Deteksi Covid-19, Ini Bedanya Rapid Test dan Tes Swab!

oleh -422 kali dilihat
Deteksi Covid-19, Ini Bedanya Rapid Test dan Tes Swab!
Ilustrasi pemeriksaan pasien-Foto/kanalsatu
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Rapid test dan tes swab, apa beda keduanya? Sejumlah pakar epidemiologi merekomendasikan perlunya pendeteksian dini agar mata rantai Covid-19 dapat diputus.

Pemerintah akan menggunakan dua metode, yakni rapid test dan swab tenggorokan. Keduanya merupakan pemeriksaan berbeda, meskipun fungsinya hampir sama yakni mengidentifikasi potensi penularan.

Ada beberapa perbedaan rapid test dan pemeriksaan swab tenggorokan. Begini penjelasannya:

  1. Jenis sampel berbeda

Jenis sampel yang diambil pada dua metode ini berbeda. Rapid test dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

KLIK INI:  Tentang Jatuh Cinta dan Manfaatnya Menurut Penelitian
  1. Cara kerja

Rapid test memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Antibodi itu terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus.

Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah. Hasil rapid test dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi.

Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19. Maka, orang dengan hasil rapid test positif akan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung.

Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat, sebab virus corona akan menempel di bagian dalam hidung atau tenggorokan saat masuk ke tubuh. Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR.

KLIK INI:  Sah Jadi Tanaman Obat di Tangan Kementan, Ini 11 Keajaiban Tanaman Ganja!
  1. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil

Rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar. Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.

Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel, sudah penuh. Sehingga, sampel yang masuk harus antre lama untuk bisa diperiksa.

  1. Kelebihan dan kekurangan rapid test

Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan. Cara ini juga bisa menjadi alternatif skrining cepat untuk mendata orang-orang yang butuh pemeriksaan lanjutan. Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis COVID-19.

Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian. Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.

KLIK INI:  Ketahui Cara Kerja Nutrisi Membantu Sistem Imun dan Melawan Virus

Mengapa begitu? Karena IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu Anda terinfeksi. Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk.

Jadi, kalau Anda menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.

Begitupun saat hasil rapid testnya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu. Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi COVID-19.

Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu Anda benar terinfeksi COVID-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah.

KLIK INI:  Begini Alasan Mengapa Kita Sebaiknya Hindari Air Dingin Saat Buka Puasa!
  1. Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan swab dan PCR

Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2. Namun sayangnya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.

Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar. Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.

Tentang PCR test untuk pemeriksaan virus corona

PCR adalah sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona. Sementara itu, pemeriksaan swab adalah cara untuk mendapatkan sampel yang akan digunakan dalam metode PCR. Jadi dalam pemeriksaan corona, pemeriksaan swab dan PCR merupakan satu kesatuan.

Bagaimana pemeriksaan swab dilakukan? Berikut ini tahapannya.

  • Pasien akan diminta untuk duduk di kursi.
  • Lalu, tenaga kesehatan akan sedikit mendorong kepala pasien ke arah atas dan memasukkan alat yang berbentuk seperti cotton bud, tapi dengan ukuran yang jauh lebih panjang, ke dalam lubang hidung.
  • Alat itu akan dimasukkan hingga mentok ke bagian belakang hidung.
  • Lalu, teknik swab dilakukanlah untuk menyapukan alat tersebut ke area belakang hidung.
  • Alat tersebut memiliki bagian ujung yang dapat menyerap cairan atau lendir yang terdapat di area tersebut.
  • Alat akan berada di dalam area tersebut selama beberapa detik agar cairan bisa terserap sempurna.
  • Setelah selesai, alat swab langsung akan dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup.
  • Lalu, tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
  • Jika swab di hidung tidak memungkinkan, maka swab juga bisa dilakukan melalui tenggorokan.

Itulah penjelasan singkat soal perbedaan Rapid test dan tes swab yang perlu diketahui.

KLIK INI:  Tak Bisa Baca Tulis Berisiko 2 Kali Lebih Tinggi Terkena Demensia