Apa Perbedaan El Nino dan La Nina?

oleh -135 kali dilihat
Apa Perbedaan El Nino dan La Nina
Ilustrasi foto - Foto/ Nicolas Pratlong on Unsplash

Klikhijau.com El Nino dan La Nina, dua istilah yang sering disebut-sebut berkaitan kondisi cuaca ekstrem. Apa berbedaan El Nino dan La Nina?

Artikel ini akan membahas definisi kedua istilah ini, sehingga kita dapat menarik kesimpulan atas perbedaannya.

Pengertian El Nino

El Nino (asal kata = bujang) adalah arus laut atau angina secara berkala bertiup 5 atau 10 tahun yang biasanya terdapat dekat pantai barat Amerika Selatan sampai Amerika Tengah. Arus ini adalah arus yang suhunya melebihi sekiranya.

Umumnya arus ini muncul pada bulan Desember dan membawa dampak negative terhadap negara-negara Amerika Tropis seperti Honduras dan Meksiko.

El Nino mengakibatkan kemarau panjang dan berdampak sosial seperti kelaparan sebagai akibat kegagalan produksi tanaman pangan. Dampak El Nino terparah pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997 yang juga menambah runyam situasi krisis moneter. Selain kegagalan tanaman pangan, dampak lain dari El Nino adalah meningkatnya kasus kebakaran hutan dan lahan, matinya biota laut dan kerusakan ekosistem.

KLIK INI:  Dampak Perubahan Iklim Berpotensi Memicu Terjadinya Iklim Kuno di Samudera Hindia

Mengapa El Nino terjadi?

El Nino terjadi karena biasanya bagian atas atmosfer lebih dingin daripada bagian yang dekat dengan bumi (masih kawasan troposfir) karena bagian atas mempunyai kerapatan udara yang renggang. Hal ini menyebabkan uap air, kabut dan asap secara massal akan naik ke atas sehingga uap air itu berkumpul membentuk awan dengan ketinggian sekira 10 kilometer dari permukaan bumi.

Kerenggangan udara itu disebabkan oleh adanya arus udara panas maka di bagian atas atmosfir menjadi kebalikan dari gejala normal yaitu panas di bagian atas atmosfir.

Selagi udara tetap panas maka uap air akan tetap tertampung sampai saat gejala panas berhenti dan pada saat itu jumlah uap air yang potensial menjadi hujan bertambah terus menerus.

Awan tersebut akan menjelma menjadi hujan bila terjadi kondensasi. Inti kondensasi dapat berasal dari abu, kabut atau benda lain yang bersifat higroskopis yang dapat menarik uap air. Uap air yang berkumpul mendingin akibat udara renggang (kelembaban relatif rendah) secara tiba-tiba berubah menjadi jenuh dan turun menjadi hujan.

KLIK INI:  2023 Dinobatkan sebagai Tahun Terpanas dalam 125.000 Tahun Terakhir

Pengertian La Nina

La Nina adalah gadis kecil yang tinggal di Amerika Tengah, dari sejumlah literatur disebutkan bahwa gadis ini suka menangis dan setiap menangis menghasilkan jumlah air mata yang banyak. Maka gejala alam hujan yang tinggi  akibat El Nino disebut La Nina.

Dengan kata lain, La Nina sebenarnya adalah gejala iklim yang secara berkala  beruntun dengan adanya El Nino. Karena jumlah uap air yang tersimpan sewaktu timbulnya El Nino maka sewaktu gejala alam kembali normal terjadi pendinginan seperti gejala hujan biasa.

Namun karena jumlah uap air yang berada di atmosfir telah menumpuk begitu banyak maka dengan sedikit saja  terjadi kondensasi udara, hujan akan turun seketika dengan deras karena jumlah persediaan bahan baku uap air begitu banyak akibat El Nino terjadi.

Sebelum habis persediaan bahan baku uap di atmosfir maka hujan deras tetap akan turun sapai habis persediaan uap air yang tersimpan di atmosfir. Hujan akan berhenti sewaktu persediaan uap air berkurang atau normal kembali.

*Sumber: Buku “Agroekologi: Suatu Pendekatan Fisiologis”, Hasan Basri Jumin (Raja Grafindo, 2002).

KLIK INI:  Waspada Kemarau Panjang 2019, KLHK akan Intensifkan Pengendalian Karhutla