Kapulaga, Tanaman yang Jago Berlaga Lawan Berbagai Penyakit

oleh -226 kali dilihat
Daun Kapulaga

Klikhijau.com – Memiliki rasa kuat dan sedikit manis. Itu salah satu sifat dari kapulaga. Kapulaga sendiri adalah tanaman rempah dan obat. Tingginya bisa mencapai 1,5 meter.

Tanaman ini adalah keluarga Zingiberaceae atau keluarga jahe-jahean. Ia merupakan tanaman tahunan berupa perdu.

Ciri lain dari tanaman ini adalah berbatang semu. Batangnya terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau.

Tanaman ini memiliki buah berbentuk bulat. Daunnya tunggal yang tersebar—bentuk lanset dengan ujung runcing dan tepi rata.

KLIK INI:  Boroco, Tanaman Obat Potensial yang Dibiarkan Tumbuh Liar

Pada pangkal daunnya berbentuk runcing, panjangnya 25 hingga 35 cm. sementara lebarnya 10 hingga 12 cm, memiliki pertulangan menyirip. Warnanya hijau.

Menurut berbagai literatur, tanaman dari kelas Liliopsid aini berasal dari pegunungan Malabar, pantai barat India.

Di pasar dunia, kapulaga adalah salah satu rempah yang laris manis. Karena itu, banyak negara yang membudidayakannya, misalnya Thailand, Srilanka,  dan Guatemala.

Bagaimana dengan Indonesia, tanaman ini juga dibudidayakan di tanah air sejak tahun 1986. Tanaman berbunga majemuk dan berbentuk bonggol ini, di Indonesia memiliki banyak nama.

Maryani (2003) menjelaskan, nama kapulaga berbeda satu sama lain, di Sumatera bagian Aceh dikenal dengan nama roude cardemon (Aceh), sementara Melayu menamainya  kapulaga.

Sedangkan di Minangkabau dikenal sebagai pelage puwar, dan di Jawa dikenal sebagai palago (Sunda), kapulaga (Jawa), kapulaga (Madura) dan kapulaga (Bali). Di Sulawesi Selatan dikenal dengan kapulaga (Makassar) dan gandimong (Bugis).

Tanaman ini tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, menyukai tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat.

KLIK INI:  Gara-gara Burung, Aulia Harus Berurusan dengan Polisi
Manfaat dan kandungan  kapulaga

Sinaga (2008) mengungkapkan air rebusan seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan sebagai obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat kecapaian.

Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat bagi  bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik. Terkadang rebusan tanaman ini digunakan pula sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido).

Rimpang dari tanaman ini kepar dimanfaatkan untuk obat batu, menghilangkan bau mulut,  dan menurunkan panas.

Untuk rimpang telah dikeringkan, digiling, lalu direbus. Manfaatnya  dapat menjadi minuman penghangat untuk mengusir rasa dingin dan dapat pula mengobati panas dalam

Haryanto (2006) menerangkan, khasiat kapulaga antara lain air rebusan batangnya digunakan sebagai obat menurunkan panas atau demam. Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap makanan dan penyegar minuman.

Buah tanaman ini dapat pula dimanfaatkan sebagai obat amandel, haid tidak teratur, batuk, mulas, tenggorokan gatal, demam, radang lambung, demam, bau tubuh, bau mulut, sesak nafas, dan influenza.

Buahnya yang kering dapat dipergunakan sebagai rempah-rempah. Sedangkan minyak atsiri dari biji tanaman ini digunakan sebagai obat-obatan, penyedap kue, parfum, dan gula-gula.

Buah tanaman ini, khususnya yang disuling mengandung minyak atsiri. Komposisinya, yaitu sineol, terpineol, borneol. Kadar sineol dalam buah lebih kurang 12 persen. Bijinya juga mengandung lemak, protein, kalsium oksalat, dan asam kersik.

KLIK INI:  Mengenal 3 Produk Olahan Tanaman yang Berkhasiat Obat
Temuan studi terbaru

Manfaat lain dan terbaru yang ditemukan dalam kapulaga diungkapkan sebuah studi yang dilakukan oleh Texas A&M AgriLife.

Studi tersebut  mengungkapkan berbagai manfaat kesehatan dan diet dari mengkonsumsi kapulaga, termasuk peningkatan nafsu makan, penurunan lemak, dan pengurangan peradangan, menjadikan rempah-rempah sebagai makanan super.

Luis Cisneros-Zevallos, peneliti utama dalam studi tersebut mengungkapkan,  kapulaga bisa menjadi pilihan makanan yang sehat, dan konsumsinya dapat membantu menjaga berat badan tanpa lemak dan mengurangi lemak.

“Program penelitian Profesor Cisneros-Zevallos menemukan dasar fundamental bagaimana berbagai tanaman hortikultura berdampak pada kesehatan manusia,” kata Amit Dhingra, Ph.D., kepala Departemen Ilmu Hortikultura.

Menurut Dhingra, pekerjaan tersebut secara langsung sejalan dengan fokus keberlanjutan, kesehatan, dan keamanan pangan dari departemennya.

Hasil studi yang diterbitkan dalam  International Journal of Molecular Sciences menjelaskan pula bahwa kapulaga adalah bumbu yang populer di banyak bagian dunia dan temuan penelitian harus memperluas popularitasnya. Bumbu ini memiliki rasa herbal yang hangat dan aroma yang memadukan kayu putih, mint, dan lada.

Cisneros-Zevallos mengatakan para peneliti telah menemukan bahwa kapulaga meningkatkan nafsu makan, tetapi juga meningkatkan pengeluaran energi dan mengurangi massa lemak.

KLIK INI:  Perihal Larangan Perburuan Satwa di Hutan, 4 Hal Ini Penting Diketahui!

Penelitian terkait lainnya menunjukkan kapulaga memiliki sifat anti-inflamasi, kata Cisneros-Zevalos. Penelitiannya menunjukkan bahwa tanaman ini dapat mengurangi peradangan tingkat rendah yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan mengembangkan berbagai penyakit .

“Tim kami telah menemukan peluang luar biasa untuk memanfaatkan kapulaga sebagai promotor kesehatan secara keseluruhan,” katanya. “Biji kapulaga, dengan fungsi baru ini, dapat digunakan di berbagai industri, termasuk industri olahraga, makanan fungsional, dan suplemen diet untuk mendukung produksi makanan yang lebih sehat.”

Cisneros-Zevallos mengatakan penelitian menunjukkan konsumsi kapulaga membantu nafsu makan dan penurunan berat badan.

Dia yakin fungsi baru yang ditemukan dalam kapulaga ini dapat digunakan di pasar nutrisi olahraga yang berkembang atau sebagai bantuan untuk meningkatkan nafsu makan pada orang yang baru sembuh.

“Ada berbagai macam produk kesehatan potensial dari kapulaga dengan senyawa alaminya,” tutupnya.

KLIK INI:  Anda Demam? Jangan Terburu-Buru Minum Obat!