Klikhijau.com – Gerbera atau yang lebih populer dengan nama Gebras atau Hebras merupakan tanaman bunga hias yang unik karena tak berbatang. Hebras pertama kali dijumpai oleh Traug Gerber di Afrika Selatan, lalu menyebar ke Indonesia sejak abad ke-19.
Eksotika tanaman ini ada pada kembangnya yang berwarna mencolok dan beraneka ragam dengan struktur helai mahkota bunganya berlapis-lapis. Sebagaimana krisan atau bunga Baby breath, Gerbera juga dikenal sebagai bunga potong dengan daya tahan di atas rata-rata bahkan mencapai tiga minggu setelah dipetik.
Penasaran dan ingin berkenalan lebih jauh perihal Hebras, simak penjelasannya mengenai jenis, cara budidaya dan perawatannya!
Jenis Gerbera
Tanaman ini dibagi menjadi empat jenis dilihat dari struktur helai mahkota bunganya antara lain:
-
Gerbera berbunga selapis
Jenis ini hanya memiliki satu lapis susunan helai mahkota bunga, umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu.
-
Gerbera berbunga dua lapis
Jenis ini memiliki susunan helai mahkota bunga dua lapis dan bervariasi. Lapisan helai mahkota bagian luar sangat mencolok perbedaan susunannya.
-
Gerbera berbunga tiga lapis
Jenis ini memiliki tiga susunan helai mahkota bunga dengan warna dominan yakni merah kemudian bervariasi dengan warna kuning atau hijau kekuningan.
-
Gerbera holand
Jenis ini memiliki ukuran yang lebih besar dari ketiga jenis sebelumya. Warnanya juga bervariasi yakni merah mudah, jingga cerah, dan jingga tua. Jenis ini dikembangkan khusus oleh Holand Asia Flori Net di Belanda.
Cara budidaya Hebras
Bila terkesan atau tertarik dengan Hebras, kamu dapat membudidayanya. Berikut panduan yang penting diketahui:
-
Pembibitan
Pembibitan tanaman ini dapat dilakukan secara generatif ataupun vegetatif. Secara generatif yakni melalui biji yang memiliki daya kecambah tinggi atau berpenampilan bernas.
Sedangkan pembibitan secara vegetatif dapat dilakukan melalui kultur jaringan atau anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman yang sehat dan berjenis unggul. Apabila melalui anakan, bibit diperoleh dari rumpun tanaman Gerbera yang anakannya banyak dan induknya produktif berbunga.
-
Area tumbuh terbaik
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara melebihi 13,7-18 derajat Celcius dan maksimum 19,5 -30 derajat Celcius. Jika suhu melebihi 35 derajat, tanaman ini akan mengalami gangguan pertumbuhan.
-
Penanaman
Media tanam yang terbaik untuk tanaman ini adalah tanah lempung berpasir, subur dan banyak mengandung humus. Teknis penanamanya tergantung dari jenis bibit yang digunakan yakni sebagai berikut:
- Menyemai di bak persemaian. Cara ini dilakukan untuk bibit/benih yang berasal dari biji. Pilihlah lokasi persemaian yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 Watt. Siapkan media semai berupa campuran tanah yang subur dan halus, pasir serta pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri naungan plastik transparan agar kelembapan mencapai 98 %. Isi bak semai dengan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 dari volume bak, lalu masukkan media semai sampai 90 %.
- Penyemaian dengan kultur jaringan. Caranya adalah siapkan media dasar berupa medium Murashige Skoog yang ditambah gula 30 gram/liter, vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg serta IAA 0,5 mg/liter. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas literal dalam media. Setelah 45 hari, mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan lalu dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Setelah itu, bibit dipindahkan ke persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih yang berasal dari biji.
- Penyemaian dengan anakan. Caranya adalah tanaman atau biblit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar dan daun tua, dapat langsung ditanam di lahan pembibitan dengan jarak 5 x 10 cm.
Perawatan tanaman
Setelah tumbuh, perawatan harus dilakukan. Berikut panduannya:
-
Penyiraman
Di fase awal pertumbuhan, penyiraman dilakukan setiap hari sebanyak 1 – 2 kali tergantung keadaan cuaca. Setelah itu, intensitas penyiraman berangsur-angsur dikurangi.
-
Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara rutin yakni sebulan sekali dengan menggunakan pupuk NPK. Dosis pupuknya adalah 2 – 4 gram/tanaman. Diberikan dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang di antara tanaman. Selain itu, pupuk NPK juga dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dengan dosis 200-250 cc/tanaman setiap 10 hari sekali.
-
Penyiangan
Penyiangan tanaman dari gulma dilakukan pada 7 – 10 hari setelah tanam dan 30 – 35 hari setelah tanam. Penyiangan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik tanpa gangguan gulma.
-
Perempalan
Cara ini dilakukan untuk membuang tunas atau cabang yang sudah tua, mengering, maupun terserang penyakit. Perempalan dilakukan agar tanaman tumbuh sempurna dan tidak terganggu adanya cabang atau tunas yang tidak sehat.
-
Penanganan hama penyakit
Hama atau penyakit yang kerap menyerang tanaman ini adalah ulat daun, belalang, penyakit bercak daun dan lainnya. Hama ulat daun atau belalang dapat ditanggulangi dengan penyemprotan insektisida, seperti Decis 2,5 EC atau Agrimec 18 EC sesuai dosis. Sedangkan penyakit bercak daun dapat diatasi dengan memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit dan menyemprotkan fungisida seperti Dithane M-45 dan Daconil 75 WP.
Demikianlah pembahasan mengenai tanaman bunga hias Gerbera, semoga bermanfaat!