Temu Kunci, Rempah Kaya Manfaat, dari Antiperadangan hingga Penambah Gairah

oleh -5,452 kali dilihat
Temu Kunci, Rempah Kaya Manfaat, dari Antiperadangan hingga Penambah Gairah
Temu kunci, rempah kaya manfaat - Foto/TheLuckyStores
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Temu kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlect.) adalah tanaman rempah asli dari Asia beriklim tropis yang memiliki beberapa khasiat sebagai obat tradisional karena kandungan di dalamnya yang bervariasi, antara lain minyak atsiri, saponin, flavonoid pinostrolein, dan lain-lain.

Khasiat tanaman ini diketahui dapat digunakan sebagai obat batuk, penambah nafsu makan, sebagai obat gatal, obat sakit perut, dan ramuan herbal lainnya. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, sehingga temu kunci sangat mudah didapat dan harganya relatif murah.

Klasifikasi

Tanaman temu kunci memiliki sinonim Gastrochilus panduratum (Roxb.) Rild dan Kaempferia pandurata Roxb. Tanaman ini termasuk ke dalam divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, bangsa zingiberales, dan suku zingiberaceae (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Morfologinya

Tanaman ini termasuk jenis tanaman menahun, memiliki tinggi 30-80 cm, daun pada pucuk tiga-lima berdiri tegak dan tiga tidak berhelai daun, tersebar, bergerigi danda, sangat harum jika dimemarkan, jorong-lanset melebar 12-50 cm x 5-17 cm, hijau tua, tidak berambut.

KLIK INI:  Waspada, Penyakit Ini Mengintai Anda Bila Sering Buang Sampah Sembarangan!

Pertulangan daun sejajar dan ada bintik-bintik putih padat di bagian bawah. Pelepah kemerah-merahan, tidak berdiri tegak, panjang 9-19 cm yang bersama-sama membentuk batang semu pendek. Batang semu membentuk rimpang, kuning keputih-putihan. akar serabut, putih kekuning-kuningan, berumbi dan berdaging 5-30 cm x 0.5-2 cm, warna dan aromanya sama dengan rimpang.

Temu adalah tanaman asli Jawa dan Sumatera, tumbuh liar pada hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India, Sri Lanka, Asia Tenggara (khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand) dan Cina bagian Selatan.

Tanaman ini banyak juga ditemukan pada hutan campuran antara hutan yang hijau sepanjang tahun, di sepanjang bukit kapur, pada ketinggian 1200 mdpl. Pertumbuhannya sangat baik pada daerah panas, beriklim tropik basah, serta pada tanah yang relatif subur dengan drainase dan aerasi yang baik (Munir, 2001).

Kandungan dalam setiap 100 gramnya

Setiap 100 g rimpang yang dapat dimakan kira-kira mengandung air 12 g, protein 20 g, nitrogen 3.2 gram, gula 12 g, zat larut 80% etanol 52 g, zat larut air 21 gram, abu 6 g. Unsur pokok rimpang dan akarnya mengandung flavon dan flavonon (pinostrobin, alpinetin dan pinosembrin), monoterpenoid (geranedial dan neral) dan calkone (kardamonin).

KLIK INI:  Mandi Pagilah! Rasakan, Ini Manfaatnya yang Mengejutkan

Kandungan minyak atsiri rimpang dan akarnya berkisar dari 1-3 % bobot kering, 0.2-0.5% bobot segar. Kandungan minyak atsiri terdiri atas senyawa utama 1,8-sineol (18-41%), kamfor (13%), d-borneol (9.2%), d-pinena (4.1%), zingiberena (2.7%), kurkumin (0.9%) dan zeodarina (0.7%) (Munir, 2001).

Manfaatnya
#Sifat antimiktoba 

Efek penghambatan ataupun perangsangan pertumbuhan mikroba oleh suatu jenis rempah-rempah bersifat khas. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kandungan dan jenis senyawa antimikroba pada setiap  jenis rempah-rempah.

Menurut Fardiaz et. al. (1988), aktivitas antimikroba suatu senyawa kimia tidak dapat ditentukan secara absolut, karena tidak saja dipengaruhi oleh sifat-sifat dan mekanismenya, tetapi juga ditentukan oleh konsentrasinya.

Mekanisme kerja suatu antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas berbagai kelompok seperti : 1) Merusak dinding sel, 2) Mengganggu permeabilitas sel, 3) Merusak molekul protein dan asam nukleat, 4) Menghambat aktivitas enzim, 5) Sebagai antimetabolit, dan 6) Menghambat sintesa asam nukleat (Fardiaz et. al. (1988)).

Rempah ini memiliki komponen bioaktif yang berasal dari minyak atsiri ataupun ekstraknya, yang kini sudah mulai banyak diteliti dan terbukti cukup efektif sebagai antibakteri, antifungal, antioksidan, maupun antimutagenik.

KLIK INI:  Oleskan Balsam Pada kaki Jika Batuk Enggan Reda!

