Pupuk Organik dari Rumen Kambing Ala Pak Salirin di Brebes

oleh -1,522 kali dilihat
Pupuk organik dari rumen kambing
Pak Salirin mengolah rumen kambing jadi pupuk organik-Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Seorang petani di Desa Sidamulya Kecamatan Wanasari Brebes mengolah pupuk organik dari permentasi rumen kambing. Namanya Pak Salirin (60), sudah empat tahun terakhir ini ia menanam bawang merah dengan hanya mengandalkan pupuk organik buatan sendiri.

Bermula dari keinginannya memanfaatkan sumber daya yang ada yakni peternakan. Pak Salirin terpikir untuk tidak membuang apa saja dari peternekan entah itu kotoran hewan dan rumen kambing. Di desanya, peternakan kambing memang cukup banyak, potensi ini yang menginspirasi Pak Salirin berkreasi.

“Pertanian dan peternakan tidak bisa lepas satu sama lainnya. Karena awal pertanian akhir peternakan. Akhir peternakan awal pertanian,” cerita Hardjo Tani (30) anak Pak Salirin yang saat ini menemaninya mengembangkan pertanian organik.

Menariknya, keduanya berbagi tugas dalam bekerja. “Saya bersama orang tua khususnya bapak bagi tugas. Yang memegang kendali peternakan adalah saya dan yang memegang kendali pertanian adalah bapak,” kata Hardjo.

KLIK INI:  Du’Anyam, Wirausaha Sosial yang Berdayakan Perempuan NTT Lewat Anyaman

Pembagian tugas tersebut sudah jadi kesepakatan bapak dan anak tersebut sejak lama. Meski begitu, dalam aktivitas sehari-hari keduanya saling bekerjasama. “Saya bantu bapak saya dalam pertanian, bapak bantu saya di bidang peternakan,” tuturnya.

Nah, perihal pembuatan pupuk organik dari rumen kambing merupakan ide yang lahir dari pengalaman kolaborasi bapak dan anak ini. Prinsipnya, pertanian dan peternakan harus saling mengisi satu sama lain.

Bagaimana mereka meracik pupuk organik dari rumen kambing? Rumen kambing selama ini dibuang begitu saja. Di desanya, banyak kambing yang di sembelih untuk aqiqah atau acara hajatan warga.

Bahan-bahan pembuatan
  • Rumen kambing dewasa
  • 2 kilogram dedak/bekatul halus
  • 2 liter tetes
  • 3 biji ragi tape
  • 15 liter air.
KLIK INI:  Tedi Asmara, Lelaki yang Melukis di Atas Daun Kering

Sebelum difermentasi, rumen ditambahkan air terus disaring. Nah, hasil saringannya itu nanti yang difermentasi. Rumen kambing lalu difermentasi selama satu bulan. Ditambahkan gula atau tetes tebu, ragi tempe dan air secukupnya. Setelah proses itu, nanti hasilnya adalah pupuk organik cair.

Pupuk inilah yang dipakai Pak Salirin memupuk tanaman bawang merahnya. “Hasilnya bagus, tanamannya subur. Kami tidak memakai pestisida lagi,” cerita Hardjo.

Hingga saat ini belum ada petani lain di desanya yang melakukan hal yang sama. Namun banyak yang terinspirasi memakai pupuk organik buatan Pak Salirin untuk dicobakan ke tanaman bawang merahnya.

Menurut Hardjo, banyak petani yang merasakan manfaatnya. “Seperti Pak Harto tahun kemarin mengaplikasikan pupuk organik ala bapak dan tahun ini beliau minta kembali untuk musim tanam tahun ini. Pak Harto bercerita bahwa tanaman bawang merahnya tidak terserang hama. Daunnya pun hijau dan gemuk,” ungkap Hardjo.

Tidak hanya limbah rumen kambing, hampir semua kotoran ternak di lahan Hardjo diolah jadi pakan atau pupuk organik. Diantaranya pemanfaatan limbah dapur (sisa makanan, sayur dan lauk) untuk pakan ternak ayam dan bebek.

Pupuk organik dari rumen kambing
Pupuk organik yang diolah dari rumen kambing-Foto/Ist
KLIK INI:  James Barrigan, Tukang Sampah yang Perkuat Marine FC saat Lawan Tottenham