Pengaruh Suhu terhadap Ekosistem Plankton di Perairan

oleh -931 kali dilihat
Pengaruh Suhu terhadap Ekosistem Plankton di Perairan
Ilustrasi - Foto: Unsplash
Nurul Fayza Rahman

Klikhijau.com – Karakter Plankton sebagai salah satu tokoh di film kartun anak-anak sudah tidak menjadi asing lagi. Plankton yang digambarkan sebagai makhluk kecil berwarna hijau ini dapat ditemukan di dalam ekosistem perairan.

Meskipun wujud aslinya tak serupa dengan yang di kartun, namun plankton merupakan salah satu biota laut yang memiliki peran penting dan menjadi salah satu rantai makanan pada makhluk hidup di laut.

Wujud asli dari plankton sangat beragam dan berukuran sangat kecil. Karena ukurannya yang sangat kecil plankton hanya dapat dilihat kasat mata menggunakan alat mikroskop oleh karena itu makhluk ini disebut sebagai makhluk mikroskopis.

Keberadaan plankton menjadi indikator kualitas baik atau tidaknya suatu ekosistem perairan.

KLIK INI:  Apa Perbedaan El Nino dan La Nina?

Mengenal lebih dekat tentang plankton

Plankton merupakan organisme yang tidak dapat melawan arus pergerakan massa air, air pasang ataupun angin yang menghanyutkan. Plankton terdiri atas 3 jenis yaitu fitoplankton (plankton nabati), zooplankton (plankton hewani) serta bakterioplanton (bakteri).

Fitoplankton sendiri merupakan tumbuhan yang mengapung di permukaan air, ia berperan sebagai produsen primer yakni organisme yang dapat mengubah senyawa anorganik jadi senyawa organik. Proses tersebut membutuhkan bantuan sinar matahari untuk berfotosintesis.

Fotosintesis yang dilakukan fitoplankton dapat menjadi sumber energi bagi seluruh biota laut itulah mengapa fitoplankton termasuk jenis organisme autotrof utama dalam kehidupan laut. Meskipun fitoplankton berukuran kecil, jika memiliki jumah yang banyak dapat menjadi pondasi rantai makanan di laut.

Adapun zooplankton adalah jenis hewan laut yang berukuran sangat kecil. Zooplankton berperan sebagai konsumen pertama dari fitoplankton yang selanjutnya akan menjadi pakan udang dan hewan lainnya. Jenis zooplankton sangat beragam dan menjadi komponen penting dalam ekosistem perairan.

KLIK INI:  Ekosistem yang Sehat, Kunci Pelestarian Satwa Liar

Sebagai sumber pangan organisme laut, keberadaan plankton menjadi sangat penting. Apabila populasi plankton berkurang hal ini akan menimbulkan dampak berantai pada rantai makanan di laut. Sehingga populasi hewan laut juga dapat berkurang akibat sumber makanannya sedikit.

Plankton merupakan makhluk yang menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Untuk itu, beberapa faktor pendukung atas perkembangan plankton pada ekosistem air penting untuk dijaga.

Faktor pertumbuhan plankton

Faktor pertumbuhan plankton terbagi atas aspek fisika-kimia dan  biologi. Dari aspek fisika-kimia, faktornya adalah intensitas cahaya, ketersediaan unsur hara nitrogen dan fosfor, oksigen terlarut dan stratifikasi suhu pada air. Sedangkan pada aspek biologi terdiri atas aktivitas pemangsaan oleh hewan, dekomposisi dan mortalitas alami.

Semua organisme yang hidup di laut memiliki sifat poikilotermik yang tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri. Sehingga organisme laut sangat bergantung pada suhu air tempat mereka hidup. Suhu menjadi salah satu faktor fisika yang paling banyak mempengaruhi kehidupan organisme di perairan, termasuk plankton.

KLIK INI:  Trashed dan 4 Film Lainnya akan Ubah Sikap Cuek pada Lingkungan Jadi Cinta

Peran suhu dalam ekosistem ialah mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Selain  itu, suhu juga berpengaruh terhadap komposisi serta kelimpahan plankton. Adapun suhu pada air laut dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, dinamika arus, dan faktor geografis.

Terjadinya pemanasan global telah berdampak pada perubahan suhu yang tidak stabil, terutama pada suhu di permukaan laut. Kenaikan suhu yang terjadi pada akhirnya mempengaruhi sifat fisik dan kimiawi pada kualitas air dan biota akuatik.

Apabila perubahan suhu lebih tinggi dari suhu ambang batas atas (upper lethal limit) hal tersebut dapat menyebabkan kematian massal organisme. Terjadinya penurunan suhu air apabila suhu lebih rendah dari ambang batas bawah (lower lethal limit) juga dapat mengakibatkan kematian massal organisme air.

suhu yang optimal untuk keberlangsungan hidup plankton adalah berkisar antara 29-30º C dengan pH air yang berkisar antara 8,05-8,13. Adapun berdasarkan batas baku mutu air laut yang ditetapkan pada Kep.51/MENKLH/2004, toleransi suhu yang baik untuk plankton adalah 30,5ºC.

KLIK INI:  7 Fakta Perihal Air yang Menarik Anda Tahu

Pengaruh suhu terhadap plankton

Secara langsung, pengaruh suhu terhadap plankton ialah dapat meningkatkan terjadinya reaksi kimia, sehingga dari reaksi tersebut mempengaruhi peningkatan laju fotosintesis dengan kenaikan suhu dari 10ºC hingga 20ºC. Adapun pengaruh suhu secara tidak langsung ialah kelimpahan plankton menjadi berkurang akibat suhu semakin menurun dan kerapatan air semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman perairan, peningkatan daya akumulasi serta daya racun berbagai zat kimia dan menurunnya kadar oksigen dalam air laut.

Selain itu adanya kenaikan suhu air dapat mengakibatkan kecepatan proses metabolisme pada tubuh organisme semakin tinggi, meningkatnya kelarutan logam dalam air serta mengurangi kelarutan gas dalam air salah satunya adalah gas oksigen.

Gas oksigen merupakan unsur utama dalam proses respirasi bagi organisme di laut, dengan meningkatnya suhu pada air laut, kadar oksigen yang tersedia pada perairan jadi sedikit sehingga organisme akan mati akibat kekurangan oksigen.

Sumber buangan air panas ke ekosistem laut juga telah memberikan dampak buruk pada spesies plankton. Limbah panas yang dibuang ke badan perairan menyebabkan kualitas perairan dan keanekaragama jadi menurun.

KLIK INI:  Katalog Jenis Sampah yang Bisa Ditabung di Bank Sampah dan Perkiraan Harganya