Klikhijua.com – Menamai satwa atau hewan dengan nama manusia bukanlah hal mengagetkan. Terbukti ada beberapa satwa yang diberi nama dengan nama seorang tokoh.
Pemberian nama itu sebagai bentuk penghargaan kepada si tokoh, misalnya belum lama ini, nama aktivis iklim Greta Thunberg diabadikan menjadi nama seekor katak hujan yang baru ditemukan.
Katak itu diberi nama Pristimantis gretathunbergae. Katak hujan tersebut ditemukan di pulau langit Cerro Chucantí di Panama timur pada hari Senin, 10 Januari 2022 lalu.
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia ada beberapa tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama hewan sebagai bentuk penghargaan, di antaranya:
-
Dra. Renny Risdawati
Dra. Renny Risdawati merupakan dosen biologi di Sekolah Tinggi lmu Perikanan PGRI Sumatera Barat. Namanya diabadikan menjadi nama ilmiah ikan, yakni Ikan Schismatogobius risdawatiae.
Ikan tersebut ditemukan di sekitar air terjun Lubuk Hitam, Kecamatan Teluk Bungus, Padang. Nama ilmiah dari ikan itu diambil dari nama belakang Dra. Renny Risdawati, yakni risdawatiae.
Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Renny Kurnia Hadiaty yang terlibat dalam penelitian itu mengungkapkan, temuan spesies baru tersebut adalah hasil kerja sama Indonesia dengan lembaga penelitian Perancis dalam sebuah ekspesdisi riset yang dilakukan sejak 2012 sampai 2016 lalu.
Ikan Schismatogobius risdawatiae merupakan keluarga dari Gobiidae. Dalam jurnal ilmiah yang dipublikasikan Cybium: International Journal of Ichtyology, penyematan nama risdawatiae di belakang genus dari Schismatogobius diberikan para peneliti sebagai bentuk dedikasi Renny selama riset berlangsung.
-
Profesor Dr. Jatna Supriatna
Nama Profesor Dr. Jatna Supriatna diabadikan menjadi nama ilmiah satwa salah satu jenis tarsius yang ditemukan di Sulawesi.
Salah satu dari jenis tarsius yang ditemukan itu adalah tarsius Jatna. Tarsius ini ditemukan di Bumbulan, Gorontalo. Tarsius supriatnai, merupakan nama ilmiah yang dipilih untuk tarsius tersebut.
Nama ilmiah itu diambil dari nama Profesor Dr. Jatna Supriatna, yang merupakan guru besar FMIPA Universitas Hasanuddi. Ia juga merupakan peneliti primata di Indonesia dan telah mensponsori berbagai riset konservasi di tanah air.
-
Irvan Sidiki
Seekor ular spesies dari jenis wolf snake atau ular serigala yang ditemukan pada tahun 2017 lalu. Ia diberi nama ilmiah Lycodon sidiki.
Ular tersebut ditemukan di Aceh Tengah. Nama sidiki yang disematkan kepadanya diambil dari nama belakang Irvan Sidiki.
Pemberian nama itu bukan tanpa alasan, Irvan Sidiki seorang peneliti reptil senior di LIPI dan Museum Zoologi Bogor.
-
Iriana Widodo
Keluarnya Surat Nomor B 1199/M.Sesneg/D-2/HL.01.00/12/2017. Menjadi penanda resminya nama ibu negara, Iriana Widodo disematkan pada nama burung, yakni Myzomela irianawidodoae.
Penyematan nama ibu negara itu merupakan bentuk penghargaan kepada Iriana yang sangat memperhatikan kehidupan satwa burung. Juga, dedikasinya yang dapat dijadikan sebagai teladan dan menjadi contoh dalam upaya penyelamatkan lingkungan hidup.
burung Myzomela irianawidodoae merupakan burung yang berukuran kecil. Panjang tubuhnya hanya 11,8 cm, dan bobot badannya 32,23 gram.
Burung ini memiliki paruh yang panjangnya 1,79 cm, bentangan sayapnya 17,2 cm dengan panjang sayap 5,8 cm. Dan untuk ekornya memiliki panjang 3,7 cm dan tinggi kakinya 1,67 cm.
-
Basuki Tjahaja Purnama
Cnemaspis purnamai adalah nama ilmiah yang disematkan pada spesies baru cicak. Cicak tersebut merupakan endemik dari Pulau Belitung, Indonesia.
Pada tanggal 30 Desember 2017 lalu, Jurnal Zootaxa mempublikasikan penemuan para peneliti LIPI tersebut.
Kata purnamai diambil dari nama belakang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang pernah menjabat sebagai Bupati Belitung dan merupakan tanah kelahiran Ahok.
Nah, itulah lima tokoh Indonesia yang namanya diabadikan menjadi nama satwa, semoga memberi manfaat.