Klikhijau.com – Tanaman memerlukan begitu banyak unsur hara agar bisa tumbuh baik dan sempurna. Unsur hara tersebut didapatkan dari dalam tanah atau melalui proses pemupukan.
Kekurangan satu unsur hara tertentu akan menyebabkan terjadinya masalah pada pertumbuhan tanaman. Misalnya pertumbuhan yang lambat atau kondisi dedaunnya yang layu atau menguning.
Oleh sebab itu, bila Anda sedang menggeluti urban farming atau aktif menanam di rumah atau dimana saja, pemahaman akan unsur hara sangatlah penting.
Artikel ini akan memandu Anda memahami apa saja unsur hara yang diperlukan tanaman dan manfaatnya masing-masing. Berikut penjelasannya:
Unsur hara pada tanaman
-
Kalium
Kalium berfungsi untuk mengaktifkan beberapa enzim, asetik, thiokinase, aldolase, piruvat kinase, glutamilsistein sintatase, sintesis tepung, nitrat reduktase dan ATP ase.
Kalium juga berperan dalam memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang lain. Terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya ubi.
Selain itu, kalium juga merupakan komponen penting di dalam mekanisme pengaturan osmotik di dalam sel. Serta memberi pengaruh langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membran dan fosforilasi di dalam khloroplast.
-
Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen utama berbagai senyawa di dalam tubuh tumbuhan yakni asam amino, amida, protein, klorofil, dan alkoloid. Terdapat sekira 40 – 45 persen protoplasma tersusun dari senyawa yang mengandung Nitrogen.
-
Fosfor
Fosfor memiliki peran utama dalam transfer energi di dalam sel tanaman, misalnya ADP, ATP. Fosfor juga berperan dalam pembentukan membran sel seperti lemak dan fosfat.
Fosfor juga berperan dalam meningkatkan fungsi dan penggunaan Nitrogen.
-
Kalsium
Kalsium berperan sebagai elemen struktur dinding sel, khususnya sebagai Ca pektat di dalam penyusunan lamela tengah. Kalsium juga merupakan esensial di dalam mengatur struktur membran dan aktivitasnya, terutama pada aliran ion di akar.
Selain itu, kalsium menjadi jembatan penghubung suatu bahan makro molekul misalnya tepung. Memacu pertumbuhan pollen tubes dan berperan dalam detoksifikasi cairan sel dengan cara membentuk garam yang tidak larut, misalnya kristal kalsium oksalat.
Kalsium juga berperan dalam nitrat reduktase, amiase, ATP ase, fosfolipase P.
-
Magnesium
Selain menjadi penyusun klorofil, magnesium juga sebagai pembawa fosfat terutama dalam pembentukan biji berkadar minyak tinggi yang mengandung lesitin.
Magnesium juga berfungsi dalam penggabungan antara enzim dan substrat site, misalnya: memompa Mg2+ dari tilakoid ke stroma, pada keadaan ada cahaya dapat mengaktifkan RuBP karbosilase.
-
Mangan
Mangan berperan dalam transport elektron pada fotosistem II. Serta ikut berperan dalam beberapa fungsi enzim, misalnya enzim yang mengkatalisir pemecahan air, respirasi, metabolisme N, ikatan kromatin – RNA polimerase, sintesa tRNA – primed oligoadenylate, sintesa fosfatidilinositol, inaktivasi protektor IAA. Mangan juga berperan sebagai elemen struktural membran kloroplast.
-
Besi
Besi berperan penting dalam proses oksidasi reduksi di dalam fotosintesis dan respirasi. Selain itu, besi menjadi komponen struktural porfirin, sitokhrom, hemes, hematin, ferrikrome, leghemoglobin.
Besi juga sebagai kofaktor beberapa enzim yakni sitokrom oksidase, katalase, peraksidase, acotinase, sintesa khlorofil, aminolevulinat sintetase, peptidilprolin hidrolase, nitrogenase, home dan non heme oksigenase.
-
Seng
Seng dibutuhkan dalam pembentukan triptopan sebagai prekusor IAA dan metabolisme triptamin. Seng juga berperan dalam merangsang sintesa sitokhrom C. Dan sebagai kofaktor enzim degidrogenase, piridin nukleotida, alkohol, glukosa-6-P dan triose P, karbonok anhidrase, fosfodiesterase.
-
Belerang
Belerang berfungsi sebagai struktur molekul tiga asam amino esensial yakni sistin, sistein dan metionin. Juga sebagai sulfat organik yang membantu mencegah melarutnya bahan organik di dalam air. Hal ini penting dalam mekanisme cekaman terhadap salinitas.
-
Buron
Buron perpengaruh di dalam translokasi gula dari daun, metabolisme fenol dan RNA serta aktivitas asam giberelin dan amilase.
Buron sangat erat hubungannya dengan beberapa fungsi yang berhubungan dengan Ca di dalam tanaman. Adapun fungsi spesifik dari Buron belum banyak diketahui.
-
Molibdenum
Molibdenum berperan di dalam serapan dan translokasi besi. Juga sebagai komponen struktural enzim riboproteinase, nitrogenase dan nitat reduktase.
-
Tembaga
Tembaga berperan dalam transport elektron pada fotosintesis. Tembaga memiliki peran seperti besi. Selain itu, besi juga memiliki peran penting dalam pembentukan klorofil serta secara tidak langsung berperan dalam pembentukan modul akar.
Tembaga juga sebagai kofaktor beberapa enzim penting yakni enzim oksidase, misalnya tirosinase, laccase, asam askorbat. Tembaga juga berperan dalam oksidasi terminal oleh sitokhrom oksidase.
-
Natrium
Natrium berperan dalam akumulasi oksalat. Berperan dalam membuka stomata dan sebagai pengganti K.
Natrium juga dibutuhkan oleh tanaman yang mempunyai lintasan fotosintetik C4. Mengiduksi metabolisme Crassulacean dan mengatur keseimbangan air.
-
Selenium
Fungsi dari selenium belum banyak diketahui. Namun, diduga analog dengan metabolik belerang.
-
Silikon
Silikon berfungsi mengurangi efek racun elemen yang lain.
-
Kobalt
Kobalt berperan dalam fiksasi nitrogen. Juga berperan dalam metabolisme leghhemoglobin serta berperan dalam reduktase ribonukleotida.
-
Khlor
Khlor membantu dalam stabilitas proses oksidasi. Juga berpengaruh terhadap evolusi O2 di dalam khloropast. Khlor juga berpengaruh terhadap turgor.
Demikianlah, unsur-unsur hara pada tanaman dan fungsinya. Semoga menambah wawasan kita semua!
*Sumber: Lily Agustina.2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta. Rineka Cipta.