- Menyerap Sensasi Hijau Donggia Bersama TBM Al-Abrar, Bulukumba - 01/10/2024
- Dipeluki Sampah - 29/09/2024
- Yudi, Urang Aring yang Tak Terawat, dan Manfaatnya yang Mengejutkan - 27/09/2024
Klikhijau.com – Saya sendiri tak bisa meninggalkan kebiasaan ini. Begitu ada kesempatan saya selalu menonton televisi (tv) atau main gawai sambil tiduran.
Sebagian orang, termasuk saya menganggap hal tersebut adalah keharusan yang harus dilakukan. Hal lain yang kerap pula saya lakukan adalah kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik dan membiarkan lampu di ruangan menyala terang, meski hal itu kurang baik bagi kesehatan.
Namun, seolah telah menjelma menjadi gaya hidup sekarang ini. Banyak yang menganggap melakukan aktivitas seperti itu membuat mereka bisa lebih cepat tertidur, termasuk saya.
Memang cara itu tidaklah salah, tapi ternyata memiliki efek samping yang berbahaya dari aktvitas tersebut. Sebab kenyataannya setelah terbangun kita merasa lebih tegang (stress). Bahkan mungkin merasa seperti tidak tidur semalaman.
Khusus kebiasaan memelototi tv atau bermain gawai sambil tiduran ternyata sangat berbahaya, sebab keduanya punya pengaruh negatif buat kesehatan.
Tv sendiri merupakan media telekomunikasi terkenal. Berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.
Penggunaan kata “Televisi” sendiri juga dapat merujuk kepada “kotak televisi”, “acara televisi”, ataupun “transmisi televisi”. Media hiburan yang satu menawarkan banyak tontonan kepada penikmatnya.
Karena menjadi media hiburan, banyak orang dengan sengaja meletakkan TV di depan kasur(kamar tidur) agar mereka bisa menonton sambil tiduran.
Memicu inflamasi
Meskipun terlihat asyik, santai, dan menyenangkan untuk dilakukan, namun pakar kesehatan menyebutkan kebiasaan yang satu ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Dikutip dari doktersehat.com, pakar kesehatan menyatakan, kebiasaan menonton TV atau bermain gawai sambil tiduran akan membuat otot menjadi lebih kaku dan tegang.
Jika hal ini dilakukan dengan rutin atau dalam waktu yang cukup lama, maka kita pun akan lebih beresiko terkena nyeri kronik. Apalagi kedua aktivitas ini bisa membuat kita kecanduan dan tanpa terasa akan mengalami tegang pada otot leher.
Jika hal ini terjadi, struktur tulang bisa saja mengalami perubahan atau membuat otot leher menjadi kaku dan lurus.
Dr. Sri Wahyuni dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang mengatakan, tulang leher yang berada dalam posisi menunduk atau fokus pada sesuatu hal dalam waktu yang lama bisa memicu inflamasi atau perubahan pasa sendi facet.
Hal ini bisa menyebabkan efek jangka panjang berupa nyeri kronik. Jika biasanya masalah kesehatan ini dialami oleh orang tua. Tetapi, kini karena kebiasaan kita dalam menonton televisi dan main gawai sembari tiduran, maka hal tersebut bisa melanda kaum muda.
Sebab hal ini bisa memicu lordosis, kondisi di mana lumbal spinalis atau tulang belakang yang ada di atas pantat terlalu melengkung ke dalam dan menyebabkan masalah nyeri di usia muda.
Mengingat dampak buruk dari kebiasaan ini cukup mengerikan. Ada baiknya kita selalu memastikan tubuh dalam postur yang baik saat menonton televisi dan main gawai. Tak hanya itu, jangan melakukannya dengan berlebihan demi kebaikan tubuh.