Perbedaan Kepribadian Hewan Berkontribusi Terhadap Jasa Ekosistem

oleh -160 kali dilihat
Paus Orca Muncul Lebih Sering di Perairan Indonesia, Pertanda Apa
Paus orca - Foto/NOAA_unsplash.com

Klikhijau.com – Hewan diketahui memiliki kepribadian berbeda. Perbedaan itu  membentuk peran ekologis mereka. Bahkan kontribusi  terhadap jasa ekosistem.

Perbedaan kepribadian itu diketahui melalui sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Jurnal Frontiers in Ecology and the Environment belum lama.

Dengan memahami kepribadian hewan, termasuk yang mempengaruhi proses seperti penyerbukan, penyebaran benih, pengaturan spesies hama, atau ekowisata dapat memberikan saran pengelolaan ekologi untuk memaksimalkan jasa ekosistem yang diinginkan.

“Para konservasionis jarang mempertimbangkan peran individu. Dengan perilaku unik, fisiologi, dan genom mereka sendiri, bermain dalam membentuk proses ekosistem dan akibatnya layanan ekosistem, tetapi ini berubah,” tulis penulis penelitian tersebut.

KLIK INI:  Tahura Mengantar V ke Salemba, Jakarta

Penelitian itu juga menerangkan bahwa lonjakan berkelanjutan dalam penelitian tentang kepribadian hewan, yaitu, perbedaan perilaku di antara individu yang konsisten dari waktu ke waktu dan lintas konteks. Memaparkan peran ekologis individu pada pengawasan ilmiah.

Caranya, dengan mengukur berbagai macam sifat, termasuk keberanian, agresivitas, kepatuhan, keingintahuan, atau keceriaan.

Tim penelti yang dipimpin oleh University of Maine juga menjelaskan lebih banyak tentang bagaimana kepribadian hewan membantu mereka melakukan keragaman jasa ekosistem.

Dalam sistem penyerbukan, seperti, pemburu yang “cepat dan tidak akurat” atau “lambat dan tepat” mungkin berhasil dalam situasi mencari makan yang berbeda.

Misalnya lebah yang cepat dan impulsif cenderung mencari bunga dengan desain sederhana. Sementara lebah yang lebih lambat dan lebih reflektif umumnya tertarik pada bunga yang kompleks.

KLIK INI:  Jeff, Iwan dan Kisah Janda Bolong yang Terjual Selangit Pekan Ini
Berpengaruh terhadap pengendalian spesies hama

Dalam proses seperti penyebaran benih, hewan yang lebih berani dan lebih aktif cenderung menyebarkan benih yang mereka konsumsi lebih jauh daripada hewan yang lebih pemalu.

Menurut para peneliti, ciri-ciri kepribadian juga mempengaruhi efek metode pengendalian pada spesies hama. Dengan mempengaruhi kemampuan perangkap individu, dan hubungannya dengan predator atau manusia.

Misalnya, keparahan pandemi wabah tampaknya berkurang setelah spesies tikus yang sangat ramah, yakni Rattus rattus–yang menularkan bacillus wabah ke manusia melalui kutunya. Kemudian digantikan oleh Rattus norvegicus yang lebih jauh dan menakutkan, yang lebih suka menjauh dari manusia. pemukiman.

Akhirnya, banyak ekowisata, seperti industri pengamatan paus, bergantung pada makhluk individu yang ramah, ingin tahu, atau suka bermain.

“Beberapa paus atau ikan besar dapat dikenali sebagai individu. Mereka berulang kali mendekati perahu untuk pertemuan dekat. Dan itu jauh lebih menarik daripada melihat dari jarak yang diwajibkan secara hukum,” tulis laporan tersebut.

Contoh-contoh tersebut menurut para peneliti menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk mengeksplorasi cara-cara di mana komposisi kepribadian suatu populasi. Ternyata dapat memengaruhi layanan ekosistem yang disediakan oleh populasi itu

KLIK INI:  Bagaimana Kondisi Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia Saat Ini?

Sumber: earth.com