Selain Meningkatkan Vitalitas Pria, Ini 9 Fakta Mengejutkan dari Tiram

oleh -43 kali dilihat
Tiram-foto/Pixabay

Klikhijau.com – Tiram memiliki ragam manfaat. Salah satunya, dipercaya ampuh meningkatkan vitalitas pria.

Makhluk kecil dari keluarga Ostreidae ini, juga menjadi olahan makanan yang enak dan banyak dicari.

Kandungan tiram cukup banyak, di antaranya sebagai sumber seng, kalsium, zat besi, kalsium, vitamin A dan B12 serta selenium.

Tidak hanya itu, tiram berselimut fakta mengejutkan yang jarang terungkap. Untuk lebih jelasnya, dinukil dari Ecowatch, berikut 9 fakta tidak terduga dari tiram:

KLIK INI:  Mengurai 4 Indikator Perubahan Iklim yang Alami Kesuraman
  • Kerangnya dapat jadi pupuk dan pengusir hama

Tiram memiliki cangkang. Cangkangnya ketika dihancurkan dapat berperan sebagai pupuk. Karena mengandung kalsium dalam jumlah tinggi.

Hal tersebut dapat membantu menyeimbangkan tingkat pH tanah, meningkatkan asupan pupuk, dan memperkuat dinding sel tanaman.

Tekstur cangkangnya yang kasar dapat pula mendorong aliran air ke seluruh tanah, sehingga mencegah tanah menjadi padat.

Manfaat lain dari tekstur ini adalah mengusir hama tanaman seperti tikus tanah dan tikus yang dapat merusak tanaman.

Cangkang tiram sangat cocok untuk tanaman hortikultura atau tanaman hias di rumah sahabat hijau.

KLIK INI:  Melihat Ancaman Serius di Balik Keindahan Kembang Api
  • Berperan sebagai pembersih air

Jika air di rumah sahabat hijau keruh atau kotor. Tiram bisa jadi solusinya. Bayangkan, setiap hari, seekor tiram dapat menyaring sekitar 50 galon air.

Saat makhluk kecil bercangkang ini menarik air ke atas insangnya, insang tersebut memerangkap nutrisi dan alga. Hasilnya, air yang keluar dari tiram lebih bersih dibandingkan saat masuk.

Karena kemampuan penyaringannya, tiram dipandang sebagai solusi potensial terhadap pencemaran air. Kemampuannya yang unik itu pula yang memikat Negara Bagian New York pada tahun 2017 menginvestasikan $10 juta. Investasi itu untuk memperluas pembibitan tiram dalam upaya meningkatkan kualitas air di sepanjang pantai Long Island.

  • Merupakan makan  kuno

Jika tiram dikonsumsi hari ini. Itu bukan sesuatu yang instan. Tiram diduga kuat telah dikonsumsi sejak tahun 3600 SM

Klaim itu berdasarkan fakta dari para arkeolog. Mereka menemukan tumpukan cangkang tiram yang tidak tidak jauh dari pemukiman manusia 3600 SM.

Nah, tumpukan cangkang tiram yang ditemukan tersebut, mengindikasikan bahwa tiram memiliki sejarah ribuan tahun di kalangan penduduk asli Amerika.

Tiram juga merupakan bagian dari catatan sejarah di Mesir kuno, Yunani, dan Roma; Perancis abad pertengahan, Inggris dan budaya Maya.

  • Terdapat dalam drama Shakespeare

William Shakespeare, si penemu kisah melegenda “Romeo dan Juliet” dalam salah satu dramanya memasukkan tiram sebagai percakapan sehari-hari.

Dalam “The Merry Wives of Windsor,” salah satu karakter berkata, “Kalau begitu, tiram milikku di dunia, yang akan kubuka dengan pedang.”

Dalam “As You Like It”, Shakespeare juga menggunakan kata tiram. Itu terdapat ketika badut Touchstone berkata, “Kejujuran yang kaya tinggal seperti orang kikir, Tuan, di rumah yang miskin, seperti mutiara di dalam tiram busuk Anda.”

KLIK INI:  Tak Terduga, Begini Cara Burung Merespons Perubahan Iklim
  • Populasinya  semakin menurun

Saat ini, banyak spesies mengalami penurunan populasi. Hal tersebut juga dialami oleh tiram. Di banyak tempat, populasinya menurun drastis.

Misalnya yang ditemukan oleh sebuah penelitian di Maryland, jumlah tiram dewasa telah menurun sekitar 50 persen antara tahun 1999 dan 2018.

Di  beberapa tempat, populasi tiram telah menurun drastis sehingga diberi label punah secara lokal. Hal ini disebabkan oleh kombinasi pemanenan yang berlebihan dan penyakit.

  • Tiram  dapat mendengar

Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, para ilmuwan menggunakan suara berfrekuensi tinggi dan rendah pada tiram.

Hasilnya, tiram  tidak merespons suara berfrekuensi tinggi. Namun, suara berfrekuensi rendah, seperti yang dihasilkan oleh kapal, ledakan yang disebabkan oleh manusia, dan turbin angin  menyebabkan tiram menutup cangkangnya untuk mencegah polusi suara.

Hanya saja, cara tersebut dapat membatasi kemampuan tiram untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka. Karena mereka mengidentifikasi apa yang terjadi mulai dari curah hujan hingga arus air.

Jadi, selain suara alami, tentu dapat menimbulkan dampak negatif yang serius. Karena tiram bergantung pada isyarat tersebut untuk memulai proses biologis penting tertentu, seperti pencernaan dan pemijahan.

KLIK INI:  Upaya Indonesia dalam Mengatasi Perubahan Iklim Global
  • Menciptakan habitat bagi kehidupan laut

Setelah tiram melewati tahap larva, mereka menempel pada permukaan padat di mana mereka akan tinggal selama sisa hidup mereka.

Permukaan ini dapat berupa dermaga, bebatuan, atau bahkan tiram lainnya hingga membentuk terumbu atau hamparan.

Ketika tiram berkembang biak di suatu wilayah, terumbu karang menjadi tempat berlabuhnya kehidupan laut lainnya, seperti anemon laut dan teritip. Pada gilirannya, ikan-ikan kecil dan udang tertarik, yang kemudian mengundang ikan-ikan besar.

  • Mencegah dari pilek

Seng adalah mineral penting untuk fungsi kekebalan tubuh. Mineral ini dapat melindungi sahabat hijau dari pilek.

Untuk mencegah dari pilek, maka  tiram bisa jadi solusinya. Karena mereka memiliki jumlah seng tertinggi dibandingkan sumber makanan apa pun.

Tiram memiliki seng 5,5 miligram, satu tiram mengandung lebih dari setengah jumlah zinc harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Jadi,  saat musim pilek dan flu, obat-obatan ini bisa menjadi obat yang bermanfaat.

  • Melawan perubahan iklim

Saat ini perubahan iklim jadi ancaman meresahkan. Lalu siapa sangka jika tiram dapat berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim.

Tiram dapat menyaring air, saat menyaring, tiram dapat mengurangi nitrogen, yang biasanya masuk ke dalam air.

Meski begitu dampak nitrogen dalam perubahan iklim masih diabaikan. padahal dinitrogen oksida 300 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida. Ia berada di peringkat ketiga dalam daftar gas rumah kaca (GRK) yang mengancam.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa habitat tiram yang sehat dapat mengurangi tambahan nitrogen dalam air hingga 20 persen, menjadikan tiram sebagai pertahanan yang kuat dalam melawan perubahan iklim.

KLIK INI:  Memerangi Perubahan Iklim dengan Rekayasa Spesies Baru, Bisakah?