10 Alasan Kenapa Tak Perlu Panik dan Cemas Hadapi Covid-19

oleh -179 kali dilihat
10 Alasan Kenapa Tak Perlu Panik Hadapi Covid-19
Ilustrasi/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Saat ini harus diakui, kita tak hanya berperang melawan Covid-19 atau virus corona. Namun, juga bertarung melawan diri sendiri yang diteror kepanikan dan kecemasan. Iya, teros panik dan cemas.

Panik dan cemas tentu saja wajar, tapi jika berlebihan bisa jadi penyakit yang berbahaya terhadap mental dan psikis.

Pada masa yang serba tak menentu sekarang ini, tentu ada harapan yang bisa terus dipelihara. Ada hal-hal positif yang bisa terus dibiakkan untuk mengurangi kecemasan dan kepanikan itu sendiri.

Setidaknya ada 10 alasan kenapa kita tak harus panik dan cemas menghadapi pendemi virus corona:

KLIK INI:  Pemberdayaan Desa Wisata sebagai Pijakan Pemulihan Sektor Pariwisata Nasional
  • Penyakitnya sudah ketahuan

Covid-19 awalnya diperkirakan berhubungan dengan corona virus yang berasal dari kelelawar, namun analisa genetis telah mengkonfirmasi bahwa ada usul alami baru (antara akhir November dan awal Desember) dan bahwa, walaupun virus-virus hidup dengan bermutasi, tingkat mutasinya kemungkinan tidak akan terlalu tinggi.

Virus corona baru ini berasal dari kelompok 2B, dari keluarga virus yang sama dengan SARS yang kita namakan SARS-CoV-2. Penyakit ini dinamakan Covid-19.

Kasus pneumonia parah ini dilaporkan terjadi di Cina pada 31 Desember 2019 dan pada 7 Januari 2020 virus tersebut sudah berhasil diidentifikasi. Genom virus tersebut sudah tersedia pada hari kesepuluh.

  •  Cara mendeteksi virusnya sudah ketahuan

Meski virus corona termasuk baru, namun sejak 13 Januari, sebuah tes untuk mendeteksi virusnya telah tersedia. Itu artinya penyebaran virus ini bisa terdeteksi lebih awal.

  • Banyak yang sembuh

Banyak data yang memperlihatkan peningkatan di jumlah kasus-kasus positif dan jumlah kematiannya, namun kebanyakan yang terinfeksi bisa sembuh. Ada 13 kali lebih banyak kasus yang sembuh jika dibandingkan kematian, dan proporsi ini bertambah.

KLIK INI:  Mengapa Sampah APD Harus Terbuang ke Laut Selama Pandemi?
  • 80% kasusnya ringan

Penyakitnya tidak menimbulkan gejala atau dalam skala menengah/ringan di 81% kasus-kasus yang terjadi. Tentunya, 14%-nya bisa menimbulkan pneumonia yang parah dan 5% bisa menjadi kritis atau bahkan fatal. Tapi masih tidak jelas bagaimana tingkat kematiannya. Bisa jadi akan lebih rendah dari estimasi saat ini.

  • Virusnya mudah mati

Dengan menggunakan cairan etanol (alkohol 62-71%), hydrogen peroxide (0,5% hydrogen peroxide) atau sodium hypochlorite (0,1% bleach) virus corona bisa mati dalam waktu hanya semenit

Selain itu, dengan rajin cuci tangan dengan sabun dan air juga cara yang paling efektif untuk menghindari penularan.

  • Gejala-gejala kurang terlihat bagi anak-anak

Hanya 3% dari kasus-kasus yang terjadi pada orang di bawah 20 tahun, dan tingkat kematian bagi yang berusia di bawah 40 tahun adalah 0,2%. Gejala-gejala kurang terlihat pada anak-anak sehingga bisa tidak terdeteksi.

  • Dunia sains bergerak

Dunia sains saat ini sedang bergerak bersama mengatasi masalah Covid-19. Dalam waktu hanya dalam sebulan, 164 artikel bisa di akses di PubMed untuk virus ini, demikian juga dengan banyaknya artikel yang belum tertinjau.

Mereka adalah studi awal pada vaksin-vaksin, penanganan, epidemiologi, genetis dan filogeni, diagnosa, dan aspek-aspek klinis serta lain-lainnya.

KLIK INI:  Penutupan Taman Nasional, Cara Bijak Lindungi Kera Besar dari Covid-19

Artikel-artikel ini ditulis oleh sekitar 700 penulis dan disalurkan ke seluruh dunia. Hal ini adalah sains kooperatif, bebas untuk dibagikan.

Bandingkan dengan tahun 2003 ketika epidemi SARS, dibutuhkan lebih dari setahun setengah untuk mencapai setengah jumlah artikel tersebut. Ditambah lagi, kebanyakan jurnal-jurnal ilmiah telah membuat publikasi-publikasi bebas untuk di akses untuk topik coronavirus.

  • Prototipe vaksin telah ada

Setidaknya ada delapan proyek yang sedang berlangsung untuk mencari vaksin coronavirus yang baru. Ada kelompok-kelompok yang mengerjakan proyek-proyek vaksinasi untuk virus-virus serupa.

Kelompok vaksin dari University of Queensland di Australia, telah mengumumkan bahwa mereka sudah mengerjakan sebuah prototipe menggunakan teknik yang dinamakan “molecular clamp”, sebuah teknologi yang menakjubkan. Ini hanya sebuah contoh yang bisa membuat pembuatan vaksin pada masa depan menjadi lebih cepat. Prototipe vaksin ini akan segera di tes ke manusia.

  • Percobaan antivirus sedang berlangsung

Vaksin berguna untuk mencegah. Saat ini, mengobati orang-orang yang sudah sakit adalah penting. Ada lebih dari 80 percobaan klinis yang menganalisis pengobatan coronavirus. Ini adalah antivirus yang telah digunakan untuk infeksi-infeksi lain, yang sudah disetujui dan terbukti aman.

KLIK INI:  Cara Memilah Sampah di Rumah yang Simpel dan Melegakan

Salah satu anti virus yang sudah diuji coba pada manusia adalah remdesivir, sebuah anti virus dengan spektrum luas yang masih dalam penelitian yang sudah diuji coba melawan Ebola dan SARS/MERS.

  • Cina membaik

Wuhan, yang dilaporkan paling awal menjadi penyebaran virus ini sudah perlahan pulih. Kontrol yang kuat dan tindakan-tindakan isolasi dari Cina sudah membuahkan hasil. Untuk beberapa minggu ini,

Jumlah kasus memang pernah meningkat tajam, lalu kasus yang didiagnosis tiap harinya berkurang.

Sebuah epidemiologi lanjutan yang sangat mendetail sedang dilaksanakan di negara-negara lain; penyebaran wabah sangat spesifik di beberapa wilayah, yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikontrol.

Setelah membaca ulasan singkat di atas bisa melepaskan kita dari kepanikan dan kecemasan, namun tetaplah waspada dan ikuti anjuran pemerintah!

KLIK INI:  Senin 23 Maret 2020, RS Darurat Penanganan Covid-19 Siap Beroperasi