Sop Ubi Mama Icha, Pompa Semangat WCD Warga Batua Raya, Makassar

oleh -1,735 kali dilihat
Sop Ubi Mama Icha, Pompa Semangat WCD Warga Batua, Makassar
Sop ubi, makanan khas Sulsel/foto- Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com –  Sop ubi, mungkin terasa asing. Nama sop yang sering mampir ke pendengaran dan dicicipi lidah hanyalah sop ayam, sop daging, dan sop sayuran.

Nah, bagi masyarakat Sulasewi Selatan sop ubi bukanlah nama asing. Sebab menjadi makanan khas yang terus diburu. Iya, sop yang satu ini terbilang khas dan bisa jadi pengganti nasi.

Bahan utamanya adalah singkong atau ubi kayu. Cara pembuatannya terbilang cukup sederhana. Ubi terlebih dahulu di kupas lalu dikukus (boleh juga tidak dikukus)

Ubi harus dipotong kecil-kecil menyerupai mata dadu. Setelah itu  kemudian  sampai jadi kecokelatan, lalu angkat dan tiriskan. Setelah semua siap, mulai penyajiannya.

KLIK INI:  Ini Tempat Sahur Ramah Lingkungan di Bantaeng

Sop ubi memiliki  rasa yang unik dan enak. Ubi adalah jenis umbi-umbian yang mudah tumbuh. Karena itu untuk membuat sop ubi tidaklah terlalu sulit.

Bahannya  sangat mudah didapatkan dan mudah untuk diolah. Menyantapnya bisa kapan saja, mulai dari sarapan hingga makan malam.

Saat World Clean Up Day (WCD) atau hari bersih-bersih sedunia warga Batua Raya 3 Lorong 4, Makassar. Sop ubi menjadi menu penyemangat di saat lelah dan rasa lapar menyerang tubuh. Hari itu jelang siang di hari Sabtu, 19 September 2020.

Kegiatan bersih-bersih tersebut diakui Hajja Mariama— yang merupakan tetua di lorong tersebut baru pertama kali dilakukan.

“Saya sudah puluhan tahun di lorong ini, ini pertama kalinya ada acara seperti ini,” katanya.

Maka suguhan sop ubi Mama Icha menjadi suguhan yang mewarnai sejarah WCD di lorong tersebut. Suguhan itu bukan hanya mampu mengobati perut yang keroncongan, namun juga   menjadi penyemangat peserta WCD.

KLIK INI:  Kenalkan Bolu Cukke, Bekal Perantau Bugis di Masa Lampau
Diracilk oleh ahlinya

Apalagi sop ubi yang disantap hari saat WCD diracik sendiri oleh ahlinya yang memiliki warung sop Ubi Mama Icha yang terletak di jalan Basoi daeng Bunga, Gowa .

Olahannya terbilang istimewa, sebab resepnya adalah resep yang telah turun temurun. Tidak mengherankan jika peserta  WCD yang didominasi kaum muda terlihat antusias menikmati suguhan sop ubi Mama Icha.

Sop ubi tersebut berisi telur rebus yang dibelah dua, tauge secukupnya yang direbus sebentar,  bihun secukupnya yang telah direbus pula dan tentu saja ubi yang menjadi bahan utamanya.

Selain itu bahan lain yang dibutuhkan adalah  kacang tanah yang telah goreng, daun bawang dan daun seledri yang sudah diiris serta bawang goreng.

Oya, jika ingin membuat sop ubi, langkah pertama adalah siapkan ubinya, kemudian tumis bumbu halus yang sudah disediakan sampai matang lalu diangkat.

Setelah itu rebuslah air pada panci sampai mendidih, barulah masukkan daging dan masak sampai mendidih lagi. Lalu saring airnya agar tak bercampur dengan busa serta kotoran.

KLIK INI:  Selain Salmon Budi Daya, Ini Ikan Lain yang Berbahaya Dikonsumsi

Setelah semua bahannya siap, tata bihun di dalam mangkuk bersama dengan ubi goreng, telur dan tauge. Tuang dengan kuah sop dan potongan daging. Taburi dengan daun bawang, kacang goreng dan bawang goreng.

Sop ubi siap sajikan hangat dengan sambal rawit. Jangan lupa pula siapkan kecap dan jeruk nipis atau cuka.

Sekilas tentang WCD di Indonesia

World Cleanup Day adalah aksi bersih-bersih yang dilaksanakan dalam satu hari secara serentak di seluruh dunia.

Pada tahun 2018 dan 2019  Indonesia menorehkan sejarah dengan menjadi negara pemimpin cleanup terbesar di dunia dua tahun berturut-turut.

Tujuan WCD adalah menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, suku, dan ras untuk membersihkan dunia dari permasalahan sampah dan meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah, serta memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi.

Pada tanggal 15 September 2018, World Cleanup Day yang pertama berhasil dilakukan serentak di 157 negara, menyatukan 18 juta orang dari seluruh dunia, dan mengumpulkan 88.500 ton sampah.

Dan pada tanggal 21 September 2019, WCD Kedua berhasil dilakukan serentak di 180 negara, menyatukan 21,2 juta orang dan mengumpulkan 100.000 ton sampah.

KLIK INI:  Kenapa Banyak Orang Minum Kopi di Pagi Hari? Ternyata Begini Sejarahnya