Menjelma Asal Mula hujan menggeledeh seisi matamu. dikeluarkannya kenangan
Tag: #sastra ekologi
Pohon Seribu Tahun
Aku girang ketika seorang lelaki gondrong mendekatiku. Di tangannya ada
Kemarau di Pematang Sawah
Bumbu Dapur di Dapur Ibu satu persatu bumbu hilang
Dari Pohon Enau Itu
Jarolli’ ri pangkana, senja hanya diriuhkan suara domino riuh
Hutan dari Jendela Masa Depan
Nama Lain dari Puisi Puisi adalah nama lain dari
Kopi Hilang di Meja Warkop
Sungai itu Mengalir ke Mata sungai balantieng mengalir hingga
Sebagai Hujan di Tubuhmu
Sebagai Hujan di Tubuhmu aku ingin tiba di tubuhmu
Mata Kunang-kunang
Malam tiba. Kamu terbaring di sampingnya. Lagu Bugis terus mengalun.
Menuai Sampah dalam Hujan
Sumur Ayah orang-orang bertanya ke mana sumur di kebun
Pohon-pohon yang Ditumbuhi Gerimis
Seorang lelaki menghampiriku. Ia mengenakan baju kaos oblong partai politik.
Rumah Pohon Alea
Bira tengah diguyur hujan. Tidak deras namun cukup membuat kuyup.
Ditetak Ayah
“Ini kedua kalinya gagal panen,” kataku dengan mata yang mulai
Akar Leluhur
Sibuk. Kata itu tertulis di pintu rumahnya. Beberapa hari ini
6 Puisi Presiden Malioboro “Umbu Landu Paranggi” yang Bernapas Alam
Klikhijau.com – Sang Presiden Malioboro itu lahir Kananggar, Waingapu, Sumba
- 1
- 2
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.