Buah rotan mengandung senyawa kimia  ekstrak  n-heksan. Kandungannya itu mempunyai sifat    antibakteri dan antijamur    dengan sensitivitas tinggi (Gupta et al, 2008). Buahnya yang bersifat antibakteri disebabkan karena adanya senyawa dracorhodin dan dracorubin.

Waluyo dan Gunawan, (2013) menemukan bahwa ekstrak methanol dan etil  asetat pada buah rotan mengandung  senyawa  golongan  flavonoid dan   triterpenoid.   Senyawa   golongan   ini bermanfaat sebagai antibakteri dan antivirus.

Sayangnya, meski manfaat rotan cukup banyak, karena bukan hanya batangnya, tetapi juga buahnya. Namun,  populasinya terus-menerus berkurang di alam. Salah satu penyebab semakin menipisnya tanaman ini karena adanya eksploitasi dan pembukaan hutan.

Itu artinya, jika hutan terus diusik, maka sangat mungkin tidak akan banyak anak-anak yang seberuntung Aufa yang dapat mencicipi buah rotan.

KLIK INI:  Simpati yang Berpotensi Menjadi Maut Bagi Macaca di Karaenta