Studi: Wewangian Menawarkan Solusi untuk Mengobati Depresi

oleh -28 kali dilihat
Depresi Bisa Disebabkan karena Kurang Beribadah, Benarkah?
Ilustrasi depresi/Foto-Suara.com

Klikhijau.com –  Ada jalan baru yang tak terduga untuk mengobati depresi. Jalan itu bernama wewangian atau aroma. Sebuah studi baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh mengungkapkan hal tersebut.

Dilansir dari Earth, studi yang dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open itu menemukan, wewangian mungkin menawarkan jalan baru untuk mengobati individu yang berjuang melawan depresi.

Penelitian ini menyoroti, kekuatan aroma yang familiar dalam memicu ingatan otobiografi, yang berpotensi menawarkan alat unik untuk intervensi terapeutik.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penciuman atau indra penciuman kita. Mungkin memainkan peran penting dalam proses pemulihan kesehatan mental.

KLIK INI:  Meski Meresahkan, Kelelawar adalah Sekutu Bagi Petani

Tidak seperti pendekatan tradisional yang sering mengandalkan isyarat verbal atau visual untuk merangsang memori dan respons emosional.

Penelitian ini menunjukkan bahwa aroma dapat membangkitkan kenangan yang lebih spesifik dan jelas secara emosional, sehingga berpotensi membantu individu melepaskan diri dari siklus pikiran negatif yang sering menjadi ciri depresi.

Dengan latar belakang ilmu saraf yang berfokus pada ingatan otobiografi, penulis senior studi Dr. Kymberly Young telah lama tertarik pada mekanisme ingatan.

Dia mencatat tantangan yang dihadapi individu yang mengalami depresi dalam mengingat kenangan otobiografi tertentu dan kenangan kuat dan jelas yang dapat dipicu oleh individu yang sehat melalui aroma.

Mengingat hubungan langsung antara olfactory bulb dan amigdala – bagian otak yang bertanggung jawab atas pemrosesan emosi dan ingatan.

KLIK INI:  Historiografi Kopi Topidi, Berkah dari Pegunungan Berkabut yang Layak Diseruput

Dr. Young berhipotesis bahwa aroma mungkin menawarkan isyarat yang lebih efektif untuk mengingat ingatan pada individu yang mengalami depresi.

“Bagi saya mengejutkan bahwa tidak ada seorang pun yang berpikir untuk melihat ingatan pada individu yang depresi menggunakan isyarat bau sebelumnya,” kata Dr. Young.

Untuk menguji teori ini, para peneliti melakukan percobaan menggunakan botol kaca buram yang diisi dengan berbagai aroma yang kuat dan familiar, seperti jeruk, kopi bubuk, semir sepatu, dan Vicks VapoRub.

Partisipan dalam penelitian ini, termasuk individu yang didiagnosis menderita depresi, diminta untuk mencium isi botol dan kemudian mengingat memori tertentu, terlepas dari valensi emosionalnya.

KLIK INI:  Melawan Depresi dan Meningkatkan Kesejahteraan dengan Skateboard
Perihal kenangan yang diingat

Studi tersebut mengungkapkan bahwa partisipan yang terpapar pada isyarat bau menunjukkan kemampuan yang jauh lebih tinggi untuk mengingat peristiwa tertentu, dibandingkan ingatan umum, dibandingkan dengan mereka yang menerima isyarat kata.

Selain itu, kenangan yang diingat dengan bantuan aroma digambarkan lebih jelas dan mendalam, sehingga meningkatkan perasaan menghidupkan kembali peristiwa tersebut.

Dr Young mencatat bahwa meskipun dia tidak mengarahkan peserta untuk secara spesifik mengingat kenangan positif, hasilnya menunjukkan bahwa peserta lebih cenderung mengingat peristiwa positif ketika diminta oleh aroma.

Penelitian ini membuka kemungkinan baru untuk intervensi terapeutik untuk depresi, menunjukkan bahwa melibatkan amigdala melalui isyarat penciuman bisa menjadi strategi sederhana namun efektif untuk meningkatkan daya ingat dan pemrosesan emosional.

KLIK INI:  Ancaman yang Mengintai Dibalik Nikmatnya Gorengan Sebagai Camilan

Pendekatan ini dapat melengkapi perawatan yang ada, menawarkan metode berteknologi rendah dan mudah diakses untuk membantu individu mengatasi depresi dengan memanfaatkan hubungan alami antara aroma, memori, dan emosi.

Saat Dr. Young mempersiapkan penelitian yang lebih berteknologi maju menggunakan pemindai otak untuk mengeksplorasi lebih jauh hubungan antara aroma dan aktivasi amigdala pada individu yang mengalami depresi, implikasi dari temuannya saat ini sudah menimbulkan kegembiraan.

Potensi untuk meningkatkan daya ingat, dan akibatnya, pemecahan masalah dan pengaturan emosi, menawarkan harapan untuk mengatasi beberapa tantangan inti yang dihadapi oleh individu dengan depresi.

KLIK INI:  Depresi Bisa Disebabkan karena Kurang Beribadah, Benarkah?

Dari Earth