Bahagia itu Sederhana, Cukup Berbuat Baik, Ini Alasannya!

oleh -988 kali dilihat
Bahagia itu Sederhana, Cukup Berbuat Baik, Ini Alasannya!
Ilustrasi bahagia/foto-Hellosehat
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – “Bahagia itu sederhana dan jangan lupa bahagia.” Dua hal itu sering saya temukan di status sosial teman.

Jika saya membaca status seperti itu, biasanya saya bertanya bagaimana caranya agar bahagia, jika bahagia itu sederhana?. Dan adakah orang yang lupa cara bahagia?

Senja ini, 6 Januari 2020 saya temukan jawabannya di nationalgeographic yang ditulis oleh Gita Laras Widyaningrum, bahwa sebuah penelitian menunjukkan berbuat baik pada orang lain, benar-benar membuat kita bahagia. Memutuskan untuk bermurah hati dan memahami orang lain, mengaktifkan area di otak bernama striatum.

Menurut tulisan Gita, perasaan baik setelah menolong orang lain memiliki istilah ‘cahaya hangat’. Aktivitas yang kita lihat di striatum merupakan dasar biologis dari perasaan baik tersebut.

KLIK INI:  Temukan Rahasia Kepuasaan 'Nganu' Pada Olahraga Kardio

Penelitian dalam psikologi menunjukkan kaitan antara kebaikan dan kesehatan mental sepanjang hidup. Lalum mengapa berbuat baik bisa membuat kita bahagia? Jawabannya adalah beberapa mekanisme yang terlibat dan bagaimana itu membuat perasaan kita lebih baik:

  • Kebaikan itu kembali

Melakukan sesuatu pada orang lain, sesungguhnya adalah melakukan pada diri sendiri. Sebuah Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika kita berbuat kebaikan. Kebaikan bisa kembali kepada kita. Meski ini bisa terjadi secara langsung atau tidak.

Semisal seseorang mungkin ingat bahwa kamu pernah menolongnya, maka ia mungkin membantu di kemudian hari. Bisa jadi, kebaikan seseorang dalam sebuah kelompok meningkatkan semangat yang lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Tidak hanya itu, berbuat baik juga bisa meningkatkan mood. Dan memiliki mood yang baik membuat kita jadi orang yang baik hati. Jadi, kebaikan dan kebahagiaan sebenarnya merupakan hubungan dua arah.

  • Senyum bisa menular

Teori kunci mengenai bagaimana kita memahami orang lain dalam ilmu saraf menyatakan bahwa melihat orang lain menunjukkan emosinya, mengaktifkan area yang sama di otak seolah-olah kita merasakannya juga.

KLIK INI:  7 Tanaman Ini Melengkapi Kebutuhan Memasak Keseharian, Auto Ditanam Yuk!

Salah satu contoh berbuat baik adalah bisa membuat orang lain tersenyum. Jika kita melihat senyum mereka secara langsung, kita pun bisa ikut bahagia.

  • Identitas yang baik

Dalam sebuah studi, anak-anak kelas satu SMP bahkan bisa memahami bahwa kebaikan bisa membuat kita jadi ‘pribadi yang lebih baik dan lengkap’, mengarahkan pada perasaan bahagia.

Kebanyakan orang senang jika mengetahui dirinya termasuk orang yang baik. Jadi, tindakan kebaikan membantu kita menunjukkan identitas positif dan bangga dengan diri sendiri.

  • Menciptakan koneksi

Tindakan baik hati seperti memberikan seseorang hadiah atau menemaninya minum kopi bisa menguatkan pertemanan. Efeknya untuk diri sendiri: membuat mood lebih baik.

Berbuat baik membuka banyak kemungkinan baru dan mengembangkan hubungan sosial dengan orang lain. Perbuatan baik bisa menular ke banyak hal baik lainnya, termasuk dalam hal pertemanan

  • Melakukan hal yang benar

Melakukan kebaikan untuk menghibur orang yang sedih bisa membuat perasaan kita lebih nyaman. Alasannya, karena kita merasakan kelegaan yang sama seperti mereka. Juga karena menganggap telah melakukan sesuatu yang benar.

Efeknya akan lebih kuat jika terjadi pada orang-orang terdekat. Meskipun begitu, ini juga berlaku setelah kita membantu hal-hal terkait masalah kemanusiaan, seperti kemiskinan dan perubahan iklim.

Nah, itulah yang bisa dilakukan jika ingin bahagia, melakukan kebaikan. Selamat mencoba!

KLIK INI:  Bahagia itu Benar-Benar Sederhana, Cukup Lakukan Hal Ini!