Mengulik Fakta Penting dan Ancaman Nyata yang Mengintai Lahan Basah

oleh -15 kali dilihat
Lahan basah
Lahan basah-foto/Pixabay-JamesDeMers

Klikhijau.com – Lahan basah adalah lahan yang tertutup atau jenuh dengan air sepanjang atau sebagian tahun. Air yang membentuk lahan basah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pasang surut air laut, danau, sungai, rawa, sawah,  dan lain sebagainya.

Keberadaan lahan basah sangat penting  penting bagi manusia dan spesies lainnya. Baik itu flora maupun fauna. Saking penting dan mendesaknya untuk dilestarikan, maka dunia setiap tanggal 2 Februari memperingatinya sebagai hari lahan basah sedunia.

Lahan basah dapat memberi manfaat yang besar, baik sebagai  penyedia sumber pangan dan air bersih, menjadi jalur migrasi burung, tempat wisata atau rekreasi, sebagai habitat satwa endemik dan dilindungi, sebagai penyimpan karbon, sebagai pengatur iklim mikro dan makro hingga memberikan perlindungan terhadap bencana alam.

Banyak fakta penting yang tidak terduga yang mengiringi keberadaan lahan basah, berikut di antaranya:

KLIK INI:  Perihal Lahan Basah dan 8 Tumbuhan yang Bisa Tumbuh Subur di Atasnya
  • 40 persen dari seluruh spesies tumbuhan dan hewan hidup atau berkembang biak di lahan basah
  • Lahan basah ada di setiap benua kecuali Antartika.
  • Rawa air tawar adalah lahan basah yang paling umum dan tersebar luas di Amerika Utara.
  • Lahan basah adalah rumah bagi hidrofit, yang secara harfiah berarti tanaman air.
  • Setiap tanggal 2 Februari diperingati sebagai hari lahan basah sedunia
  • Sundarbans di India dan Bangladesh adalah rawa air asin yang memiliki hutan bakau terbesar di dunia yang tidak terputus dengan luas 140.000 hektar.
  • Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia bergantung pada lahan basah untuk penghidupan mereka
  • Lahan basah menyediakan habitat atau tempat berkembang biak bagi 40% spesies tumbuhan dan hewan.
  • Menghilang tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan hutan dan dianggap sebagai ekosistem yang paling terancam di dunia.
KLIK INI:  Melihat Dampak Baik dari Kenaikan Permukaan Air Laut Menurut Studi
  • Studi tahun 2023 yang diterbitkan di Nature menyebutkan tingkat kehilangan lahan basah secara global lebih rendah namun tetap signifikan yaitu sebesar 21% antara tahun 1700 dan 2020
  • Lahan gambut hanya menutupi sekitar 3% permukaan bumi, namun menyimpan sekitar 30% karbon tanah.
  • Amerika Serikat merupakan negara yang paling banyak kehilangan lahan basah dibandingkan negara mana pun
  • Penting bagi kesehatan manusia, pasokan makanan, peluang bagi pariwisata dan bagi lapangan kerja.
  • Di masa lalu, lahan basah sering kali dianggap sebagai area limbah atau sumber nyamuk dan penyakit.
KLIK INI:  Polusi dan Perubahan Iklim Semakin Mempengaruhi Kesehatan Anak

Selain fakta-fakta penting tersebut. Lahan basah juga menyimpan cerita miris berupa ancaman yang terus mengintainya. Berikut diantaranya dikutip dari Ecowatch:

  • Sektor pertanian

Perubahan penggunaan lahan merupakan ancaman terbesar terhadap lahan basah baik secara historis maupun saat ini.

Banyaknya lahan basah yang dikonversi menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama hilangnya lahan basah.

Pertanian telah merusak lebih dari separuh Lahan Basah yang Penting Secara Internasional . Dalam beberapa kasus, lahan basah akan dikeringkan untuk diubah menjadi lahan pertanian.

Hal ini dapat menjadi kontraproduktif, karena lahan basah sebenarnya dapat mendukung pertanian jika dibiarkan, selain menyediakan nutrisi bagi tanah, air untuk hewan penggembalaan, dan mencegah kekeringan, serta manfaat lainnya.

KLIK INI:  7 Langkah Kerja KLHK Atasi Pencemaran Udara Wilayah Jabodetabek
  • Pembangunan kawasan perkotaan

Demi mengembangkan sebuah kota, banyak lahan basah yang harus dikorbankan. Lahan basah banyak yang dikeringkan dan ditimbun untuk dijadikan lokasi Pembangunan, baik kantor, pusat perbelanjaan hingga pemukiman.

Misalnya kota-kota besar termasuk London, Venesia, New Orleans dan New York. Kota-kota tersebut semuanya dibangun di atas lahan basah.

  •  Pembangunan bendungan

Pembendungan sungai untuk keperluan pertanian atau energi dapat merusak lahan basah karena mengalihkan air dari sungai tersebut.

Dengan mengubah aliran sungai, bendungan ini dapat mengurangi banjir musiman, menyebabkan lahan basah tertentu menyusut dan merugikan spesies yang bergantung pada habitatnya.

KLIK INI:  Manusia Berkewajiban Menegakkan Keadilan Iklim
  • Dampak polusi

Meskipun lahan basah mampu menyaring polutan, terkadang jumlah polutan yang dibuang oleh aktivitas manusia ke lingkungan bisa menjadi terlalu banyak bagi lahan basah.

Selain itu, seiring hilangnya lahan basah, hal ini memberikan tekanan lebih besar pada lahan basah yang tersisa untuk menyaring lebih banyak racun. Polutan utama yang membahayakan lahan basah termasuk sedimen, pupuk, kotoran manusia dan hewan, pestisida, dan logam berat. Polutan ini kemudian dapat membahayakan tumbuhan dan hewan di lahan basah.

  • Krisis iklim

Krisis iklim mengancam lahan basah pesisir melalui kenaikan permukaan laut dan erosi pantai, serta menyebabkan kekeringan dan penggurunan di wilayah lain. Misalnya, 43 hingga 48% lahan basah pasang surut di sepanjang pantai AS rentan terhadap kenaikan permukaan laut pada tahun 2100.

Secara global, 20 hingga 90% lahan basah pesisir mungkin tertelan oleh kenaikan permukaan laut. Lahan basah di ekosistem Arktik dan pegunungan juga sangat berisiko terkena perubahan iklim karena pencairan es yang cepat mengubah lingkungan tersebut.

Demikian, semoga bermanfaat

KLIK INI:  Menyambut Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2022