Mengenal Hormon Oksitosin, Hormon Cinta untuk Tetap Bahagia

oleh -178 kali dilihat
Mengenal Hormon Oksitosin, Hormon Cinta untuk Tetap Bahagia
Ilustrasi - Foto: Pixabay

Klikhijau.com – Apa itu hormon oksitosin? Mengapa hormon satu ini juga kerap dinamai hormon cinta?

Yah, hormon oksitosin memang bersumber dari bagian otak manusia dan dinamai hippotalamus. Hormon ini memang dilepaskan saat seseorang mengalami peristiwa jatuh cinta atau saat kasmaran.

Atas dasar inilah, oksitosin disebut hormon cinta. Sebagaimana kisah-kisah jatuh cinta yang membahagiakan, hormon satu ini sangatlah bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

KLIK INI:  Bahagia itu Sederhana, Cukup Berbuat Baik, Ini Alasannya!

Mengenal hormon oksitosin

Sebagaimana diterangkan di awal bahwa hormone satu ini diproduksi di bagian otak yang dinamai hipotalamus. Hormon oksitosin juga memainkan peranan penting dalam fungsi reproduksi wanita, mulai dari aktivitas seksual hingga persalinan dan menyusui.

Selama persalinan, oksitosin meningkatkan motilitas uterus yang kemudian memicu otot-otot rahim, atau dinding rahim. Lalu, saat serviks dan vagina mulai melebar untuk persalinan, oksitosin pun akan dilepaskan.

Pelebaran ini akan meningkat seiring dengan perkembangan kontraksi. Oksitosin juga memiliki fungsi sosial seperti meningkatkan keintiman antar pasangan atau kelompok, dan meredam kecemasan sosial.

Sebagaimana dikutip dari KompasHealth, oksitosin sebagai obat Oksitosin juga seringkali digunakan sebagai obat dengan nama merek Pitocin. Hormon ini juga seringkali dibeikan kepada ibu hamil melalui suntikan untuk memicu kontraksi, memberi kekuatan selama persalinan, dan mengurangi pendarahan usai persalinan.

KLIK INI:  Makan Nanas, Ini Efek Sampingnya dan Cara Konsumsi yang Tepat

Meski begitu, suntikan oksitosin dapat memicu detak jantung lebih  kencang dan menimbulkan pendarahan abnormal. Selain itu, penggunaan oksitosin yang berlebihan dapat memicu pecahnya rahim. Karenanya, pemakaian oksitosin sebagai obat mesti dibawa pengawasan dokter.

Efek lain dari hormon satu ini pada wanita adalah bila kadarnya kurang bisa mencegah produksi ASI sehingga mempersulit ibu menyusui.

Merujuk pada laman Your Hormon, dikatakan bahwa kekurangan oksitosin dapat memicu autisme dan gangguan spektruk autistik.

Karenanya, para ilmuan meyakini bahwa oksitosin dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ini. Oksitosin juga diyakini dapat menurunkan depresi. Namun, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung teori ini.

KLIK INI:  13 Khasiat Kencur dan Resep Sederhana Mengolahnya untuk Pengobatan

Oksitosin dan terapi psikologi

Melansir data Medical News dari KompasHealth, para ilmuwan mengklaim oksitosin efektif untuk mengobati fobia sosial, autisme, dan depresi pasca persalinan.

Oksitosin dipercaya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan interpersonal dan individu, sehingga berpeluang besar untuk digunakan dalam mengatasi beberapa gangguan neuropsikiatri.

Penggunaan oksitosin ini diklaim dapat membantu orang-orang yang menarik diri dari interaksi sosial, anxiety, dan tidak mampu mempercayai oran lain atau memiliki masalah trust issue. Oksitosin juga berperan dalam manajemen kemarahan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa polimorfisme tertentu dari gen reseptor oksitosin (OXTR) dikaitkan dengan kecenderungan yang meningkat untuk bereaksi dengan amarah seseorang terhadap situasi.

Nah, amat pentingkan hormone satu ini pada kesehatan?

KLIK INI:  Bahagia itu Benar-Benar Sederhana, Cukup Lakukan Hal Ini!

Bagaimana cara meningkatkan oksitosin?

Nah, kamu pasti sudah bertanya-tanya bagaimana cara meningkatkan hormone oksitosin? Selain menikmati peristiwa jatuh cinta atau kasmaran, berikut ini beberapa aktivitas yang dapat memicu meningkatnya hormon ini:

  • Berpelukan

Berpelukan memberi kedekatan emosional yang lebih kuat dengan orang-orang tercinta. Bukan sebatas memperkuat hubungan, berpelukan juga dapat membuat kamu lebih senang dan bahagia.

  • Berinteraksi di media sosial

Berinetraksi yang positif di media sosial tidak hanya sebagai bentuk eksistensi, tetapi juga untuk membuat hubungan emosional terjalin erat. Aktivitas ini akan membantu kamu memiliki kualitas hubungan yang baik dengan orang lain.

  • Berbuat baik

Seringkali kita mendengar bahwa kebahagiaan tidak melulu pada apa yang dimiliki tapi bagaimana kita berbagi dan berbuat baik pada orang lain. Menjadi manusia yang bermanfaat pada manusia dan alam akan membuat kita semakin bahagia.

KLIK INI:  Mengulik Fakta Air Kelapa sebagai Penangkal Vaksin dan Manfaatnya
  • Bersosialisasi

Sebagai makhluk sosial, manusia memang harus bersosialisasi dengan orang lain. Saat berelasi dengan banyak orang, hormon oksitosin dapat terlepas dan membuat kamu merasa lebih bahagia.

  • Quality time

Gunakan waktu dengan kekasih atau keluarga memang penting untuk menguatkan hubungan dan harmoni dalam keluarga. Pilih masa-masa tepat untuk “quality time” pada orang-orang terdekat demi kualitas hubungan yang semakin baik.

  • Mendengarkan musik

Tak sekadar hiburan, mendengarkan musik juga dapat membuat hormone oksitosin terlepas yang selanjutkan akan membuat rasa bahagia meningkat.

  • Kegiatan yang memacu adrenalin

Kegiatan yang memacu adrenalin ternyata bermanfaat untuk kesehatan mental. Mulailah berpikir untuk memilih kegiatan yang memacu adrenalin demi melepas hormone oksitosin kamu.

Itulah pembahasan mengenai hormon cinta dan aktivitas yang bisa dilakukan untuk memacunya. Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Berbahaya! Sebaiknya Hindari Konsumsi Makanan Ini