Wong (1996) melakukan penelitian perbedaan daya antibakteri ekstrak air dan etanol temu kunci terhadap Staphylococcus aureus. Berdasarkan penelitiannya tersebut diketahui adanya perbedaan daya antibakteri, di mana ekstrak etanol dari temu kunci menunjukkan daya antibakteri terhadap S. aureus pada konsentrasi 10%, 20% dan 30% b/v sedangkan ekstrak air temu kunci tidak menunjukkan daya anti bakteri terhadap S. aureus pada konsentrasi yang sama.

Thongson et.al (2005) telah meneliti efek antimikroba rempahrempah khas Thailand, khususnya yang berasal dari rimpang dan minyak esensial dari jahe (Zingiber officinale), temu kunci (Boesenbergia pandurata), dan kunyit (Curcuma longa) terhadap Listeria monocytogenes strain 101 dan Salmonella. enteritidis strain DMST 8536 dalam daging dada ayam.

Berdasarkan minyak esensial yang diuji, dilaporkan bahwa konsentrasi 5 % temu kunci menunjukkan efek bakterisidal paling baik terhadap S. enteritidis selama 4 jam, dan memiliki sedikit efek antibakteri terhadap L. monocytogenes.

#Antifungi

Temu kunci juga diketahui memiliki daya antifungi. Jantan et.al (2003) melaporkan bahwa minyak esensial temu kunci efektif menghambat Mucor sp, Aspergillus niger dan A. fumigatus. Mothana dan Lindequist (2005) juga melaporkan bahwa ekstrak kloroform dari Alpinia galanga (L.) Willd.

(Zingiberaceae) dan temu kunci (Boesenbergia pandurata (Robx.) Schltr.) memiliki aktivitas antifungi terhadap Cryptococcus neoformans dan Microsporum gypseum, tetapi menunjukkan aktivitas yang lemah terhadap Candida albicans).

KLIK INI:  Benarkah Herbal dan Rempah-Rempah Tradisional dapat Menangkal Corona?
#Antiperadangan

Kandungan pada Panduratin A juga memiliki efek antiperadangan sehingga tubuh tidak rentan mengalami peradangan. Untuk itu, jamu temu kunci sering dikonsumsi untuk meredakan batuk dan mempercepat penyembuhan sariawan.

Di dalam tumbuhan temu kunci, baik rimpang, daun, batang, dan akar terdapat senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan hama dan penyakit.

Senyawa metabolit sekunder dapat diekstrasi dari suatu bahan alam dengan cara mengeringkan bahan alam tersebut dan diekstrasi menggunakan pelarut etanol atau metanol.

#Menyehatkan sistem pencernaan

Jamu temu kunci sering digunakan untuk mengeluarkan gas lambung dalam bentuk kentut. Selain itu, temu kunci juga kerap diberikan pada anak-anak untuk merangsang nafsu makan mereka.

Penelitian lain juga membuktikan bahwa temu kunci dapat membunuh bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini merupakan salah satu penyebab utama terjadinya infeksi lambung.

KLIK INI:  Retornous A La Nature!

Selain di Indonesia, negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Misalnya, di Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai obat sakit perut dan campuran jamu untuk ibu yang baru saja melahirkan untuk merangsang keluarnya air susu ibu (ASI).

#Meningkatkan Gairah

Di Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan untuk bumbu masak. Selain itu, tanaman ini telah digunakan untuk obat peningkat gairah (afrodisiak). Afrodisiak adalah zat tertentu yang dapat meningkatkan gairah seksual, salah satunya adalah mengatasi disfungsi ereksi yang terjadi pada pria sehingga memengaruhi tingkat kesuburannya. Selain itu juga dijadikan obat antiinflamasi, kolik, disentri, dan herba penjaga kesehatan tubuh.

Meskipun demikian, manfaat temu kunci tersebut masih harus diteliti lebih lanjut sebelum benar-benar dapat digunakan sebagai obat alternatif pengganti obat kimia.

Cara membuat jamu temu kunci 

Dilansir dari sehatq, rempah ini dapat digunakan sebagai penyedap pada masakan. Namun, juga tidak jarang diolah sebagai jamu yang memiliki aroma khas, menyegarkan, plus kaya khasiat.

Untuk membuat jamunya, Sahabat hijau cukup menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut:

  • 1 liter air
  • 4 ruas temu kunci
  • 1 ruas jahe dan kunyit
  • 4 ruas kencur
  • 4 batang serai
  • 1 batang kayu manis
  • 5 lembar daun sirih
  • 250 gram gula jawa
  • 25 gram asam jawa.

Cara membuat:

  • Blender temu kunci, jahe, kunyit, dan kencur
  • Campur semua bahan di panci, kemudian panaskan hingga mendidih
  • Matikan kompor, biarkan dingin, kemudian saring.
  • Jamu temu kunci bisa langsung dikonsumsi. Anda juga bisa memasukkan jamu ke botol tertutup, kemudian menyimpannya di kulkas agar tahan lama.

Meski bermanfaat, ada efek samping yang perlu diwaspadai akibat mengonsumsinya seperti reaksi alergi yang bisa muncul berupa gatal, bentol, dan kemerahan. Segera hentikan konsumsi jamu ini dan berkonsultasi langsung ke dokter.

Itulah pembahasan mengenai rempah kaya manfaat ini, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Apa yang Diperoleh Jika Rutin Konsumsi Wortel? Klik Ini!