Kenapa Penting Mengompos Sendiri dan Apa Keuntungannya?

oleh -157 kali dilihat
Langkah Sederhana Mengolah Sampah Dapur Jadi Kompos
Ilustrasi kompos mandiri - foto/Mongabay

Klikhijau.com – Mengompos sendiri di rumah, tentu bukanlah perkara sulit. Kuncinya, asalkan ada kemauan melakukannya.

Dengan melakukan pengomposan sendiri, banyak manfaat yang bisa dipetik. Baik manfaat secara material maupun manfaat kesehatan.

Saat ini produksi sampah semakin meningkat, khususnya sampah organik. Karenanya, butuh strategi untuk mengatasinya.

Sampah organik, meski dapat terurai, tapi jika dibiarkan terurai secara alami akan memakan waktu lama. makanya dibutuhkan metode agar terurai lebih cepat dan memberi manfaat lebih luas pula.

KLIK INI:  Agar Bumbu Dapur tidak Cepat Rusak, Ini 7 Cara Menyimpannya!

Salah satu cara adalah melalui teknologi pengomposan yang saat ini sudah banyak berkembang. Melakukan pengomposan sendiri menawarkan banyak keuntungan, di antaranya:

  • Membuat tanah lebih kaya nutrisi

Melalui pengomposan kita dapat meningkatkan kualitas tanah di ladang dan kebun kita. PH-nya yang netral membuatnya sangat bisa diandalkan untuk digunakan pada semua jenis tanaman.

Ini juga berkontribusi pada pemeliharaan dan pengembangan komunitas mikroba tanah dan mikrofauna. Kompos membantu tanaman menyerap nutrisi dan dapat meningkatkan hasil tanaman yang dapat dimakan dan tanaman hias.

  • Menjaga keanekaragaman hayati

Proses mengubah sampah organik menjadi humus atau pupuk organik melibatkan mikroba, bakteri, dan serangga seperti cacing. Dalam proses penguraian ini, makhluk hidup menjadi bahan mentah bumi setelah mati.

Mengurangi sampah yang terbuang

Dengan melakukan pengomposan, tentu sampah yang terbuang akan berkurang. Artinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah, khususnya sampah organik dapat dikurangi. Jadinya lingkungan lebih bersih dan sehat.

KLIK INI:  Pelarangan Penggunaan Kantong Plastik, Kejutan Lain dari Kota Makassar
  • Dapat digunakan sebagai pestisida

Selama proses pengomposan, terjadi degradasi bahan organik, membentuk cairan organik yang dapat digunakan dengan pestisida atau pupuk. Bahan yang dihasilkan oleh transformasi ini disebut lindi.

Lindi digunakan sebagai pupuk organik cair. Namun juga dapat digunakan sebagai pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Potensi lindi telah terbukti sebagai insektisida yang baik terhadap penyakit busuk kentang atau tomat, dan tanaman lainnya. 

Lindi membuat tanaman lebih tahan terhadap infeksi dengan cara mengusir hama seperti pertumbuhan jamur.

  • Membantu meningkatkan kualitas udara

Limbah atau sampah organik, meski mudah terurai. Namun, memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.

Bagi lingkungan, sampah organik, semisal limbah rumah tangga sangat berbahaya karena dapat menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida.

Emisi karbon memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim. Karena itu, melalui pengomposan maka dampak lingkungan dapat dikurangi.

Pengomposan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas udara yang kita hirup, mengurangi pembakaran sampah, asap, abu, dan produk beracun yang dihasilkannya lainnya. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi, serangan asma dan meningkatkan toksisitas bahan partikulat di lingkungan. 

KLIK INI:  Bagaimana Bisa Makanan Cepat Saji Mengandung Bahan Kimia?
  •  Dapat berkontribusi pada kelangsungan siklus hidup

Aktivitas pengomposan adalah cara meniru alam dalam siklus hidupnya sendiri. Di hutan, misalnya, pada musim gugur daun-daun pohon berguguran ke tanah bersama dengan pecahan cabang dan sisa-sisa bahan organik, berubah menjadi humus, menciptakan tanah yang gelap dengan bau yang khas.

  •  Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

Secara teknis, ketika pabrik memproduksi kompos, mereka menggunakan mesin yang mengandalkan minyak dalam proses produksi, pengemasan, dan pengirimannya. Di sisi lain, dengan pengomposan alami, sampah organik diubah menjadi humus atau pupuk organik melalui proses dekomposisi alami, mengurangi jejak karbon yang jadi masalah besar bagi terjadinya perubahan iklim.

Pupuk yang diperoleh dari proses pengomposan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mencemari akuifer akibat kelebihan nitrat.

  • Lebih hemat

Melakukan pengomposan sendiri, tentu saja lebih hemat. Sebab tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli dan biaya pengangkutannya.

Apalagi bahan pupuk kompos banyak tersedia di sekitar kita, mulai dari limbah dapur hingga kebun atau ladang.

KLIK INI:  Kenapa Sih Harus Memisahkan Sampah, Apa Untungnya?