Klikhijau.com – Sampah masih jadi masalah yang tak terurai. Beragam cara dilakukan untuk mengatasinya. Salah satunya, adalah dengan membakarnya. Padahal membakar sampah adalah solusi fiktif dan sangat keliru dalam mengatasinya.
Asap dari pembakaran sampah mengandung zat-zat berbahaya yang mencemari udara dan mengancam kesehatan. Lebih dari itu, pembakaran sampah juga berkontribusi pada perubahan iklim.
Cara efektif mengatasinya menumbuhkan kesadaran setiap individu untuk mengelola sampah secara bijak. Kita mesti memulai dari hal kecil, seperti memilah sampah, membuat kompos, atau mendaur ulang.
Berikut beberapa alternatif ramah lingkungan dalam mengatasi sampah yang membuat puyeng:
-
Memilah sampah dari rumah
Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya, misalnya organik, anorganik, residu, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun seperti baterai, deterjen. Pemilahan sampah membantu menentukan metode pengelolaan yang tepat dan mempermudah proses daur ulang. Sediakan beberapa tempat sampah berbeda di rumah untuk memudahkan pemilahan.
-
Olah sampah organik jadi kompos
Daripada dibakar, sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, atau daun kering bisa diolah menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi. Kompos bisa dibuat dengan berbagai cara, seperti menggunakan komposter, metode takakura, atau metode biopori. Hasil kompos bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pot.
-
Terapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Melalui reduce atau kurangi sampah merupakan cara bijak yang perlu dibiasakan. Misalnya dalam berbelanja dan konsumsi. Hindari membeli barang yang tidak perlu atau yang menghasilkan banyak sampah. Pilihlah produk dengan kemasan minimal atau tanpa kemasan sama sekali.
Langkah kedua adalah reuse atau gunakan kembali. Memanfaatkan kembali barang-barang yang masih layak pakai. Misalnya, gunakan botol atau wadah bekas untuk menyimpan makanan atau minuman. Jadikan pakaian bekas sebagai lap atau kain pembersih.
Langkah ketiga adalah recycle atau daur ulang. Mendaur ulang sampah yang bisa diolah menjadi produk baru. Misalnya, kertas, kardus, plastik, dan logam bisa didaur ulang menjadi bahan baku industri.
-
Upcycle sampah anorganik
Berikan sentuhan wajah baru dan kreatif pada sampah anorganik. Misalnya botol plastik, kaleng bekas, kardus, atau kain perca bisa diubah menjadi barang-barang bermanfaat dan bernilai jual lebih tinggi.
Sahabat hijau bisa mengubah botol plastik bisa dijadikan pot tanaman, kaleng bekas bisa diubah menjadi tempat pensil, kardus bisa dibuat menjadi kotak penyimpanan, dan kain perca bisa dijahit menjadi tas atau dompet.
Jika tidak sempat membuat sendiri, serahkan sampah-sampah tersebut ke bank sampah atau komunitas daur ulang agar bisa diproses dengan benar.
-
Ikut program bank sampah atau TPS3R
Saat ini, semakin banyak komunitas dan pemerintah daerah yang menyediakan fasilitas bank sampah atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
Bergabung dengan program ini, selain mendapat keuntungan ekonomi dan lingkungan, sahabat hijau juga berpeluang menemukan relasi baru yang bisa saling mendukung dalam mengatasi sampah.








