Klikhijau.com – Sarapan dengan telur merupakan menu kegemaran kebanyakan orang di mana pun. Berbagai jenis dan ragam olahan telur di berbagai negara menjadi menu sarapan.
Telur yang perkaya dengan protein dan vitamin baik untuk tubuh, selain mudah didapat dan harga yang terjangkau tentunya.
Sunny side up atau yang dikenal dengan sebutan telur ceplok di Indonesia, adalah salah satu olahan telur yang terbilang paling simpel dan mudah dibuat.
Telur mudah diolah, mengenyangkan, dan tidak memakan waktu yang lama untuk menikmatinya. Karena itu, telur menjadi sekian dari sederet alasan mengapa telur populer menu sarapan.
Tapi, tahukah Anda sejak kapan telur menjadi menu makanan di pagi hari? Pradita Ananda di laman Okelifestyle menuliskan kisah tentang awal mulanya.
Begini kisahnya
Sebenarnya, soal telur dan ritual sarapan ini sendiri ternyata memiliki latar belakang sejarah. Dikutip dari Huffingtonpost, disebutkan bahwa ritual untuk makan di pagi hari alias sarapan dimulai sejak zaman Romawi.
Masyarakat Romawi ketika itu menjalani ritual sarapan yang dinamakan ientaculum. Salah satu menu makanan yang terdapat di dalamnya adalah telur.
Hingga pada 1620, seorang penulis medis asal Inggris, Tobias Venner mulai menyarankan dan menyebarkan ritual untuk memakan telur untuk menu sarapan.
Kala itu, menu telur yang dimakan sangat simpel yaitu telur mata sapi yang dibumbui dengan garam, lada, dan cuka. Lalu disajikan bersamaan dengan menu lainnya, seperti roti dan butter.
Sampai pada era 1800, kebiasaan sarapan dengan telur ini menjadi semakin berkembang luas.
Di era Revolusi Industri yang terjadi, masyarakat di Eropa khususnya kaum pekerja di Inggris membutuhkan asupan makanan sarapan yang cukup berat. Makanan yang memberikan energi, protein, dan lemak namun berharga murah.
Saat itu telur dimasak dengan cara direbus tanpa cangkang atau dengan teknik poached. Lalu, diberi beragam bumbu penyedap seperti garam, dan cuka.
Begitulah awal sarapan dengan menu telur dan menjadi populer di berbagai negara hingga hari ini.
