- Bernostalgia dengan Burung Sepah Raja - 24/09/2023
- Kemarau di Pematang Sawah - 16/09/2023
- Udara Bersih yang Dijanjikan Ibu - 10/09/2023
Bumbu Dapur di Dapur Ibu
satu persatu bumbu hilang dari dapur ibumu
menyisa garam dan seliter beras
tak ada minyak goreng,
tak ada gula maupun sesuatu yang bisa mereka suguhkan ke perut lima anaknya
sering kali kudengar ibumu mengeluh
tuhan, kenapa kemarau juga memangsa habis palawija kami?
kenapa begitu hujan datang, ia juga memangsa perekonomian kami?
keluh yang menjadi segumpal air mata
disembunyikan darimu, dari keempat saudaramu yang lain
juga dari ayahmu yang lebih pandai begadang dari pada bekerja
di kamar, adikmu terus saja menangis kelaparan
perutnya membusung sepertimu yang paling sulung
konon katanya, sulung harus lebih menerima lapar demi berbagi dengan si bungsu
kau, di sudut ruangan gemetar tak berdaya
menunggu kapan bisa menyantap sesendok nasi dengan berlauk taburan garam.
2023
Berubah Api
api mulai menjalar ke pelaminan. mengancam ritus malam pertamamu. malam yang sering muncul di mimpimu jadi sungai.
segala bermula dari sebuah foto. kau ingin mencuri banyak mata. juga memanen pujian. dan doa-doa panjang umur serta bahagia.
foto-foto jadi kecaman. doa kutukan merampas semua mimpi. pelaminan berubah padang tandus, api menjilat-jilat.
peluh memaki dirimu, berhamburan dari pori
bebukit tandus, jadi abu, jadi arang, jadi caci maki atas dirimu
tak ada pelaminan, semua berubah jadi petaka
api menjilati segala di matamu
2023
Kemarau di Pematang Sawah
di pematang sawah. kau mulai menyiram padimu dengan air mata. kemarau telah tiba menghapus semua mata air.
padimu menguning lebih awal. sebelum buah membulir jadi napas. kau mematung, peluh membaur air mata.
di pematang sawah. denyut hidupmu berhenti. kemarau merampasnya dari lehermu
2023