Du’Anyam, Wirausaha Sosial yang Berdayakan Perempuan NTT Lewat Anyaman

oleh -681 kali dilihat
du'anyam
Du Anyam, wirausaha sosial yang sukses mendorong ekonomi perempuan di NTT - Foto/Tribunolahraga

Klikhijau.com – Du’Anyam, sebuah social entrepreneurship (wirausaha sosial) yang merangkul perempuan di sejumlah desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membuat anyaman.

Wirausaha sosial ini menjadi satu di antara penerima Kehati AWARD 2020 kategori  Inovasi Kehati (UMKM dan Start up) dari Yayasan Kehati. Du’Anyam dinilai telah berkontribusi dalam usaha atau bisnis skala rumah tangga dengan prinsip keberlanjutan sumber daya.

Sejak 2014, wirausaha sosial ini memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup perempuan dan anak di wilayah tertinggal Indonesia melalui produksi dan pemasaran produk anyaman.

Komunitas ini sukses melakukan pemberdayaan memberdayakan perempuan di Flores Timur dengan bersandar pada kearifan lokal serta dengan serat alam.

Idenya bermula dari keprihatinan terhadap rentannya perempuan terutama dalam aspek kesehatan perempuan dan anak dikarenakan rendahnya akses terhadap uang tunai.

KLIK INI:  10 Lembaga Lingkungan Hidup Internasional yang Penting Anda Ketahui

Mereka memanfaatkan kearifan lokal yang telah menjadi tradisi turun temurun serta dengan memanfaatkan serat alam, Du’Anyam yakin melalui pengembangan anyaman, perempuan dapat memiliki akses terhadap peningkatan ekonomi yang akan berdampak positif bagi dirinya serta anak-anaknya.

Du’ Anyam tidak hanya memiliki nilai ekonomis tetapi juga menggunakan bahan baku kulit kayu pohon waru dan pohon lontar.

Untuk mengembangkan kapasitas ibu-ibu binaannya, Du’ Anyam memberikan pelatihan peningkatan kualitas, desain dan peningkatan nilai tambah bagi produk anyaman.

Termasuk akses pasar secara berkelanjutan mencapai 3.000 produk per bulan, sehingga perempuan penganyam dapat mengakses uang tunai langsung di desa. Ciri khas komunitas ini adalah bahan anyamannya memakai serat alami.

Du’Anyam terus berinovasi

Pada setiap proses panen, wirausaha sosial ini menerapkan sistem panen lestari, dimana panen hanya dilakukan pada periode tertentu untuk memastikan tumbuhan dapat tumbuh secara berkelanjutan.

KLIK INI:  Melalui Gerakan Drainase Tanpa Sedimen, Biarkan Sekop dan Cinta Berbicara

Komunitas ini juga meningkatkan sumberdaya manusia antara lain meningkatkan kapasitas para perempuan, untuk memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan di tingkat desa hingga antar desa.

Selain itu mendorong anak muda yang memiliki semangat untuk memajukan ekonomi desanya, baik sebagai staf lokal Du’Anyam di kabupaten maupun melalui program KKN tematik dengan pendampingan kewirausahaan selama 2 bulan.

du' anyam
Perempuan-perempuan yang aktif menganyam di NTT binaan Du’Anyam – Foto/Liputan6

Dilansir dari Liputan6, Azela Ayuningtyas, pendiri Du Anyam, mengatakan sejak berdiri, komunitasnya telah membina sekira 450 penganyam yang tersebar di 17 desa di Flores Timur.

Tidak hanya itu, komunitas ini juga sukses memediasi karya-karya anyaman khas Flores Timur untuk menjadi barang berkualitas ekspor. Saat ini produk-produknya sudah terjual ke pasaran ekspor seperti di Kanada, Jepang dan Amerika.

KLIK INI:  Dengan Sepatu, Gally Ingin Perbaiki Lingkungan di Indonesia.

Keberhasilannya dalam menggenjot kewirausahawan sosial dalam menganyam, tidak saja sukses meningkatkan kesejahteraan para ibu yang terampil menganyam untuk mendapat penghasilan, tetapi juga peluang bagi para ibu memperoleh akses kebutuhan pangan sehat.

Hal ini sejalan dengan visi dan latar belakang berdirinya Du’Anyam yang lahir karena adanya problem kesehatan dan masalah perempuan dan anak di NTT. Antara lain tren kematian ibu dan anak, masalah nutrisi anak dan akses ekonomi yang rendah.

Bagi Ayu, problem kesehatan masyarakat diantaranya disebabkan oleh perekonomian. Masyarakat yang penghasilannya rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kesehatannya secara maksimal.

Di tengah persaingan bisnis, Du’Anyam terus tumbuh dengan kreativitas dan ekspansi pasar ke seluruh wilayah di Indonesia dan manca negara. Komunitas ini sukses merawat dan menjaga kualitas anyaman agar tetap jadi yang terbaik di pasaran.

Du’Anyam adalah satu percontohan bagaimana kearifan lokal yakni menganyam dapat dilestarikan dengan kombinasi inovasi bisnis.

Panjang umur perjuangan!

KLIK INI:  Dengan Bermodalkan Sampah, Pengunjung Bisa Bawa Pulang Oleh-Oleh dari Pantai Bira