Pernah Dianggap Punah, 6 Satwa Ini Hidup Kembali di Habitatnya

oleh -624 kali dilihat
Pernah Dianggap Punah, 6 Satwa Ini Hidup Kembali di Habitatnya
Tarcius Spectrum, Si Mungil yang Menggemaskan/ foto-istimewa

Klikhijau.com – Keberadaan satwa di habitatnya memang terus mengalami ancaman karena beragam faktor. Penyebab utama kepunahan satwa adalah perubahan iklim dan kerusakan habitatnya. Simak penyebab lainnya lebih rinci di SINI!

Fakta menunjukkan bahwa setiap waktu, ada saja spesies yang lenyap dan tersisih dari habitatnya. Meski setiap waktu para peneliti juga kerap mengabarkan berita gembira tentang temuan spesies baru.

Apapun itu, kepunahan satwa adalah kabar buruk bagi ekosistem dan lingkungan. Kepunahan itu memengaruhi keseimbangan ekosistem dan secara luas akan berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan.

Dilansir Kompas.com merujuk data dari Sciencemag, ada lebih dari 300 jenis mamalia, burung, reptil, dan amfibi telah punah sejak tahun 1500 hingga 2016. Jumlah ini tentu mencemaskan dan berpotensi terus meningkat di tengah semakin maraknya kerusakan lahan.

Meski begitu, ada kabar gembira belum lama ini yakni tentang kepulangan satwa yang awalnya sudah dianggap punah. Apa saja satwa yang hidup kembali di habitatnya ini, simak daftarnya:

KLIK INI:  Harpy, Burung Elang Terbesar di Dunia yang Nyaris Punah
  1. Bunglon Chapman

Bunglon kerdil Chapman pernah dikabarkan lenyap pada 2014 di habitatnya di perbukitan Malawi. Kini, Bunglon Chapman ditemukan kembali berkeliaran di habitanya.

Satwa dengan ukuran sekira 5,5 sentimeter ini pertama kali diidentifikasi oleh Colin Tilbury pada 1992 sebagai satu bunglon paling langka di dunia.

Risiko kepunahan bunglon dinyatakan sangat tinggi yakni rata-rata 15 persen untuk ordo reptil, dengan 34 persen spesies bunglon dinyatakan terancam dan 18 persen masuk kategori hampir terancam.

  1. Tikus Djoongari

Tikus Djoongari terakhir kali dijumpai di barat daya Australia Barat hingga New South Wales pada 1857. Sudah cukup lama yah, sekitar 150 tahun lamanya dan nyaris saja hilang dalam catatan dan ingatan.

Ekspansi lahan pertanian menjadi satu faktor lenyapnya spesies tikus langka ini. Para ahli kini menemukan kembali jejaknya.

Ahli biologi evolusi Australian National University, Emily Roycroft mengatakan penemuan spesies ini adalah kabar gembira.

KLIK INI:  Melirik Potensi Orok-Orok sebagai Pendukung Pertanian Berkelanjutan dan Penghasil Biodiesel

“Sangat menarik bahwa tikus ini masih ada, tetapi menghilangnya dari daratan menyoroti betapa cepatnya spesies ini berubah dan hanya bertahan di pulau-pulau lepas pantai di Australia Barat. Ini adalah keruntuhan populasi yang sangat besar,” sambungnya.

  1. Tarsius kerdil

Ekspedisi yang dilakukan pada 2008 menjadi peristiwa penting akan jejak spesies Tarsius kerdil. Pasalnya, satwa ini dijumpai kembali berkeliaran di hutan liar Sulawesi.

Tarsius kerdil merupakan primata nocturnal dari Sulawesi Tengah dengan berat hanya dua ons. Hewan ini sejatinya telah dianggap punah pada abad XX, karena jejaknya pernah lama tak menampakkan diri.

  1. Kadal Voeltzkow

Kadal Voeltzkow merupakan satwa endemik Madagaskar yang terakhir kali dijumpai pada 1893. Namun, setelah tahun itu, kadal voektzkow tak lagi dijumpai selama beberapa dekade lamanya.

Kabar baiknya adalah pada akhir 2020 atau sekira 127 tahun setelah kabar kepunahannya, kadal ini terlihat kembali. Adalah ilmuan dari Munich University dan University of Antananarivo, Madagaskar yang mengungkap kembali keberadaannya. Spesies yang dijumpai pada 2020 berjenis kelamin betina, kulitnya berwarna-warni.

KLIK INI:  Bunga Sakura, Eksotika, dan Manfaat yang Perlu Anda Tahu Tentangnya
  1. Hiu Goblin

Hiu Goblin termasuk hewan yang telah dinyatakan punah selama bertahun-tahun. Namun hiu ini tiba-tiba muncul kembali dan diyakini masih memiliki habitat di laut dalam.

Hiu ini diyakini hidup pada kedalaman 1300 meter di bawah permukaan laut. Uniknya, saat malam tiba, hiu ini akan naik ke permukaan mencari makan. Sekadar informasi, hiu ini termasuk spesies bumi tertua yang diperkirakan pernah hidup satu masa dengan dinosaurus.

  1. Kura-kura Fernandina

Terakhir kali terlihat pada 1906, kura-kura Fernandia nyaris hilang dalam ingatan. Sejak itu habitatnya tak ditemukan lagi. Namun, sekira satu abad setelahnya, kura-kura ini ditemukan kembali di Pulau Galapagos, Ekuador. Ini tentu satu kabar gembira.

Bahkan pada sebuah ekspedisi di tahun 2019 yang dihelat oleh Giant Tortoise Restoration Initiative menemukan seekor kura-kura betina yang hidup sendirian yang usianya diperkirakan sudah lebih dari satu abad. Setelah diidentifikasi lebih lanjut, spesies kura-kura raksasa tersebut ternyata tak hidup sendirian.

Itulah 6 satwa yang awalnya dinyatakan punah, kini terlihat lagi di habitatnya. Semoga tetap terjaga yah!

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “6 Satwa yang Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Punah”

KLIK INI:  Temu Ireng, Bahan Jamu Tradisional yang Kaya Manfaat