Peringatan HHI, Momentum Tepat Bergotong Royong Menjaga Hutan Indonesia

oleh -230 kali dilihat
Serial Webinar Hutan dan Kehutanan Juni-Oktober 2021, Ini Jadwalnya!
Ilustrasi hutan-foto/merdekacom

Klikhijau.com – Pandemi tak meredakan gaung pentingnya pelestarian hutan Indonesia. Sebagai negara dengan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia. Maka Indonesia perlu memiliki momentum atau hari istimewa bagi hutan.

Apalagi hutan memberi banyak manfaat bagi manusia. Karena itulah, setiap tanggal 7 Agustus diperingati Hari Hutan Indonesia (HHI). Tanggal peringatan HHI dengan Hari Hutan Sedunia jelas berbeda, sebab Hari Hutan Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret di tahun berjalan.

Peringatan  HHI merupakan  momentum yang tepat bagi kita. HHI akan semakin mengingat dan memacuh kita menjaga setiap jengkal luasan hutan Indonesia yang berisi keanekaragaman hayati.

Dengan adanya HHI, berarti dalam satu tahun, ada satu hari yang khusus untuk mengingatkan kita pada keindahan, kekayaan, dan kemegahan hutan Indonesia. Tidak hanya itu, tapi juga akan mengajak kita mensyukuri manfaat hutan yang selama ini kita nikmati.

KLIK INI:  Menobatkan Hutan sebagai "Sultan" yang Sesungguhnya

Karena itulah,  kita sebagai manusia dapat hidup harmonis dengan alam dan alam memberi kita banyak manfaat. Semisal  air, udara bersih, sumber pangan dan obat-obatan, akar budaya berbagai suku bangsa Indonesia, hingga fungsi hutan sebagai penyerap karbon.

Peringatan  HHI sendiri masih “hijau” baru bermula tahun lalu. Dipilihnya tanggal 7 Agustus sebagai hari HHI karena tanggal ini  sebagai momen refleksi disahkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 mengenai Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.

Puluhan organisasi berkolaborasi

Jika tahun lalu bertemakan “Hutan Kita Juara”, tahun ini mengambil tema “Kita Jaga Hutan, Hutan Jaga Kita”. Menariknya, pada momentum tahun ini sudah terbentuk koalisi yang merupakan perwakilan publik inisiator peringatan HHI, yaitu sebanyak 26 organisasi, dan dinamakan Konsorsium HHI. Mereka antara lain:

  •  Ayo Ke Taman,
  • Bogor Ngariung,
  • Change.org Indonesia,
  • Coaction Indonesia,
  • Earth Hour Indonesia,
  • Forum Konservasi Leuser,
  • Hutan Itu Indonesia,
  • Indorelawan,
  • Kemitraan,
  • KKI Warsi,
  • Lindungi Hutan,
  • Pantau Gambut,
  • Perkumpulan Bentara Papua,
  • Perkumpulan Kaoem Telapak,
  • Rimba Makmur Utama,
  • Terasmitra,
  • Thirst Project Indonesia/ Watery Nation,
  • WeCare.id,
  • World Cleanup Day Indonesia,
  • World Resources Institute (WRI) Indonesia,
  • Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI),
  • Yayasan HAkA,
  • Yayasan KEHATI,
  • Yayasan Madani Berkelanjutan,
  • Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara, dan
  • Zona Bening.
KLIK INI:  Lomba Baca Puisi Tema Lingkungan Antar SMA se-Sulawesi Selatan
HHI, wadah dan gerakan publik

“Pada dasarnya Hari Hutan Indonesia adalah wadah dan gerakan publik. Hari untuk semua orang Indonesia. Siapapun dapat bergabung dan bergerak dalam HHI. Termasuk kami ber-26 organisasi. Mereka sepakat untuk berkolaborasi dan bergotong royong membuat kampanye yang lebih besar lagi selain kerja masing-masing di organisasi kami,” Christian Natalie selaku salah satu Steering Committee Konsorsium HHI, perwakilan dari Hutan Itu Indonesia.

Christian Natalie juga mengungkapkan, harapan besarnya memang semakin banyak masyarakat dan organisasi dapat berpartisipasi. Tentu akan lebih baik dalam merayakan HHI dengan caranya masing-masing. Dengan tujuan untuk memastikan hutan Indonesia tetap lestari.

“Sejak hari pertama, isu lingkungan hidup selalu menjadi isu yang ramai di Change.org. Dan hutan selalu menjadi kekhawatiran nomor 1 dalam isu tersebut dengan jutaan tanda-tangan. Dua dari tiga petisi terbesar lingkungan, terkait hutan Indonesia. Cukup jelas bahwa masyarakat peduli terhadap hutan Indonesia, dan ingin melihatnya terlindungi. Konteks yang memayungi kekhawatiran ini adalah krisis iklim. Dalam sebuah survei yang kami lakukan di 2020, 97% warga muda aktif percaya bahwa dampak krisis iklim bisa sama atau lebih dari dampak pandemi. Hal ini tidak mengejutkan karena anak mudalah yang akan mewarisi masalah-masalah ini di masa depan”, ucap Arief Aziz selaku Country Director Change.org Indonesia.

KLIK INI:  Masa Depan Kehutanan Indonesia Ada di Tangan Rimbawan Muda
Diisi berbagai kegiatan

Sampai saat ini melalui situs https://harihutan.id/ sudah terdata 60 lebih kolaborator dari berbagai organisasi, serta lebih dari 660 sukarelawan yang bergabung melalui situs https://www.indorelawan.org/. Kemeriahan peringatan HHI ini diisi dengan berbagai kegiatan kampanye seru, antara lain:

  • Penggalangan donasi untuk pelestarian hutan Indonesia.
  • Peluncuran pameran virtual berisi ragam aksi menjaga hutan, dan
  •  Rangkaian acara Festival Hari Hutan Indonesia

Festival HHI sendiri akan berlangsung dari bulan Agustus hingga 31 Oktober mendatang, mulai dari talkshow “Kita Jaga Hutan, Hutan Jaga Kita”, webinar “The Healing Forest”, webinar RUU Masyarakat Adat, berbagai kompetisi, konser musik hingga peluncuran serial film pendek.

Untuk informasi mengenai keseruan acara HHI bisa didapatkan di kanal media sosial dan website https://harihutan.id/.

Kesuksesan peringatan HHI 2021 ini membutuhkan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Kita harus bergotong royong menggaungkan kampanye pelestarian hutan Indonesia,” ujar Luluk Uliyah perwakilan dari Yayasan Madani Berkelanjutan.

Menurut Luluk, dari data Madani, luas hutan di tahun 2019 (Hutan Alam dan Hutan Tanaman) sebesar 93,9 juta hektare atau 49,3 % dari total daratan ini terlalu besar untuk hanya dijaga oleh pemerintah atau segelintir kelompok saja.

“Bangsa ini butuh lebih banyak lagi penjaga hutan dengan aksinya masing-masing. Apa pun latar belakang, profesi, dan daerah tempat tinggalnya. Jadi, kami membuka ruang kolaborasi semua pihak untuk dapat berinovasi di dalam peringatan ini,” ujar Luluk Uliyah.

KLIK INI:  SMK Kehutanan Makassar Tuan Rumah Workshop Finalisasi Anjab Lingkup BP2SDM KLHK