Depresi Bisa Disebabkan karena Kurang Beribadah, Benarkah?

oleh -171 kali dilihat
Depresi Bisa Disebabkan karena Kurang Beribadah, Benarkah?
Ilustrasi depresi/Foto-Suara.com

Klikhijau.com – Gangguan suasana hati yang biasanya terlihat dari perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli didefinisikan sebagai depresi. Gejala ini bisa menyerang siapa saja tanpa peduli usia.

Jika dalam 2 minggu terus-menerus merasa putus harapan dan tidak berharga, seseorang bisa dinyatakan sedang depresi. Jika mengalami hal ini, kualitas hidup penderita dapat mengalami penurunan.

Faktor penyebabnya sangat beragam. Bahkan pada sebagian orang, cuaca buruk juga bisa jadi penyebab depresi. Meskipun para pakar setuju bahwa depresi adalah gangguan otak, perdebatan tentang penyebabnya belum juga usai.

Faktor lain penyebab depresi adalah karakteristik genetik, perubahan kadar hormon, penyakit medis tertentu, stres, kesedihan, atau penyalahgunaan zat. Begitu kata spesialis kedokteran jiwa Agung Frijanto dikutip dari Liputan6.com.

KLIK INI:  Sering Diabaikan, Ini Pentingnya Angka Kedua Saat Mengukur Tekanan Darah

Depresi, lebih sering terjadi pada wanita. Ini disebabkan karena wanita punya sifat perasa yang lebih tinggi dan lebih sering mengalami perubahan hormon.

Ada anggapan dari beberapa orang bahwa penderita depresi bisa disebabkan karena kurang berdoa atau beribadah. Meski keliru, anggapan tersebut juga tidak sepenuhnya salah karena spiritualitas juga mempengaruhi kondisi kesehatan jiwa seseorang.

Menurut Agung Frijanto setidaknya ada beberapa kondisi penyebab depresi, salah satunya adalah lemahnya spiritualitas.

“Religi atau spiritualitas itu artinya dia tidak memahami makna kehidupan atau mempelajari spiritual yang tidak benar. Itu bisa memperburuk kondisi kesehatan jiwa,” kata Agung.

Semua faktor yang ada sesungguhnya saling terkait satu sama lain. Ketika seseorang memiliki perilaku dan sikap yang baik, sesungguhnya secara spiritualitas dia juga bisa dikatakan baik.

“Orang yang spiritualitasnya baik itu kan orang yang jujur, bertanggung jawab, itu manifestasi dari spiritualitas yang baik dan sehat. Dalam ilmu medis ada faktor biologis. Faktor itu bisa bawaan, di mana neurotransmitter bawaan di otak memang punya kecenderungan depresi,” ungkap Agung.

Cara jaga kesehatan jiwa

Orang bisa dikatakan sehat jika jiwa dan fisiknya juga sehat. Dalam Undang-Undang Kesehatan dan Kesehatan Jiwa, sehat itu adalah sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual. Jadi tidak hanya fisik saja tapi juga secara mental dan spiritual.

Beberapa tips bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa, khususnya bagi mereka yang masih sehat secara kejiwaan. Cobalah berbicara dengan orang terdekat yang bisa dipercaya.

KLIK INI:  Peneliti Jepang: Konsentrasi Obat tidak Terikat Protein Plasma pada Darah

Dari sisi spiritualitas, penting untuk rajin beribadah atau berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

“Itu juga menenangkan. Dari efek medis, dia meningkatkan hormon-hormon serotonin untuk mencegah stres”, kata Agung.

Selain itu, dari lama Aladokter dikutip cara menegah depresi. Menjalankan gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah terjadinya depresi dan mencegah kondisi ini memburuk.

Berikut tips-tips sederhana yang bisa Anda lakukan!

  • Melakukan kegiatan relaksasi untuk mengatasi stres, misalnya yoga atau.
  • Tidur dengan cukup, yaitu minimal 8 jam per hari.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga silaturahmi dengan mengunjungi teman atau keluarga di saat waktu lengang.
  • Membatasi penggunaan sosial media.
  • Menjauhi orang yang membawa pengaruh buruk.
  • Melakukan pengobatan terhadap penyakit kronis yang berisiko menimbulkan depresi.
  • Mengunjungi psikiater jika mulai merasa khawatir terhadap perasaan sedih yang berkepanjangan.

Cara menanggulangi depresi tentu berbeda-beda sesuai dengan keadaan penderita. Namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling.

Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.

KLIK INI:  Baikkah Berolahraga di Malam Hari? Begini Penjelasannya!